Thursday, July 16, 2015

PRODUKSI EKSTRAK ALERGEN



Ekstrak alergen
Ekstrak alergen merupakan sediaan ekstrak yang mengandung asam amino dari suatu bahan yang dapat mengakibatkan efek alergi pada seseorang.Pembuatannya dilakukan berdasarkan permintaan selain itu juga harus di uji di laboratorium interna untuk menjamin sterilitas ekstrak. Pembuatan alergen ini bertujuan untuk:
1)   Tes alergi
Tes alergi digunakan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami alergi terhadap suatu alergen tertentu yang dicurigai. Tes alergi dilakukan dengan 3 cara, yakni prick test (dengan memberikan ekstrak allergen pada kulit yang sudah digores), patch test (dengan menempelkan patch yang berisi ekstrak allergen pada punggung), dan skin test (dengan menginjeksikan ekstrak allergen secara sub kutan).
·         Terapi
Terapi digunakan untuk desensitisasi dengan pemberian ekstrak alergen tertentu secara sub kutan, mulai dari konsentrasi yang rendah, meningkat sedikit demi sedikit ke konsentrasi yang lebih tinggi dengan tujuan agar tubuh mampu mentoleransi (kebal) terhadap alergen tersebut.Biasanya terapi ini dilakukan pada pasien yang alergi terhadap sesuatu yang tidak bisa dihindari, seperti alergi debu.
Ekstrak  alergen dibagi menjadi 3 yaitu :
1.        Ekstrak alergen kontrol
Misalnya : solutio coca/coca filtra, histamin, dan solutio 48/80.
2.        Ekstrak  alergen inhaler
Misalnya: debu rumah, bulu kucing, bulu anjing, bulu ayam, kapuk, wool, tepung sari rumput atau bunga.
3.        Ekstrak  alergen makanan
Misalnya: pindang, udang, kacang, susu, telur, tahu, durian, cabe, buncis, kopi, tempe, jagung, kuning telur, dan lain-lain.
Tahapan proses pembuatan extract allergen adalah sebagai berikut:
·           Comminution
Tujuan: mempermudah ekstraksi dengan jalan memperbesar luas permukaan total.
Cara: material dibuat sehalus mungkin dengan blender, grinding machine/juice extractor, cutting instrument.
·           Defatting
Tujuan: mempermudah ekstraksi dengan jalan menghilangkan water insoluble material. Proses ini berlangsung selama 10 jam.
Cara: material direfluk dalam defatting agents (eter, toluen, kloroform)
·           Extractie
Tujuan: menarik the allergenic subtance yang aktif ke dalam solven. Proses ini berlangsung selama 1 minggu. 
Cara: mengocok dalam larutan buffered saline, glycero saline, dextrose, phospat buffer-glycero; saline, hypertonis glycerol saline (-stier’s), bicarbonate saline/coco’s, dextrose bicarbonate.
·           Clarification
Tujuan: memisahkan inactive material dan suspended partikel yang dapat menyumbat bakteri filter.
Cara:
-            disaring dengan penyaring kasar atau dengan kain bila perlu dapat dipakai Buchner dengan pompa hisap
-            Disentrifuge
·           Dialysis
Tujuan: membebaskan iritating ingredients zat warna yang dapat mewarnai kulit penderita dan elektrolit yang tidak dikehendaki. 
Cara: ekstrak dalam cellophone bag didialisir dalam air mengalir atau larutan buffer saline ataupun cairan elektrolit tertentu selama 24 jam.
·           Concentration
Tujuan: mendapatkan kadar yang lebih tinggi dengan jalan pemekatan  larutan.
Cara: penguapan pelarut yang dengan menggunakan panas tidak langsung.
-       Volume kecil: evaporating dish dengan aliran udara.
-       Volume besar: vakum evaporator dengan panas dan air.
·           Sterilization
Tujuan: meniadakan semua bentuk mikroorganisme.
Cara: karena alergen bersifat termolabil maka dilakukan sterilisasi tanpa pemanasan dengan menggunakan baktreri filter. Seluruh proses dilakukan dengan alat-alat yang steril dalam suasana aseptis.
·           Standardization
Tujuan: Pembakuan extract allergen
Cara:
-          Total nitrogen content
-          Protein –N unit
-          Standardisasi menurut berat volume atau prosentase
-          Pollen unit of noon
·           Quality control
Tujuan: menjaga mutu extract allergen
Cara: dilakukan pemeriksaan terhadap sterilitas, pirogenitas, dan potensi.

No comments:

Post a Comment