Salep Mata
Defenisi
umum :
Salep mata (Oculenta) adalah gel yang bersifat plastis yang steril dan
digunakan pada mata.
Farmakope
Indonesia ed.IV.
Salep mata adalah
salep yang digunakan pada mata , dimana sediaan dibuat dar bahan yang sudah
disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji
sterilitas
Syarat-Syarat dasar salep mata
a.
Steril
b.
Tidak
merangsang mata
c.
Konsistensi
lunak
d.
Dapat
ditahan dengan baik pada mata
e.
Dapat
melepaskan zat aktif
f.
Dapat
cepat menyebar secara baik pada mata.
Disamping itu dasar salep mata harus
mempunyai sifat
hydrophyl, sehingga mudah tercampur dengan air mata untuk menjamin distribusi obat pada mata.
Umumnya Pharmakope-pharmakope
menulis dasar salap mata ini berupa gel Hydrokarbon, seperti vaselin putih atau
kuning, dan untuk mengurangi konsistensnya dapat ditambahkan parafin cair,
untuk menambah daya serap air ditambahkan adeps lanae, dengan penambahan air
terbentuk emulsi W/O. Basis O/w tidak dianjurkan karena umumnya emulgator O/w
mengiritasi mata.
à Basis salep hidrokarbon dapat disterilkan secara panas pada suhu 60 0C.
-
Minyak-minyak
parafin dan parafin padat tidak mengiritasi
-
Vaselin
putih bisa mengiritasi karena
adanya zat-zat pengoksidasi sisa-sisa zat pemutih
Syarat konsistensi salep mata :
a.
Harus sangat
lunak
b.
Bila
mungkin tidak bersifat lengket
c.
Stabil
pada suhu 15 – 50 0C
(viskositas tidak lembek).
Pembuatan salep mata .
·
Dibuat dibawah
persyaratan aseptis, karena umumnya sterilisasi akhir tdk dapat dilakukan .
·
Senyawa-senyawa
hidrokarbon dan basis-basis lemak dapat disterilkan secara panas.
·
Untuk
menjaga liberasi obat
dan mencegah iritasi digunakan alat-alat
khusus untuk menghaluskan zat aktif.
Metoda pembuatan
salep mata:
a.
Jika
obat larut dalam air yang tersedia dan stabil dalam larutan, dilarutkan dengan air sesedikit
mungkin , sterilkan dalam autoclve / filtrasi , kemudian campur dengan basis yang steril dalam
keadaan pana, selanjutnya
digerus sampai dingin.
Contoh : Salep mata Atropin
Salep mata Hyosciamin .
b.
Obat-obat
yang tidak larut dalam air , digerus menjadi serbuk halus ,kemudian dicampurkan
dengan basis salep steril.
Contoh ; Chloramophenicol
Hydrocortison Acetat
Chlortetracyclin HCL
Mercuri Oxida
Neomycin Sulfat
·
Untuk zat aktif
yang tidak larut
air maupun dalam basis salep , zat aktif
harus benar-benar halus untuk mencegah iritasi mata .
Contoh :
o Sulfacetamid Na , haruslah dengan
ukuran partikel 90 mm
.
o Hydrocortison Acetat disyaratkan tidak
ada partikel yang lebih besar dari 50 mm.
Penambahan pengawet pada salep mata
, untuk beberapa Pharmakope mempunyai pendapat yang berbeda-beda .
a.
Farmakope Eropa
dan USP - Diperlukan penambahan pengawet.
b.
DAB 8 - Bebas
c.
Farmakope Indonesia -
harus mengandung bahan untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba bila
tutup wadah dibuka saat penggunaan (untuk pemakaian ganda).
Anti
mikroba yang dipakai = pada tetes mata
No comments:
Post a Comment