Thursday, July 16, 2015

OBAT ANASTESI


Obat anestesi
Tujuan pemberian anestesi untuk membuat pasien tidak sadar mendekati pingsan, dalam keadaan rileks sampai terbebas dari rasa nyeri saat tindakan pembedahan. Tahap pemberian anestesi pada pasien pre operasi dinamakan dengan tahap induksi.
Anestesi terdiri dari 2 jenis yaitu anestesi lokal dan general anestesi. Anestesi lokal merupakan golongan anestesi yang memblok saraf ditempat anestesi tersebut digunakan, hilangnya sensasi nyeri hanya terbatas pada area obat tersebut digunakan. Anestesi mempunyai mekanisme kerja menghambat konduksi saraf dengan mengurangi permeabilitas membrane sel saraf dengan ion Na, juga dengan menurunkan depolarisasi membrane saraf, meningkatkan eksitabilitas, dan mencegah propagasi potensial aksi. Anestesi  lokal  yang banyak digunakan adalah lidokain, merkain, tetrakain, kokain.
General anestesi menghasilkan efek fisiologi seperti analgesik, amnesia, hilangnya kesadaran, penghambatan sensorik dan reflek autonomik, relaksasi otot. General anestesi yang ideal akan menghasilkan efek anestesi secara cepat bila digunakan, dan secara cepat akan mencapai tahap recovery jika pemakaiannya dihentikan. General anestesi biasanya digunakan secara inhalasi dan non inhalasi.
a.    Anestesi inhalasi
Secara umum general anestesi inhalasi mempunyai mekanisme kerja menekan secara spontan dan mempengaruhi neuron pada otak sehingga berpengaruh pada ion influx (Clorida channel). Selain itu juga berpengaruh pada inhibisi reseptor GABAA.
Macam obat anestesi inhalasi yang digunakan antara lain nitrit oksida, halotan, enfluran, metoksifluran, isofluran dan sevofluran.
b.   Anestesi non inhalasi
Secara umum general anestesi non inhalasi mempunyai mekanisme kerja: berpengaruh pada inhibisi reseptor GABAA dan channel Na, serta mempengaruhi eksitasi reseptor glutamate dan NMDA.
Macam obat anestesi non inhalasi yang digunakan antara lain thiopental, etomidat, propofol dan ketamine.

No comments:

Post a Comment