Obat Tetes Mata
Farmakope Indonesia
Ed. III.
Tetes mata
(Guttae ophthalmicae) adalah sediaan steril
berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata.
Farmakope
Indonesia Ed. IV
Larutan obat mata adalah larutan steril bebas
partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai untuk digunakan pada mata.
Untuk
larutan obat mata perlu diperhatikan :
-
Toksisitas
bahan obat
-
Nilai
isotonis
-
Kebutuhan
akan dapar
-
Kebutuhan
akan pengawet
-
Sterilisasi
-
kemasan
yang tepat.
Juga untuk sediaan hidung dan
telinga
Suspensi obat mata
·
Suspensi
obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel tidak
larut yang terdispersi
dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata seperti yang tertera dalam
suspensi.
·
Obat
dalam suspensi harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi
dan atau goresan pada kornea.
·
Tidak
boleh digunakan bila terjadi massa yang mengeras atau penggumpalan.
Tujuan
penggunaan tetes mata
;
a.
Effek
diagnosa
b.
Efek
terapi
Obat-obat
mata yang resmi :
a. Mydriatica
à Pemeriksaan cornea melalui dilatasi
pupil.
Contoh
: Atropin – Scopolamin – phenyleprin – Adrenalin – Napahazolin – Cocain –
Tropicamide – Homatropin.
b.
Myotica.
Mulanya
digunakan untuk terapi glaucoma, tetapi sekarang sudah digunakan juga untuk
kondisi lainnya seperti, pengobatan lokal dari Myastenia gravis.
Contoh
: Pilocarpin – Physostigmin – Neostigmin – Paraoxon – Carbachol –
Isoflurophate.
c. Anti bakteri
Contoh
: Garam perak – Gentamycin – Tetracyclin – Antibiotika lain
(Khloramphenicol) - Thyrothricin
Sulfacetamide.
d. Lokal anastesi.
Contoh
: Cocain – Tetrakain – benzokain – Piperocain.
e. Antiphlogistis.
Contoh
: Zinksulfas – Kortikosteroid.
No comments:
Post a Comment