Chamomile dan
Matricaria
Dua tipe dari chamomile
(camomile) telah biasa digunakn sebagi obat herbal, chamomile roma Chamaemelum nobile (nama
resmi Anthemis nobilis) (Compositae/Asteraceae) dan chamomile jerman Matricana
chamomile (Chamomillia recutica) (Compositae/Asteraceae) chamomile
jerman adalah tumbuhan tahunan, tumbuhan ini lebih komersial dan sering dikenal
dengan matriciana untuk membedakannya dengan chamomile roma. Kedua tanaman ini
ditanam di Negara eropa yang berbeda untuk memproduksi bunga kemudian
dikeringkan untuk dijadikan obat. Minyak atsiri didapat dengan distilasi uap
atau ekstraksi dengan pelarut juga bisa didapatkan.
Chamomile
roma biasa dibuat menjadi infusi encer (teh chamomile) untuk mengobati pencernaan,curb
flatulence, dll. Tapi ekstraknya juga digunakan pada larutan cuci mulut, shampoo
dan sediaan farmasi lainnya. Tumbuhan ini memiliki khasiat antiseptic ringan
dan anti-inflamasi. Bunganya menghasilakn 0,4-1,5% minyak atsiri, yang mana
mengandung lebih dari 75% ester alifatik asam angelic, taglic, isovaleric
merupakan merupakan produk dari metabolisme isoluekin, luekin dan valin,dengan
sedikit kandungan monoterpen dan seskuiterpen. Matricaria juga digunakan
sebagai obat mencret tapi secara umum digunakan dalam cream dan salep untuk
mengobati kulit yang mengalami radang dan juga sebagai anti bakteri dan anti
jamur. Untuk pemakaian dalam matricaria bisa membantu dalam mengkontrol
pendarahan Lambung. bungannya menghasilkan 0,5-1,5% minyak atsiri yang mengandung
seskuiterpen a
bisabolol (10-25%) bisabolol oksida A dan B (10-25%) dan chamazulene(0-15%). Chamazulene
adalah produk penguraian oleh suhu dari matricinin dan bisa bereaksi untuk
pewarnaan birutua dari minyaknya (pada minyak chamomile roma ditemukan hanya
mengandung chamazulene). a bisabolol berkhasiat anti-inflamasi,anti bakteri dan ulcer
protektif,tapi chamazulene kemungkinan adalh bahan pembantu terbesar dalam
aktivitas anti-inflamasi dari sediaan
matricaria. chamazulene ditemukan mengambat enzim siklooksigenase dalam
biosintesis prostaglandin dan aktivitas anti-inflamasi bisa jadi hasil
penghambatan
No comments:
Post a Comment