VITAMIN D
Kegunaan
: Penting dalam mengatur metabolisme kalsium dan absorbsi kalsium di dalam
usus.
Kelebihan
pemakaian vitamin D (>40.000 ui), menimbulkan hipervitaminosis D, yang
mengakibatkan hiperkalsemia.
Gejala
toksisitas berupa : anoreksia, mual dan muntah.
Sterol
yang terdapat dalam hewan atau tumbuhan merupakan provitamin D, yang bila kena
cahaya UV akan berubah menjadi vitamin D.
Sterol
yang terdapat dalam jaringan hewan dan kulit (7-dehidrokolesterol) akan diubah
menjadi vitamin D3 (kolekalsiferol).
Sterol
yang terdapat dalam ragi dan jamur (ergosterol) akan diubah menjadi vitamin D2
(kalsiferol).
Vitamin
D digunakan pada pengobatan rakitis dan osteoporesis.
Dosis
1000 unit/hari akan mengembalikan kadar kalsium dan fosfat serum menjadi
normal.
Hipoparatiroid
: 50.000-250.000 unit
Vitamin
D berguna untuk :
meningkatkan
absorbsi kalsium dan fosfat dalam usus halus, sehingga kebutuhan untuk
pembentukan tulang terpenuhi.
Resorbsi
kalssium dari tulang tua ke dalam plasma, yang selanjutnya diguunakan pada
mineralisasi tulang baru.
Hiperkalsemia
pada ibu hamil dapat menekan paratiroid bayi yang dilahirkan, sehingga dapat
menimbulkan hipokalsemia dan tetani.
Hipervitaminosis
D akan menyebabkan juga penumpukan kalsium pada jaringan lunak seperti hati,
jantung dan ginjal (toksisitas).
Hipervitaminosis
D dapat diatasi dengan menghentikan pemberian vitamin D dan died rendah
kalsium, minum yang banyak, menggunakan glukokortikoid untuk mengurangi
absorbsi kalsium.
Kebutuhan
: 400 unit/hari (bayi, anak, dewasa, kehamilan dan laktasi).
No comments:
Post a Comment