Sunday, July 12, 2015

HIPERLIPIDEMIA



1.      HIPERLIPIDEMIA
A.       Definisi
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol di dalam darah. Kondisi hiperlipidemia yang berkelanjutan memicu terbentuknya aterosklerosis yang menjadi dasar meningkatnya penyakit kardiovaskuler. Atau bisa dikatakan peningkatanlow-density lipoprotein(LDL) tingkat, dan rendahnyahigh-density lipoprotein(HDL) yang dapat meningkatan risikomenjadi penyakit jantung koroner, morbiditasserebrovaskulardan kematian.

B.     Etiologi
Hiperlipidemia disebabkan adanya lemak nabati / kolesterol yang terlalu tinggi.Jika kalori dalam makanan yang dikonsumsi melebihi dari batas yang diperlukanoleh tubuh, kalori yang berlebihan akan tersimpan di dalam otak dalam bentuk trigliserida dan menjadi lemak, lalu hal tersebut menyebabkan kandungan lemak dalam darah meningkat. Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak.
Hiperlipidemia biasanya disebabkan oleh :
1)      Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
2)      Obesitas
3)      Diet kaya lemak
4)      Kurang olahraga
5)      Penggunaan alcohol
6)        Merokok
7)        Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
8)        Kelenjar tiroid yang kurang aktif

C.     Patofisiologi
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang disebut LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. Maka apabila terjadi penurunan HDL pengangkutan kelebihan kolesterol dalam darah ke hati untuk diuraikan menjadi menurun. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

 (National England Journal of Medicine, 2009)

D.    Klasifikasi Hiperlipidemia
1)        Hiperlipid primer
Hiperlipidemia primer merupakan hiperlipidemia yang disebabkan oleh adanya kelainan genetik yang mengkode enzim lipoprotein lipase yakni apoprotein reseptor yang terlibat dalam metabolisme lipid.
2)        Hiperlipid sekunder
Hiperlipidemia sekunder merupakan hiperlipidemia karena gangguan sistemik. Misal pada pasien DM: pada pasien DM kadar insulinnya rendah, padahal insulin mempengaruhi mobilisasi asam lemak di jaringan adipose sehingga perpidahan asam lemak bebas meningkat dan terjadi penurunan penggunaan kilomikron dan VLDL sehingga trigliserida meningkat.


E.     Manifestasi Klinis
Sebagian besar pasien tidak merasakan gejala hiperlipidemia selama beberapa tahun hingga penyakit tersebut sudah terbukti secara klinis. Pasien dengan sindrom metabolik mempunyai tiga atau lebih tanda berikut ini: tekanan darah tinggi, resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa dan perut membesar. Berikut ini merupakan tanda dan gejala pada pasien hiperlipidemia.
Gejala:
1)      Nyeri abdominal
2)      Nyeri dada
3)      Palpitasi
4)      Nafas pendek
5)      Berkeringat
6)      Cemas.
7)      Kehilangan kesadaran
8)      Sulit berbicara / bergerak
Tanda:
1)      Pancreatitis
2)      polineuropati
3)      Tekanan darah naik
4)      BMI > 30 kg/m2
Tes laboratorium:
1)      Peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, apolipoprotein B dan C-reaktif.
2)      Penurunan kadar HDL

F.   Terapi  Hiperlipidemia
Tujuan yang ingin dicapai pada pengobatan adalah penurunan kolesterol total dan LDL untuk mengurangi risiko serangan awal atau berulang dari penyakit seperti infark miokardial, angina, gagal jantung, stroke iskemik atau kejadian lain pada penyakit arteri perifer seperti carotid stenosis atau aneurisme aortic abdominal (DiPiro, 2008).
Tatalaksana terapi hiperlipidemia meliputi terapi non farmakologi dan terapi farmakologi. Untuk terapi non farmakologi dapat dilakukan diet dan aktivitas fisik. Untuk terapi farmakologi adalah menggunakan obat-obat antihiperlipidemia. Obat penurun kadar lipid dapat dibagi menjadi penurun sintesis VLDL dan LDL, agent yang meningkatkan klirens VLDL, agent yang meningkatkan katabolisme LDL, penurun absorpsi kolesterol, agent yang meningkatkan HDL, dan beberapa kombinasi obat yang direkomendasikan bergantung pada karakteristik tiap fenotipe lipoprotein.

No comments:

Post a Comment