Thursday, July 16, 2015

cara identifikasi drug related problems



Dalam mengidentifikasi dan memecahkan Drug Related Problems (DRPs) baik aktual maupun potensial menggunakan modul 1-5 yaitu:
1.      Modul 1 : Pharmacist’s Patient Data Base
Tujuan pengisian Pharmacist’s Patient Data Base adalah untuk memperoleh data pasien yang obyektif maupun subyektif sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terapi.
Yang dicantumkan di dalam Pharmacist’s Patient Data Base adalah:
a.       Informasi tentang data demografi pasien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, BB, alamat, agama, pekerjaan, dan lokasi ruangan.
b.      Tanggal masuk dan ke luar rumah sakit.
c.       Identitas dokter dan farmasis.
d.      Riwayat penyakit pasien.
e.       Riwayat pengobatan sebelumnya dan yang sekarang.
f.       Riwayat keluarga dan status sosial.
g.      Gaya hidup atau kebiasaan pasien sehari-hari (pola makan, pola tidur, dan sebagainya).
h.      Masalah medis yang bersifat kronis dan akut.
i.        Data laboratorium dan hasil pemeriksaan lain.
j.        Jadwal pemberian obat.
k.      Riwayat alergi
2.      Modul 2: Drug Therapy Assesment Worksheet (DTAW)
DTAW adalah form yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mereview DRPs, untuk menilai kualitas dan efisiensi pengobatan yang dihubungkan dengan profil penyakit, profil obat, dan profil pasien dengan mempertimbangkan efikasi, keamanan, dan biaya. Semua DRPs yang ditemukan dicatat di dalam DTAW.
3.      Modul 3: Drug Therapy Problem List (DTPL)
Pada lembar ini ditulis jenis DRPs yang ditemukan sesuai yang ada,di DTAW dan rekomendasi yang diberikan kepada dokter atau perawat untuk tercapainya keberhasilan terapi.
4.      Modul 4: Pharmacist Care Plan (PCP)
PCP berisi ulasan lebih rinci tentang rencana yang akan dilakukan oleh farmasis untuk mewujudkan kerasionalan penggunaan obat. Lembar ini memuat rencana kerja yang harus dikerjakan oleh farmasis, parameter klinik yang dipantau untuk mencapai tujuan terapi, frekuensi pemantauan kepada pasien dan waktu pemantauan.
5.      Modul 5: Pharmacist Care Plan Monitoring Worksheet (PCPMW)
PCPMW berfungsi untuk mengarahkan farmasis dalam melakukan monitoring secara efektif dalam pelaksanaan Pharmacist Care Plan (PCP). Pada PCPMW dilakukan pencatatan efektivitas dari terapi, ataupun kemungkinan efek samping obat yang dialami pasien.
Diskusi antara mahasiswa dan apoteker pembimbing (diskusi harian), dan saat akhir kegiatan (diskusi akhir).
a.      Diskusi awal: penjelasan dan gambaran umum tentang IRNA Anak, penjelasan mengenai tujuan praktek kerja profesi di IRNA Anak, penjelasan teknis pelaksanaan kegiatan, serta tugas yang harus dilakukan di ruangan.
b.      Diskusi harian: melakukan diskusi mengenai data pengobatan, diperoleh dari Rekam Medik yang kemudian dicatat dalam Dokumen Farmasi Pasien (DFP-1) dan melakukan review data. Apabila ditemukan DRPs maka akan ditindaklanjuti dengan pengisian Lembar Monitoring Obat Pasien (DFP-2), Lembar Efek Samping Obat (DFP-3), Form Rencana Kerja Farmasi dan Lembar Pemantauan (DFP-4), dan Lembar Konseling (DFP-5). Penentuan kasus terpilih sebagai tugas kelompok.
c.      Diskusi akhir : penyelesaian dan presentasi makalah dari kasus yang terpilih dan melakukan pembahasan bersama pembimbing.


No comments:

Post a Comment