Sunday, July 12, 2015

ALO (Acute Lung Oedema)



1.1       ALO (Acute Lung Oedema)

1.2.1    Batasan

ALO disebut juga Pulmonary Edema. Pulmonary Edema merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru – paru. Cairan ini terkumpul dalam berbagai kantung udara, sehingga menyebabkan sulit bernafas. Masalah terbanyak yang menyebabkan pulmonary edema adalah masalah jantung, namun juga dapat disebabkan karena penumpukan cairan yang disebabkan pneumonia, paparan terhadap racun dan obat – obat tertentu ataupun olahraga yang terlalu berat.

1.2.2    Etiologi

            Disebabkan olehpeningkatantekanan hidrostatikkapilerparumenyebabkantransudasi cairanke dalaminterstitiumparu danalveoli.Peningkatantekananatrium kiri meningkatkan tekananvena pulmonaldan tekanandimicrovasculatureparu-paru,sehingga terjadi edemaparu.

1.2.3    Patofisiologi

Paru – paru mengandung banyak kantung udara (alveoli), setiap bernafas kantung udara mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Pertukaran tersebut akan berlangsung secara normal, namun karena kondisi tertentu, alveoli akan terisi cairan bukan dengan oksigen, cairan tersebut mencegah oksigen diserap ke dalam aliran darah, sehingga menimbulkan cardiac pulmonary edema. Jantung terdiri dari dua bagian, atrium dan ventrikel, atrium dan ventrikel terdiri dari bagian kanan dan kiri. Bagian atrium kanan dan kiri berfungsi menerima darah serta memompa darah ke atrium, sedangkan bagian ventrikel digunakan untuk memompa darah keluar dari jantung. Darah yang teroksigenasi dari seluruh tubuh masuk ke dalam atrium kanan masuk ke ventrikel kanan, kemudian dipompa menuju paru – paru, di paru – paru terjadi pelepasan karbon dioksida dan penarikan oksigen. Darah yang kaya dengan oksigen akan kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonary, mengalir melalui katup mitral ke ventrikel kiri dan kahirnya darah dipompa keluar jantung ke seluruh tubuh melalui aorta.
Edema paru dapat terjadi disebabkan karena penyakit jantung (Edema paru kardiogenik) dan tidak disebabkan oleh penyakit jantung (Edema pau nonkardiogenik). Edema paru kardiogenik disebabkan karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah keluar yang disebabkan karena cardiomiopathy, sehingga otot jantung rusak. Akibatnya terjadi kenaikan tekanan di dalam atrium kiri, pembuluh darah vena dan kapiler paru – paru dan berakibat cairan terdorong kembali dan terjadi penumpukan cairan di paru –paru. Sedangkan Edema paru nonkardiogenik merupakan edema paru yang tidak disebabkan karena penyakit jantung, penyebabnya antara lain adalah infeksi paru – paru seperti penumonia atau paparan racun tertentu seperti amonia atau klorin. Hal – hal tersebut dapat menyebabkan edema pada paru.

1.2.4        Gejala Klinis

Gejala edema paru sering muncul secara mendadak, anatar lain :
1.      Sesak nafas ekstrim atau kesulitan bernafas (dyspnea) yang memburuk ketika berbaring
2.      Rasa tercekik
3.      Wheezing atau terengah – engah.
4.      Kecemasan, kegelisahan
5.      Batuk yang menghasilkan dahak berbusa yang terkadang disertai dengan drah
6.      Keringat berlebihan
7.      Kulut pucat
8.      Nyeri dada, jika edema paru yang disebabkan oleh penyakit jantung
9.      Detak jantung yang tidak teratur (palpitasi)

1.2.5        Penatalaksanaan Terapi


Diagnosa :
1.      X-Ray
2.      2. Electrocardiography (ECG)
3.      Echocardiography
Tes tersebut dapat digunakan untuk melihat masalah jantung.
Diagnosa  ARDS dilihat :  -   Tekanan arteri pulmonalis < 18 mmHg
- PaO2/FiO2  ≥ 200
Terapi:                         
Ø  Terapi Penyakit dasar
Faktor yang sangat penting dalam pengobatan, sehingga erlu diketahui dengan segera penyebabnya. Yang utama dalah terapi yang dapat mmemperbaiki permeabilitas vaskular.
Ø  Terapi suportif
Diberikan dengan tujuan untuk mempertahankan fungsi fisiologik dan seluler dasar, seperti pertukaran gas, perfusi organ dan metabilosme aerob, terapi yang diberikan antara lain :
-          Pemberian oksigen = diberikan dengan masker dengan sasaran PaO2 minimal 60 mmHg sampai batas normal, jika tidak mampu mempertahankan PaO2> 60 mmHg atau terjadi retensi CO2, maka diperlukan intubasi endotrakeal tube dengan ventilator mekanik.
-          Keseimbangan cairan dan nutrisi
-          Hematokrit
Hemoglobin adekuat harus dipertahankan yaitu hematokrit sekitar 30 – 35 %. Bila hematokrit turun < 30% dapat diberikan transfusi darah PRC (packed red cell) untuk meningkatkan kapasitas pengangkut oksigen.

No comments:

Post a Comment