Ekstrak alergen
Ekstrak alergen merupakan sediaan ekstrak yang
mengandung asam amino dari suatu bahan yang dapat mengakibatkan efek alergi pada
seseorang.Pembuatannya
dilakukan berdasarkan permintaan selain itu juga harus di uji di laboratorium
interna untuk menjamin sterilitas ekstrak. Pembuatan alergen ini bertujuan untuk:
1)
Tes alergi
Tes alergi digunakan untuk mengetahui apakah
seseorang mengalami alergi terhadap suatu alergen tertentu yang dicurigai. Tes alergi dilakukan dengan 3 cara,
yakni prick test (dengan memberikan
ekstrak allergen pada kulit yang sudah digores), patch test (dengan menempelkan patch
yang berisi ekstrak allergen pada punggung), dan skin test (dengan menginjeksikan ekstrak allergen secara sub
kutan).
·
Terapi
Terapi digunakan untuk desensitisasi dengan
pemberian ekstrak alergen tertentu secara sub kutan, mulai dari konsentrasi
yang rendah, meningkat sedikit demi sedikit ke konsentrasi yang lebih tinggi
dengan tujuan agar tubuh mampu mentoleransi (kebal) terhadap alergen
tersebut.Biasanya terapi ini dilakukan pada pasien yang alergi terhadap sesuatu
yang tidak bisa dihindari, seperti alergi debu.
Ekstrak alergen dibagi menjadi 3 yaitu :
1.
Ekstrak alergen kontrol
Misalnya : solutio coca/coca filtra, histamin, dan solutio 48/80.
2.
Ekstrak alergen
inhaler
Misalnya: debu rumah, bulu kucing, bulu anjing, bulu ayam, kapuk, wool,
tepung sari rumput atau bunga.
3.
Ekstrak alergen
makanan
Misalnya: pindang, udang, kacang, susu, telur, tahu, durian, cabe,
buncis, kopi, tempe, jagung, kuning telur, dan lain-lain.
Tahapan proses pembuatan extract
allergen adalah sebagai berikut:
·
Comminution
Tujuan: mempermudah ekstraksi
dengan jalan memperbesar luas permukaan total.
Cara: material dibuat sehalus
mungkin dengan blender, grinding machine/juice extractor, cutting instrument.
·
Defatting
Tujuan: mempermudah ekstraksi
dengan jalan menghilangkan water
insoluble material. Proses ini berlangsung selama 10 jam.
Cara: material direfluk dalam defatting agents (eter, toluen,
kloroform)
·
Extractie
Tujuan: menarik the allergenic subtance yang aktif ke
dalam solven. Proses ini berlangsung selama 1 minggu.
Cara: mengocok dalam larutan buffered saline, glycero saline, dextrose,
phospat buffer-glycero; saline, hypertonis glycerol saline (-stier’s),
bicarbonate saline/coco’s, dextrose bicarbonate.
·
Clarification
Tujuan: memisahkan inactive material dan suspended partikel yang dapat menyumbat
bakteri filter.
Cara:
-
disaring dengan penyaring kasar atau
dengan kain bila perlu dapat dipakai Buchner dengan pompa hisap
-
Disentrifuge
·
Dialysis
Tujuan: membebaskan iritating ingredients zat warna yang
dapat mewarnai kulit penderita dan elektrolit yang tidak dikehendaki.
Cara: ekstrak dalam cellophone bag didialisir dalam air
mengalir atau larutan buffer saline ataupun cairan elektrolit tertentu selama
24 jam.
·
Concentration
Tujuan:
mendapatkan kadar yang lebih tinggi dengan jalan pemekatan larutan.
Cara:
penguapan pelarut yang dengan menggunakan panas tidak langsung.
-
Volume
kecil: evaporating dish dengan aliran
udara.
-
Volume
besar: vakum evaporator dengan panas dan air.
·
Sterilization
Tujuan:
meniadakan semua bentuk mikroorganisme.
Cara:
karena alergen bersifat termolabil maka dilakukan sterilisasi tanpa pemanasan
dengan menggunakan baktreri filter. Seluruh proses dilakukan dengan alat-alat
yang steril dalam suasana aseptis.
·
Standardization
Tujuan:
Pembakuan extract allergen
Cara:
-
Total
nitrogen content
-
Protein
–N unit
-
Standardisasi
menurut berat volume atau prosentase
-
Pollen
unit of noon
·
Quality control
Tujuan:
menjaga mutu extract allergen
Cara:
dilakukan pemeriksaan terhadap sterilitas, pirogenitas, dan potensi.
No comments:
Post a Comment