Sunday, July 12, 2015

Peran Farmasis



Peran Farmasis  di  IRNA Anak
Dalam melaksanakan Pharmaceutical Care, farmasis di IRNA Anak mempunyai peran yang sangat penting, diantaranya:
a.       Memantau jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang tersedia dengan tertib administrasi (kartu stok, buku penerimaan barang, form permintaan). Farmasis melakukan pengecekan emergency kit secara berkala.
b.      Memantau kondisi fisik, label/etiket, tanggal kadaluarsa, kondisi penyimpanan.
c.       Peran farmasis dalam pelayanan distribusi obat ke pasien berupa sistem Unit Dose Dispensing (UDD) dan Individual Prescription serta Emergency Kit (EK) untuk menunjang pelaksanaan Pharmaceutical Care yaitu melakukan pengecekan ulang terhadap obat-obat yang sudah diracik dan disiapkan sebelum diserahkan kepada perawat sehingga diharapkan tidak terjadi DRPs yang terkait dengan sistem distribusi obat.
d.      Pelayanan farmasi klinik melalui kegiatan Ward Pharmacist yang berperan aktif dalam memonitor penggunaan obat oleh pasien di bangsal/ruangan. Tugas Ward Pharmacist, adalah:
-          Mempelajari profil pasien, profil penyakit dan profil terapi obat.
-          Mengidentifikasi, mencegah dan memberikan rekomendasi terhadap  Drug Related Problems (DRPs) yang aktual maupun yang potensial.
-          Memberikan informasi atau rekomendasi tentang obat kepada dokter, perawat dan pasien serta keluarga.
Aktivitas farmasis dalam kegiatan Ward Pharmacist yaitu:
-          Melakukan review rekam medik pasien yang baru masuk rumah sakit (MRS), pasien  mendapat terapi baru dan akan keluar rumah sakit (KRS). Prioritas review dilakukan terhadap dosis regimen, interaksi, efektifitas, efek samping obat dan lainnya.
-          Jika menemukan atau memperkirakan potensial akan terjadi DPRs yang serius, maka segera menghubungi dokter yang merawat dan memberikan rekomendasi untuk solusinya.
-          Melakukan pemantauan efektivitas terapi dan ESO/ADRs
-          Memberikan informasi kepada perawat.
-          Memberikan konseling kepada pasien/ keluarganya selama dirawat .
-          Melakukan Drug Use Study (DUS) dan melakukan evaluasi secara berkala.
Dalam melaksanakan Pharmaceutical Care dapat digunakan acuan modul-modul seperti dibawah ini :
1.      Modul 1 : Pharmacist’s Patient Data Base
Tujuan pengisian Pharmacist’s Patient Data Base adalah untuk memperoleh data pasien yang obyektif maupun subyektif sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terapi. Hal-hal yang dicantumkan di dalam Pharmacist’s Patient Data Base adalah :
-          Informasi tentang data demografi pasien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, berat badan, alamat, agama, pekerjaan, lokasi ruangan.
-          Tanggal masuk dan keluar rumah sakit.
-          Identitas dokter dan farmasis.
-          Riwayat penyakit pasien.
-          Riwayat pengobatan sebelumnya dan yang sekarang.
-          Riwayat keluarga dan status sosial.
-          Gaya hidup atau kebiasaan pasien sehari-hari (pola makan, pola tidur, dan sebagainya).
-          Masalah medis yang bersifat akut dan kronis.
-          Data laboratorium dan hasil pemeriksaan lain.
-          Jadwal pemberian obat.
-          Riwayat  alergi.
2.      Modul 2 : Drug Therapy Assesment Worksheet (DTAW)
                 DTAW adalah form yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengevaluasi DRPs, untuk menilai kualitas dan efisiensi pengobatan yang dihubungkan dengan profil penyakit, profil obat, dan profil pasien dengan mempertimbangkan efikasi, keamanan dan biaya. Semua DRPs yang ditemukan dicatat didalam DTAW.
3.      Modul 3: Drug Therapy Problem List (DTPL)
               Pada lembar ini ditulis jenis DRPs yang ditemukan sesuai dengan DTAW yang ada, dan rekomendasi yang diberikan kepada dokter atau perawat untuk tercapainya keberhasilan terapi.
4.      Modul 4: Pharmacist Care Plan (PCP)
              PCP berisi ringkasan yang lebih rinci tentang rencana yang akan dilakukan oleh farmasis untuk mewujudkan penggunaan obat yang rasional. Lembar ini memuat rencana kerja yang harus dikerjakan oleh farmasis, parameter klinik yang dipantau untuk mencapai tujuan terapi, frekuensi pemantauan kepada pasien dan waktu pemantauan.
5.      Modul 5: Pharmacist Care Plan Monitoring Worksheet (PCPMW)
              PCPMW berfungsi untuk mengarahkan farmasis dalam melakukan monitoring secara efektif selama pelaksanaan Pharmacist Care Plan (PCP). PCPMW dilakukan pencatatan semua parameter yang dimonitor sehingga dapat diketahui efektivitas dari terapi, ataupun kemungkinan efek samping obat yang dialami pasien.

No comments:

Post a Comment