Tata Laksana Pelayanan PIO
1.
Menerima
permintaan informasi obat
a. Menanyakan dan mencatat data peminta
informasi bila permintaan melalui
telepon. Pencatatan data peminta informasi yang meliputi: nama, profesi
(dokter, farmasis, perawat atau tenaga kesehatan lainnya), no. telepon atau
fax, status dan alamat (bila perlu). Hal ini untuk memudahkan menghubungi
penanya serta mengetahui kedalaman dan kompleksitas informasi atau jawaban yang
diinginkan. Selain itu PIO juga harus mencatat tanggal dan jam pertanyaan
diajukan dan jawaban yang diberikan.
b.
Mengkategorikan
permasalahan. Farmasis melakukan kategorisasi permasalahan untuk membantu
menjawab pertanyaan dan mencari sumber informasi yang sesuai secara efektif dan
efisien. Contoh kategorisasi permasalahan :
1)
Efek
samping obat.
2)
Farmakokinetik.
3)
Farmakodinamik.
4)
Interaksi
obat.
5)
Dosis
obat.
6)
Cara
pemakaian.
2.
Mengumpulkan
latar belakang permasalahan yang ditanyakan Menanyakan apa sudah diusahakan
mencari informasi sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang diberikan
tidak tumpang tindih dengan informasi yang diperoleh sebelumnya, di samping itu
juga perlu ditanyakan apakah pertanyaan bersifat segera atau tidak. Dengan
mengetahui sifat pertanyaan cito atau tidak maka dapat mendukung
pelayanan PIO dengan menentukan pertanyaan mana yang menjadi prioritas untuk
segera diberi jawaban.
3.
Menelusuri
sumber data
a.
Memulai
dari rujukan umum
b.
Menyusul
dengan rujukan sekunder
c.
Bila
perlu teruskan dengan rujukan primer
4.
Memformulasikan
jawaban sesuai permintaan
a.
Jawaban
harus jelas, lengkap dan benar
b.
Jawaban
harus dapat dibaca, dicari kembali pada rujukan asal
c.
Tidak
boleh memasukkan pendapat pribadi
5.
Memantau
(follow up)
a. Menanyakan kembali
b.
Apakah
jawaban sudah memenuhi keinginan penanya
c.
Apakah
masih perlu informasi tambahan dan lain-lain.
6.
Melakukan
dokumentasi.
Dokumentasi
sangat bermanfaat pada saat PIO mendapat pertanyaan sama, sehingga cukup dengan
mencari pada dokumen yang tersimpan.
No comments:
Post a Comment