Dalam
mengidentifikasi dan memecahkan Drug Related Problems (DRPs) baik aktual maupun
potensial menggunakan modul 1-5 yaitu:
1. Modul 1 : Pharmacist’s Patient Data Base
Tujuan
pengisian Pharmacist’s Patient Data Base adalah
untuk memperoleh data pasien yang obyektif maupun subyektif sehingga dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terapi.
Yang
dicantumkan di dalam Pharmacist’s Patient
Data Base adalah:
a. Informasi
tentang data demografi pasien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, BB,
alamat, agama, pekerjaan, dan lokasi ruangan.
b. Tanggal
masuk dan ke luar rumah sakit.
c. Identitas
dokter dan farmasis.
d. Riwayat
penyakit pasien.
e. Riwayat
pengobatan sebelumnya dan yang sekarang.
f. Riwayat
keluarga dan status sosial.
g. Gaya
hidup atau kebiasaan pasien sehari-hari (pola makan, pola tidur, dan
sebagainya).
h. Masalah
medis yang bersifat kronis dan akut.
i.
Data laboratorium dan hasil pemeriksaan
lain.
j.
Jadwal pemberian obat.
k. Riwayat
alergi
2.
Modul
2: Drug Therapy Assesment Worksheet (DTAW)
DTAW adalah form yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mereview DRPs, untuk menilai kualitas dan efisiensi pengobatan yang dihubungkan
dengan profil penyakit, profil obat, dan profil pasien dengan mempertimbangkan
efikasi, keamanan, dan biaya. Semua DRPs yang ditemukan dicatat di dalam DTAW.
3.
Modul
3: Drug Therapy Problem List (DTPL)
Pada lembar ini ditulis jenis DRPs yang ditemukan sesuai yang
ada,di DTAW dan rekomendasi yang diberikan kepada dokter atau perawat untuk
tercapainya keberhasilan terapi.
4.
Modul
4: Pharmacist Care Plan (PCP)
PCP berisi ulasan lebih rinci
tentang rencana yang akan dilakukan oleh farmasis untuk mewujudkan kerasionalan
penggunaan obat. Lembar ini memuat rencana kerja yang harus dikerjakan oleh
farmasis, parameter klinik yang dipantau untuk mencapai tujuan terapi,
frekuensi pemantauan kepada pasien dan waktu pemantauan.
5.
Modul
5:
Pharmacist
Care Plan Monitoring Worksheet (PCPMW)
PCPMW berfungsi untuk
mengarahkan farmasis dalam melakukan monitoring secara efektif dalam
pelaksanaan Pharmacist Care Plan
(PCP). Pada PCPMW dilakukan pencatatan efektivitas dari terapi, ataupun
kemungkinan efek samping obat yang dialami pasien.
Diskusi antara
mahasiswa dan apoteker pembimbing (diskusi harian), dan saat akhir kegiatan
(diskusi akhir).
a. Diskusi
awal: penjelasan dan gambaran umum tentang IRNA Anak, penjelasan mengenai
tujuan praktek kerja profesi di IRNA Anak, penjelasan teknis pelaksanaan
kegiatan, serta tugas yang harus dilakukan di ruangan.
b. Diskusi
harian: melakukan diskusi mengenai data pengobatan, diperoleh dari Rekam Medik
yang kemudian dicatat dalam Dokumen Farmasi Pasien (DFP-1) dan melakukan review
data. Apabila ditemukan DRPs maka akan ditindaklanjuti dengan pengisian Lembar
Monitoring Obat Pasien (DFP-2), Lembar Efek Samping Obat (DFP-3), Form Rencana
Kerja Farmasi dan Lembar Pemantauan (DFP-4), dan Lembar Konseling (DFP-5).
Penentuan kasus terpilih sebagai tugas kelompok.
c. Diskusi
akhir : penyelesaian dan presentasi makalah dari kasus yang terpilih dan
melakukan pembahasan bersama pembimbing.
No comments:
Post a Comment