PENDIDIKAN ETIKA

PENDIDIKAN ETIKA

PENDIDIKAN ETIKA MELATIH PARA MURIDNYA UNTUK :

                -. MENGETAHUI DAN MENGERTI APA YANG DIKEJAR

                -. APA MAUNYA HIDUP SEBAGAI SEORANG PROFESIONAL YANG

          DIA TELAH MEMILIHNYA.

                -. HARUS MENGENALI IDENTITAS JATI DIRINYA … SIAPA ‘AKOE’

                                =. SIFAT-SIFAT APA SAJAKAH YANG HARUS TERTANAM DIDALAM LUBUK HATIKU

                                =. APA YANG HARUS DIKERJAKAN

                                =. BAGAIMANA MENGERJAKANNYA

YANG KESEMUANYA AKAN MENANAMKAN IDEALISME DAN ANTUSIAS-ME DALAM BATIN SEBAGAI BEKAL PERSIAPAN DALAM MENGA-RUNGI KEHIDUPAN NYATA DI MASA DEPAN YANG PENUH TAN-TANGAN DAN COBAAN SEBAGAI SEORANG PROFESIONAL YAITU PROFESI FARMASI.

•          SETIAP GURU DITUNTUT UNTUK MEMPUNYAI WATAK….   “ALTRUISTIK” YANG ‘MENDAHULUKAN KEPENTINGAN PENING-KATAN KUALITAS MURID-MURIDNYA SEJALAN DENGAN PENING-KATAN KUALITAS DIRINYA’….

•          DIMANA PENGAJARAN HARUS SELALU KONSISTEN DENGAN TUJU-AN PRAKTIS UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN KINERJA MURID-NYA YANG JUGA HARUS BERWATAK ‘ALTRUISTIK’ DALAM BER-MASYARAKAT DI KEMUDIAN HARI.

•          SETELAH MENYELESAIKAN PENDIDIKAN TIDAK BISA SERTA MERTA MEMBUKA PRAKTEK APOTHEKER, TERLEBIH DAHULU HA-RUS MENGIKUTI PENDIDIKAN “MAGANG” YAITU KERJA PRAKTEK, PELATIHAN UNTUK MELAYANI PASIEN MELALUI PROSES PEKER-JAAN YANG DIAKUI “BERSTANDAR TINGGI”?

•          “PENDIDIKAN PROFESI APOTHEKER ADALAH PENGAJARAN UNTUK MENANAMKAN TATA NILAI, CARA BERFIKIR DAN CARA BERBUAT YANG BERORIENTASI KEPADA KEMANFAATAN UMUM DAN KEMASLAHATAN PRIBADINYA SECARA SERASI, SELARAS DAN SEIMBANG” SEBAGAIMANA YANG DIWARISKAN OLEH HIPPOCRATES, YANG SEJAK DINI HARUS DITANAMKAN SEJAK DI BANGKU PENDIDIKAN KEPADA MURID-MURIDNYA SECARA PERSUASIF DAN EDUKATIF.

•          PENDIDIKAN PROFESI APOTHEKER ADALAH PENDIDIKAN UNTUK MEMANUSIAKAN “APOTHEKER” MELALUI PROSES PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG BERULANG KALI UNTUK MELAHIRKAN “KEBIASAAN BERKESINAMBUNGAN DAN KEPRIBADIAN” BERSIKAP , BERPIKIR, DAN BERBUAT PROFESIONAL DI KEMUDIAN HARI.

•          PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER/FARMASI TIADA LAIN ADALAH USAHA YANG TIDAK MENGENAL LELAH UNTUK MEMBANGUN LANDASAN “KEPRIBADIAN APOTHEKER” YANG DIJIWAI OLEH “CIRI”, “SIFAT” DAN “FUNGSI” BAHWA APOTHEKER SEBAGAI PEMANGKU PROFESI ADALAH :

1. SUATU PEKERJAAN YANG HARUS DILAKONI DENGAN SETIA BERDASARKAN PENGAKUAN (PROFESS) YANG DIIKRARKAN PADA SAAT MENGUCAPKAN SUMPAH APOTEKER.
2. KEGIATAN YANG HARUS DILAKONI SEBAGAI PEKERJAAN YANG MEMENUHI SYARAT KETERAMPILAN TEKNIS BERDASARKAN PENGETAHUAN TEORITIS.
3. PRAKTEK YANG HARUS DILAKONI BERDASARKAN STANDAR PERILAKU YANG DISEBUT KODE ETIK APOTEKER DAN STANDAR KOMPETENSI ATAUPUN STANDAR PROFESI.
4. PELAYANAN INDIVIDUAL YANG BERGANTUNG PADA KUALITAS INDIVIDUAL YANG DIDUKUNG OLEH TANGGUNG JAWAB ILMIAH DAN TANGGUNG JAWAB MORAL INDIVIDUAL YANG TIDAK DAPAT DIALIHKAN KEPADA ORANG LAIN.
5. MERUPAKAN HABIT, KEBIASAAN, KEPRIBADIAN (BEHAVIOURAL PATTERN ACQUAIRED BY FREQUENT REPETITION); YAITU SEGALA APA YANG DIKERJAKAN SECARA BERULANG-ULANG DENGAN SUKA, RELA DAN TEKUN YANG AKAN MEMBENTUK KEPRIBADIAN.