Thursday, July 16, 2015

PEMERIKSAAN STERILITAS PRODUK FARMASI



Pemeriksaan Sterilitas
Metode sterilisasi yang digunakan di Unit Laboratorium Farmasi, yaitu sterilisasi panas basah, sterilisasi panas kering, dan sterilisasi gas.
a.      Sterilisasi panas basah
Pada umumnya metode sterilisasi ini digunakan untuk alat-alat dan bahan-bahan serta media yang tahan terhadap temperatur yang digunakan yaitu pada suhu 121oC pada tekanan 1 atm selama 15 menit dengan menggunakan autoclave.
Cara sterilisasi media dengan menggunakan autoclave:
-          Memasukkan media kedalam autoclave.
-          Menutup autoclave, kran uap dibuka.
-          Setelah kran udara keluar semua, tutuplah kran uap, maka temperatur akan terus naik sampai suhu 121oC dengan tekanan 1 atm selama 15 menit.
-          Setelah waktunya cukup kran uap dibuka pelan-pelan agar suhu dan manometernya turun.
-          Membuka autoclave setelah manometer menunjukkan angka nol.

b.      Sterilisasi panas kering
Sterilisasi ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas dengan pemanasan kering menggunakan oven pada suhu 170oC selama 2 jam. Sterilisasi panas kering digunakan untuk senyawa yang tidak efektif disterilkan dengan panas basah seperti lemak dan gliserin. Cara sterilisasi alat-alat gelas dengan menggunakan oven:
1)      Membungkus alat-alat gelas yang sudah bersih dan kering (misal: petridish, erlenmeyer, beaker glass, gelas ukur, dan lain-lain) dengan kertas coklat.
2)      Memasukkan alat-alat gelas tersebut kedalam oven, kemudian mengatur thermostat pada suhu 170oC.
3)      Mensterilkan selama 2 jam terhitung setelah suhu yang dikehendaki tercapai.



c.       Sterilisasi gas
Sterilisasi untuk senyawa yang menggunakan gas formaldehid digunakan untuk sterilisasi ruangan. Caranya adalah dengan memasukkan sebanyak 6-7 formalin tablet kedalam electric bunsen kemudian dinyalakan selama 15 menit. Selama terpapar, ruangan tidak boleh dibuka selama 24 jam.
Langkah-langkah pemeriksaan sterilitas:
1.      Persiapan
a.       Pembuatan media caso agar
      Menimbang 40 g caso agar dan dilarutkan ke dalam 1 liter aquadest dalam erlenmeyer. Mensterilkan media dalam autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. Menyiapkan cawan petri steril sebanyak 20 buah yang selanjutnya dibawa ke ruang aseptis. Erlenmeyer dibuka kemudian mulut erlenmeyer didekatkan pada nyala api. Media agar dituang ke dalam cawan petri dan disimpan di lemari es apabila tidak langsung dipakai.
b.   Persiapan ruangan
      Lantai dibersihkan dengan lap basah kemudian dengan kreolin. Dinding kaca, laminar air flow dan meja porselin dibersihkan dengan alkohol 70%. Ruangan disterilkan dengan formalin 7-8 tablet, kemudian dikakukan pemanasan dengan pembakar listrik selama 15 menit dan dibiarkan semalam atau 24 jam.
c.   Persiapan alat
-      Peralatan (kapas, pinset, spuit gelas) dan baju laboratorium steril lengkap dengan masker, tutup kepala, sarung tangan, dan sarung kaki dimasukkan ke dalam tromol.
-     Tromol beserta isinya disterilkan di CSSD. Sebelum disterilkan diberi indikator tape. Suhu yang diperlukan untuk sterilisasi adalah 134°C selama 5 menit. Jika ada perubahan warna pada indikator tape berarti peralatan tersebut sudah melalui proses sterilisasi.

2.      Prosedur sterilisasi
a)      Menyalakan AC.
b)      Sampel, media, tromol, dan kereta dorong dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian diletakkan di kereta dorong.
c)       Petugas masuk ke ruang transisi dengan kereta dorong beserta isinya, di ruangan ini petugas menyeka tangan dan kaki dengan alkohol 70 %. Selanjutnya memakai baju laboratorium steril lengkap dengan masker, tutup kepala, dan sarung tangan serta sarung kaki.
d)      Memasuki ruangan aseptis dan menyalakan lampu-lampu laminar air flow (tunggu 15 menit), petugas kembali ke ruangan  untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
e)      Perbekalan yang sudah dilap dengan alkohol 70% dibawa ke ruang aseptis kecuali kereta dorong. Jika sampel yang dibawa masuk misalnya 6 media maka media yang bisa masuk 8, dilebihkan 2 untuk kontrol di dalam dan di luar LAF.
f)       Media kontrol dibuka di dalam dan di luar Laminar Air Flow.
g)      Semua perlengkapan dibersihkan dengan alkohol 70% sebelum memulai proses aseptis. Kemudian sampel diambil 1 ml dengan spuit steril, baru kemudian digoyangkan supaya homogen.
h)      Petugas mengambil kereta dorong untuk tempat cawan petri dan peralatan lainnya, LAF dibersihkan, lampu dimatikan.
i)        Media diinkubasi selama 24 jam. Jika ada pertumbuhan mikroba, maka hasil produksi 1 batch tidak steril.
j)        Sterilisasi ulang dilakukan jika produk tidak steril. Setelah itu dilakukan tes lagi sampai maksimal 3 kali pengulangan. Jika hasilnya masih menunjukkan tidak steril, maka produk tidak boleh digunakan.

No comments:

Post a Comment