DERMATITIS
SEBOROIK
1. Batasan
Dermatitis seboroik (DS) adalah
penyakit kulit dengan keradangan superfisial kronis yang mengalami remisi dan
eksaserbasi dengan area seboroik sebagai tempat predileksi.
Area seboroik adalah bagian
tubuh yang banyak terdapat kelenjar sebasea (kelenjar minyak yaitu daerah
kepala (kulit kepala, telinga bagian luar, saluran telinga, kulit dibelakang
telinga), wajah (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan nasolabial, dagu),
badan bagian atas (daerah presternum, daerah interspakula, aerolla mammae) dan
daerah lipatan (ketiak, lipatan dibawah mammae, umbilikus, lipatan paha, daerah
anogenital dan lipatan pantat).
Dandruff adalah deskuamasi pada
kulit kepala yang merupakan awal dermatitis seboroik yang secara bertahap
akan menjadi kemerahan, iritasi, dan
peningkatan jumlah skuama sampai menjadi dermatitis seboroik (Pohan, S.S., et al., 2005).
2. Etiologi dan Patofisiologi
Penyebab pasti belum diketahui,
dihubungkan dengan :
a.
Kulit di daerah seboroik sebagai
faktor predeposisi
b.
Infeksi pityrosporum ovale, didasarkan pada respon klinis dan mikrobiologi terhadap
terapi ketokonazole topikal
c.
Infeksi Candida atau Staphylococcus
d.
Hipersensitivitas terhadap bakteri
atau antigen epidermal
e.
Abnormalitas neurotransmitter
f.
Respon emosional terhadap stress
atau kelelahan
g.
Proliferasi epidermal yang
berlebihan
h.
Diet abnormal
i.
Insiden lebih tinggi pada
penderita AIDS, berupa DS berat, luas dan sukar diobati.
j.
Higiene yang buruk, berhubungan
dengan perawatan orang sakit dan penyakit yang berat
k.
Variasi suhu dan kelembaban udara
yang rendah memperburuk penyakit
(Pohan, S.S., et al., 2005)
3. Penatalaksanaan
A.
Umum
ü
Penerangan sifat penyakit : dapat
ditekan tetapi tidak dapat sembuh total (mudah kambuh)
ü
Sering membersihkan dengan sabun
akan mengangkat minyak dan memberi perbaikan pada daerah yang terserang
ü
Aktivitas di luar rumah, terutama
selama musim panas juga memberi perbaikan pada seboroiknya, tetapi perlu
hati-hati untuk menghindari kerusakan kulit akibat sinar matahari
ü
Hindari penggunaan tonik
rambut/sediaan dengan dasar alkohol
ü
Terapi farmakologis meliputi :
preparat antifungi untuk menurunkan kolonisasi yeast yang bersifat lipofilik
dan preparat anti inflamasi
B.
Khusus
Terapi pada kulit
kepala
ü
Skuama melekat dan tebal pada bayi
: minyak mineral hangat, dibiarkan 8-12 jam, skuama dilepas dengan sikat halus
lalu dilanjutkan denganshampo yang tepat
ü
Shampo anti dandruff yang
mengandung : selenium sulgid 2,5 % atau pyrihion zinc 1-2% atau ketokonazole 2%
yang diberikan setiap hari atau selang hari
ü
Untuk skuama yang tebal dan difus
:
-
Minyak mineral hangat/olium
olivarum dilahjutkan dengan shampo tar
-
Kombinasi coal tar dan keratolotik
-
Losio kortiosteroid sehari 1-3
kali salep acidum salicylicum 5%
(Pohan,
S.S., et al., 2005)
No comments:
Post a Comment