Sunday, July 26, 2015

VITAMIN D



VITAMIN D
 

Kegunaan : Penting dalam mengatur metabolisme kalsium dan absorbsi kalsium di dalam usus.

Kelebihan pemakaian vitamin D (>40.000 ui), menimbulkan hipervitaminosis D, yang mengakibatkan hiperkalsemia.
Gejala toksisitas berupa : anoreksia, mual dan muntah.

Sterol yang terdapat dalam hewan atau tumbuhan merupakan provitamin D, yang bila kena cahaya UV akan berubah menjadi vitamin D.

Sterol yang terdapat dalam jaringan hewan dan kulit (7-dehidrokolesterol) akan diubah menjadi vitamin D3 (kolekalsiferol).
Sterol yang terdapat dalam ragi dan jamur (ergosterol) akan diubah menjadi vitamin D2 (kalsiferol).

Vitamin D digunakan pada pengobatan rakitis dan osteoporesis.
Dosis 1000 unit/hari akan mengembalikan kadar kalsium dan fosfat serum menjadi normal.

Hipoparatiroid : 50.000-250.000 unit

Vitamin D berguna untuk :

meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat dalam usus halus, sehingga kebutuhan untuk pembentukan tulang terpenuhi.
Resorbsi kalssium dari tulang tua ke dalam plasma, yang selanjutnya diguunakan pada mineralisasi tulang baru.


Hiperkalsemia pada ibu hamil dapat menekan paratiroid bayi yang dilahirkan, sehingga dapat menimbulkan hipokalsemia dan tetani.

Hipervitaminosis D akan menyebabkan juga penumpukan kalsium pada jaringan lunak seperti hati, jantung dan ginjal (toksisitas).
Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan menghentikan pemberian vitamin D dan died rendah kalsium, minum yang banyak, menggunakan glukokortikoid untuk mengurangi absorbsi kalsium.

Kebutuhan : 400 unit/hari (bayi, anak, dewasa, kehamilan dan laktasi).

No comments:

Post a Comment