Saturday, July 25, 2015

Diuretik



Diuretik
Diuretik mempunyai efek antihipertensi dengan cara menurunkan volume ekstraseluler dan plasma sehingga terjadi penurunan curah jantung.

  1. Diuretik osmotik
Kelompok obat ini meninggikan tekanan osmotik tubuli sehingga air dan elektrolit berdifusi ke tubuli. Akibatnya air dan elektrolit yang diekresikan meningkat.
Contoh: manitol, urea, gliserin. isosorbid
  1. Penghambat karbonik anhidrase
Karbonik anhidrase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi , dimana H2CO3 akan berada dalam kesetimbangan dengan H+ + HCO3-. Enzim ini terdapat dalam korteks adrenal, pankreas, mukosa lambung, mata, eritrosit dan SSP, tapi tidak dalam plasma. Efek dari obat golongan ini adalah menghambat enzim karbonik anhidrase secara nonkompetitif. Akibatnya sekresi H+ oleh tubuli berkurang karena pembentukan H+ + HCO3-. berkurang dalam tubuli. Akibatnya pertukaran Na+ oleh H+ terhambat Hal ini mengakibatkan meningkatnya ekresi bikarbonat, natrium dan kalium melalui urin sehingga urin menjadi alkalis. Bertambahnya ekresi alium karena pertukaran Na+ dan K+ menjadi lebih aktif, menggantikan pertukaran H+ Meningkatnya ekresi elektrolit menyebabkan bertambahnya ekresi air.
Contoh: asetozolamid
  1. Benzotiazid
Farmakodinamik tiazid yang  utama adalah meningkatkan ekresi natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natriuresis dan klororesis disebabkan oleh penghambatan mekanisme reabsorpsi elektrolit pada hulu tubuli distal.
Contoh: tiazid
  1. Diuretik hemat kalium
Mekanisme kerja obat ini adalah memperkecil reabsorpsi natrium dan klorida di tubuli
Contoh: antagonis aldosteron (spironolakton), triamterem dan amilorid.
  1. Diuretik kuat
Tempat kerja utamanya di bagian epitel tebal ansa Henle bagian asenden, karena itu disebut juga sebagai Loop Diuretics.
Contoh: asam etakrinat, furosemid dan bumetamid

No comments:

Post a Comment