Sunday, July 26, 2015

Interveron (IFN)



Pengobatan hepatitis, leukemia dan sarkoma kaposi

Interveron (IFN)
Merupakan glikoprotein yang terjadi alamiah jika ada perangsangan dan mengganggu kemampuan virus menginfeksi sel.
Secara in-vitro, interferon dapat menghambat pertumbuhan berbagai virus, namun in-vivo hasilnya belum nyata.
Pada saat ini interferon disintesis dengan teknologi DNA rekombinan

Kerja :
Kemungkinan IFN mengikat pada reseptor khusus di permukaan sel yang kemudian reaksinya menghambat  atau mengganggu proses uncoating, transkripsi RNA, sintesa protein dan perkembangan virus.

Enzim yang diinduksi oleh interferon :
1)   Proteinkinase, menyebabkan posforilasi faktor perpanjangan rantai
2)   Oligoaseadenilat sintetase, menyebabkan aktivasi Rnase dan degrase mRNA virus
3)   Fosfodiesterase, yang dapat mendegradasi nukleotida terminal tRNA yang menghambat perpanjangan peptida

Farmakokinetik :
Pemberian injeksi (IM, IV dan SK), sebab tidak dapat diserap secara oral

Indikasi :
Untuk hepatitis B dan C
Kanker sel rambut
Sarkoma Kaposi
Dapat juga untuk Herpes zoster dan herpes simpleks

ES.
Demam, alergi, depresi sumsum tulang, gangguan CV (gagal jantung kongestif).


No comments:

Post a Comment