Sunday, July 12, 2015

DERMATITIS KONTAK



DERMATITIS KONTAK

1.      Batasan
Dermatitis Kontak (DK) adalah dermatitis yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang bersifat iritan atau alergen.
(Pohan, S. S., et al, 2005)

2.      Etiologi
DKI : iritan primer
DKA : sensitiser
(Pohan, S. S., et al, 2005)

3.      Patofisiologi
Dermatitis kontak dibagi 2 golongan :
a.       Dermatitis Kontak Iritan (DKI), disebabkan terpaparnya bahan iritan, dan dapat dibagi dalam :
-          DKI akut, terjadi segera/beberapa jam setelah kulit terpapar bahan iritan, dan dapat asam/basa akut.
-          DKI kronis, terjadi setelah beberapa hari/bulan setelah kulit terpapar bahan iritan lemah misalnya sabun, deterjen, minyak pelumas.
b.      Dermatitis Kontak Alergik (DKA), disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat sebagai alergen. Bahan ini biasanya mempunyai berat molekul rendah (hapten), kemudian setelah masuk ke dalam epidermis berikatan dengan bahan protein yang terdapat di epidermis membentuk bahan yang bersifat alergen, sehingga terjadi reaksi hipersensitifitas tipe lambat (reaksi alergen tipe IV), yang dihantar oleh sel T yang tersensitisasi. Proses ini dimulai dengan fase snsitisasi (induksi) yang kemudian disusul fase elisitasi.
(Pohan, S. S., et al, 2005)

4.      Penatalaksanaan
Penanganan dermatitis kontak yang tersering adalah menghindari bahan yang menjadi penyebab. Pengelolaan medikamentosa terdiri dari :
A.    Pengobatan sistemik :
Ø  Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan dalam waktu singkat.
-          Prednison
Dewasa : 5-10 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o
Anak : 1 mg.kgBB/hari
-          Deksametason
Dewasa : 0,5-1 mg/dosuis, sehari 2-3 kali p.o
Anak : 0,1 mg/kgBB/hari
-          Triamsinolon
Dewasa : 4-8 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o
Anak : 1 mg/kgBB/hari
Ø  Antihistamin
-          Kloranfenikol maleat
Dewasa : 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o
Anak : 0,09 mg/kg/dosis, sehari 3 kali
-          Difenhidramin HCl
Dewasa : 10-20 mg/dosis i.m sehari 1-2 kali
Anak : 0,5 mg/kg/dosis, sekali 1-2 kali
-          Loratadin
       Dewasa : 1 tablet sehari 1 kali
B.     Pengobatan topikal :
-          Bentuk akut dan eksudatif diberi kompres larutan garam faali (NaCl 0,9%)
-          Bentuk kronis dan kering krim hidrokortison 1% atau diflucortolone valerat 0,1% atau krim betametason valerat 0,005-0,1%
(Pohan, S. S., et al, 2005)

No comments:

Post a Comment