DERMATITIS
KONTAK
1.
Batasan
Dermatitis
Kontak (DK) adalah dermatitis yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan
dari luar yang bersifat iritan atau alergen.
(Pohan, S. S., et al, 2005)
2.
Etiologi
DKI
: iritan primer
DKA
: sensitiser
(Pohan, S. S., et al, 2005)
3.
Patofisiologi
Dermatitis
kontak dibagi 2 golongan :
a.
Dermatitis Kontak Iritan (DKI),
disebabkan terpaparnya bahan iritan, dan dapat dibagi dalam :
-
DKI akut, terjadi segera/beberapa
jam setelah kulit terpapar bahan iritan, dan dapat asam/basa akut.
-
DKI kronis, terjadi setelah
beberapa hari/bulan setelah kulit terpapar bahan iritan lemah misalnya sabun,
deterjen, minyak pelumas.
b.
Dermatitis Kontak Alergik (DKA),
disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat sebagai alergen. Bahan
ini biasanya mempunyai berat molekul rendah (hapten), kemudian setelah masuk ke
dalam epidermis berikatan dengan bahan protein yang terdapat di epidermis
membentuk bahan yang bersifat alergen, sehingga terjadi reaksi hipersensitifitas
tipe lambat (reaksi alergen tipe IV), yang dihantar oleh sel T yang
tersensitisasi. Proses ini dimulai dengan fase snsitisasi (induksi) yang
kemudian disusul fase elisitasi.
(Pohan, S. S., et al, 2005)
4.
Penatalaksanaan
Penanganan
dermatitis kontak yang tersering adalah menghindari bahan yang menjadi
penyebab. Pengelolaan medikamentosa terdiri dari :
A.
Pengobatan sistemik :
Ø Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan dalam waktu
singkat.
-
Prednison
Dewasa : 5-10 mg/dosis, sehari 2-3 kali
p.o
Anak : 1 mg.kgBB/hari
-
Deksametason
Dewasa : 0,5-1 mg/dosuis, sehari 2-3 kali
p.o
Anak : 0,1 mg/kgBB/hari
-
Triamsinolon
Dewasa : 4-8 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o
Anak : 1 mg/kgBB/hari
Ø Antihistamin
-
Kloranfenikol maleat
Dewasa : 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.o
Anak : 0,09 mg/kg/dosis, sehari 3 kali
-
Difenhidramin HCl
Dewasa : 10-20 mg/dosis i.m sehari 1-2
kali
Anak : 0,5 mg/kg/dosis, sekali 1-2 kali
-
Loratadin
Dewasa : 1 tablet sehari 1 kali
B.
Pengobatan topikal :
-
Bentuk akut dan eksudatif diberi
kompres larutan garam faali (NaCl 0,9%)
-
Bentuk kronis dan kering krim
hidrokortison 1% atau diflucortolone valerat 0,1% atau krim betametason valerat
0,005-0,1%
(Pohan, S. S., et al,
2005)
No comments:
Post a Comment