KONTROL GENETIK
DAN TRANPLANTASI
Fungsi sistem imun
- Pertahanan; mempertahankan tubuh dari serangan zat asing diluar
tubuh
- Homeostatis; memenuhi kebutuhan umum dari organisme multiseluler
untuk memepertahankan keseragaman dari jenis sel tertentu.
- Pengawasan ; memonitor pengenalan sel-sel abnormal yang secara
tetap selalu timbul dalam tubuh
Secara fungsional SI dibagi: SI spesifik;
SI nonspesifik (fisik, biokimia, selular, humoral)
Epitop: struktur molekul yang dapat menimbulkan Rx. AG/AB
dimana bentuknya dipengaruhi oleh faktor genetic yg dikenal dengan MHC
MHC (mayor histobility complexs): sekelompok gen
yang terletak pada kromosom ke 6 yang berperan menimbulkan sinyal diantara sel2
imun
Pembagian MHC:
1. kelas I ; HLA
–A , HLA –B, HLA –C
Fungsi: - mengekspresikan, mengatur dan
mengendalikan protein permukaan tubuh yang mempunyai inti termasuk trombosit.
- mempunyai kemampuan menimbulkan
penolakan transplantasi organ
2. kelas II ;
HLA –D (DR/DQ/DP)
fungsi : menetapkan ekspresi permukaan pada
sel yang merupakan
kemampuan
imuno kompoten ( sel B, makrofag, APC)
3. kelas III : C2,C4,B+
fungsi
: menghasilkan komplemen yang dibutuhkan untuk rx AG/AB
TRANSPLANTASI
1.
Autograph: tranplantasi pada satu indipidu, ex;
antara kulit paha dan wajah
2.
Isograph: tranplantasi pada 2 indipidu yang
cecara genetic sama, biasanya pada kembar genetic
3.
Allograph : tranplantasi pada 2 individu yang
karakter genetic tidak sama, tingkat
keberhasilan rendah
4.
xenograph : tranplantasi pada 2 individu yang
berbeda genetic dan spesies
5.
sel messenger : sel leukosit yang ada dalam jaringan
donor yang merangsang sel imunitas dari resepien.
6.
cross macthing : proses identifikasi perbedaan dan
persamaan donor dan resipien sebanyak mungkin
7.
Hukum tranplanplantasi : penolakan akan minimal jika
pesamaan antara donor dan resipien semakin banyak
8.
Histokompatibilitas: kemampuabn dari seseorang untuk
menerima cangkokan ginjal
MANAJEMEN TRANPLANSTASI
1.
Lost
of renal of reserve
-
ginjal
berfungsi untuk pemekatan dan filtrasi urine
-
bersihan
ginjal pada trahap ini 50 %
2. Renal insufisiensi
-
gejala
klinis belum kelihatan, kemam[puan pemekatan urine menurun
-
terjadi
[poliurea,hipertensi,bil urea tinggi, creatinin serum meningkat
3.
Cronik
renal failure
-
gejala
lemah, letih, tidak tahan dingin, hiperpospatemia, hiperkalsimia, hiper kalimia
-
bersihan
ginjal 30 ml/mnt
4.
End
stage renal disease
-
bersihan
ginjal 10 ml/mnt, terjadi kehilangan energi, mual, muntah, koma, kematian,
gejala neuromuscular.
-
Dilakukan
dialysis/tranplantasi tetepi harus mempertimbangkan: gol.darah, resiko yang
mungkin terjadi, kecocokan alat2, ketersedian donor, penyakit kanker dan HIV.
EVALUASI TRANSPLANTASI
a.
preoperasi :status penyakit kardiovaskular,
urinaria,tukak lambung
b.
operasi : anastesi yg digunakan, analgetik,
ketersediaan alat, epinefrin bila terjadi shock,pengendalian lingkungan.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENOLAKAN
A.
jenis
jaringan ; adanya epitop pada permukaan jaringan menimbulkan reaksi penolakan
B.
letak
jaringan / jarak jaringan dari sirkulasi
Penolakan Pada
Saat Transplantasi
1.
penolakan
I ; saat tranplantasi pertama kalinya
2.
penolakan
II ; terjadi pada tranplantasi ke 2 pada orang yang sama
Istilah penolakan pada transplantasi dibagi 3;
1.
penolakan
hiperakut ; terjadi beberapa menit sampai beberapa jam
2.
penolakan
akut ; terjadi beberapa bulan setelah organ berfungsi normal
Cara untuk
memperpanjang masa penolakan
1.
derajat
persamaan atau melakukan cross maching
-
sec.serologis
; leukosit donor + resipien +AB terjadi aglutinasi
-
sec.proliperasi ; leukosit donor + resipien, dibiakkan secara
bersamaan
2.
menggunakan
anti inflamasi steroidal (efek imuno supresan)
contoh
; prednisolon, prednison
mekanismenya
; menstabilkan membran lisosom
3. Anti metabolic
Merupakan reaksi penolakan dengan adanya sel2 yang
menghasilkan sel imunokompeten dan akan menjadi tdk aktif
4. Antibodi spesifik (rekayasa AB)
Mekanisme;
bersaingan kerja dengan AB yg dihasilkan resipien
No comments:
Post a Comment