Sunday, September 13, 2015

alkaloid

Alkaloid

Definisi

Alkaloid secara umum merupakan senyawa tannin yang mempunyai struktur heterosiklik yang mengandung atom N satu atau lebih dalam intinya. Bersifat basa, karena itu dapat larut dalam asam membentuk garamnya.
Definisi menurut Meissner (1879) :
Alkaloid adalah suatu senyawa basa N yang diisolasi dari tumbuhan.
Definisi menurut Neguraeer :
Alkaloid adalah senyawa heterogen dari produk alam.

Definisi menurut Claus :
Alkaloid adalah senyawa yang mengandung N, biasanya berasal dari tumbuhan, mempunyai karakter dasar dan aktivitas farmakologis yang nyata.
Definisi menurut Harborn :
Alkaloid adalah senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom N, biasanya dalm gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Seringkali bersifat racun pada manusia dan mempunyai kegiatan fisiologis yang menonjol, sehingga banyak digunakan dalam bidang pengobatan.
Definisi menurut Hegnaver :
Alkaloid adalah senyawa yang bersifat sangat siklik atau sedikit toksik, terutama bekerja terhadap susunan saraf pusat, mengandung N heterosiklik, pada umumnya tersebar di tumbuhan dan dibiosintesa dari asam amino.
Sifat-sifat Alkaloid :
1.      Alkaloid merupakan senyawa N yang biasanya terdapat pada tumbuhan dan kebanyakan bersifat basa.
  1. Alkaloid mengandung satu atau lebih atom N yang dapat berupa amina primer (RNH2) dan amina sekunder (R2NH) atau siklis atau kuarterner ammonium hidroksida (R4NOH).
  2. Alkaloid tidak larut atau sukar larut dalam air.
  3. Garam-garamnya biasanya mudah larut dalam air.
  4. Alkaloid bebas biasanya larut dalam eter, kloroform atau pelarut organik lain, tapi garamnya tidak larut. Sifat ini digunakan sebagai dasar untuk isolasi dan pemurniabn alkaloid.
  5. Kebanyakan alkaloid berbentuk kristal padat, beberapa berbentuk amorf dan sedikit berbentuk cairan (conii, inkasin, sparkein).
  6. Alkaloid yang berbentuk cair tidak mempunyai atom O dalam molekulnya.
  7. Garam alkaloid tidak sama bentuk kristalnya, dan bentuk kristal ini berguna untuk identitas secara mikrokopis.

Klasifikasi alkaloid

            Alkaloid dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis cincin heterosiklik Nitrogen yang merupakan inti dari struktur molekul. Berdasarkan klasifikasi ini, alkaloid dibedakan atas alkaloid piperidin, piridin, tropan, kuinolin, isokuinolin, pirolidin, imidazol, indol, purin, steroid, lupinan, amin, purin dan alkaloid sisa.
Pemeriksaan  alkaloid
Pemeriksaan alkaloid dilakukan dengan metoda CULVENOR FILZGERALD dengan langkah langkah sbb :
1.      Daun segar lebih kurang 4 gr dihaluskan dalam lumpang dengan sejumput pasir dan 10 ml kloroform.
2.      Setelah digiling halus tambahkan 10 ml kloroform – amoniak 0,05 N, gerus perlahan lalu saring larutan kedalam tabung reaksi.
  1. Tambahkan 10 tetes asam sulfat 2N kocok perlahan biarkan memisah
4.      Ambil lapisan asamnya dan pindahkan kedalam tabung reaksi lain kemudian tambahkan beberapa tetes pereaksi Meyer.
5.      Reksi positif dengan adanya kabut putih hingga gumpalan putih.


Cara Identifikasi alkaloida
Reaksi pengendapan
Larutan percobaan utk pengendapan alkaloida dibagi dalam 4 golongan sbb :
  • Golongan I : Larutan percobaan dengan alkaloida membentuk garam yang tidak larut: asam silikowolframat  LP, asam fosfomolibdat LP dan asam fosfowolframat LP.
  • Golongan II : Larutan percobaan yang dengan alkaloida membentuk senyawa kompleks bebas, kemudian membentuk endapan Bouchardat LP dan Wagner LP
  • Golongan III : Larutan percobaan yang dengan alkaloida membentuk senyawa adisi yang tidak larut : Mayer LP, Dragendorff LP, dan Marme LP.
  • Golongan IV : Larutan percobaan yang dengan alkaloida membentuk ikatan asam organik dengan alkaloida : Hager LP
Cara percobaan
Timbang 500 mg serbuk simplisia, tambahkan 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air, Panaskan diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring. Pindahkan 3 tetes filtrat pada kaca arloji, tambahkan 2 tetes Bouchardat LP. Jika pada kedua percobaan tdk terjadi endapan maka serbuk tdk mengandung alkaloida.   

Biosintesa Alkaloid

            Pada biosintesa alkaloid sebagai prekusornya adalah asam amino sederhana seperti lisin, ornitin, triptofan, fenil alanin, tirosin, histidin dan asam antranilat untuk membentuk inti cincin alkaloid seperti: inti imidazol, tropan, piridin, dan sebagainya.
Contoh : Biosintesa nikotin

No comments:

Post a Comment