METOTREKSAT (Ditjen Binfar, 2007)
1.
Indikasi
·
Pengobatan
untuk neoplasma trofoblatik, leukemia, psoriasis, reumatoid artritis
·
terapi
poliartikular juvenile reumatoid artritis (JDR)
·
karsinoma
payudara, karsinoma leher dan karsinoma
kepala, karsinoma paru, osteosarkoma, sarcoma jaringan lunak, karsinoma
saluran gastrointestinal, karsinoma esofagus, karsinoma testes, karsinoma
limfoma.
2.
Mekanisme Aksi
·
Metotreksat
adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA.Metotreksat berikatan
dengan dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat dan
timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat.
·
Metotreksat
bersifat spesifik untuk fase S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat
dalam artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun.
·
Dalam
psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel
epitel kulit.
3.
Dosis, cara pemberian dan lama pemberian
- Dermatomyositis : oral : 15-20 mg/m²/minggu sebagai dosis tunggal seminggu sekali atau 0.3-1 mg/kg/dosis sekali seminggu.
- Juvenile rheumatoid arthritis : oral, im : 10 mg/m² seminggu sekali selanjutnya 5 -15 mg/m²/minggu sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi diberikan dengan selisih 12 jam.
- Pediatrik solid tumor (high dose) : iv :< 12 tahun : 12 – 25 g/m² ; = 12 tahun : 8 g/m².
- Akut Limfositik Lekemia ( ALL ) intermediate dose : iv loading dose : 100 mg/m² diikuti dengan 900 mg/m²/hari diinfuskan 23 – 41 jam.
- Meningel lekemia : I.T: 10 – 15 g/m² (dosis max. : 15 mg) atau dosis berdasarkan umur:< 3 bulan : 3 mg/dosis ; 4-11 bulan : 6 mg/dosis ; 1 tahun : 8 mg/dosis ; 2 tahun : 10 mg/dosis ; >3 tahun : 12 mg/dosis.
4. Farmakologi
§
Onset
kerja: Antirematik: 3-6 minggu; tambahan perbaikan bisa dilanjutkan lebih lama
dari 12 minggu.
§
Absorpsi:
Oral: cepat : diserap baik pada dosis rendah (<30 mg/m2); tidak lengkap
setelah dosis tinggi ; I.M.: Lengkap
§
Distribusi:
Penetrasi lambat sampai cairan fase 3
(misal pleural efusi, ascites), eksis lambat dari kompartemen ini (lebih
lambat dari plasma), melewati plasenta, jumlah sedikit masuk kelenjar susu,
konsentrasi berangsur-angsur dikeluarkan di ginjal dan hati.
§
Ikatan
protein: 50%.
§
Metabolisme:
<10%: Degradasi dengan flora intestinal pada DAMPA dengan karboksipeptida,
oksidasi aldehid konversi metotreksat
menjadi 7-OH metotreksat di hati; poliglutamat diproduksi secara mempunyai
kekuatan samadengan metotreksat, produksinya tergantung dosis, durasi dan
lambat dieliminasi oleh sel..
§
T
½ eliminasi: Dosis rendah: 3-10 jam; I.M.: 30-60 menit.
§
Ekskresi:
Urin (44%-100%); feses (jumlah kecil)
5.
Efek Samping
> 10%
- SSP: (dengan pemberian intratekal atau terapi dosis tinggi): Arachnoides: Manifestasi reaksi akut sebagai sakit kepala hebat, rigidity nuchal, muntah dan demam, dapat alleviated dengan pengurangan dosis.
- Subakut toksisitas: 10% pasien diobat dengan 12-15 mg/m2 dari intratekal metotreksat bisa membuat ini dalam minggu kedua atau ketiga dari terapi; konsis dari paralisis motor dari ekstremites,palsy nerve kranial, seizure, atau koma. Hal ini juga terlihat pada pediatrik yang menerima dosis tinggi IV metotreksat.
- Demyelinating enselopati: telihat dalam bulan atau tahun setelah menerima metotreksat; biasanya diasosiasikan dengan iradiasi kranial atau kemoterapi sistemik yang lain.
- Dermatologi: Kulit menjadi kemerahan.Endokrin dan metabolik: Hipoerurikemia,detektif oogenesis, atau spermatogenesis.
- GI: Ulserativ stomatitis, glossitis, gingivitis, mual, muntah, diare, anoreksia, perforasi intestinal, mukositis (tergantung dosis; terlihat pada 3-7 hari setelah terapi, terhenti setelah 2 minggu)
- Hematologi: Leukopenia, trombositopenia.Ginjal: Gagal ginjal, azotemia,nefropati.Pernafasan: Faringitis.
·
6. Kontraindikasi
·
Hipersensitifitas
dari metotreksat dan komponan lain dari sediaan
·
kerusakan
hebat ginjal dan hati
·
pasien
yang mengalami supresi sum-sum tulang dengan psoriasis atau reumatoid artritit
· penyakit
alkoholik hati
·
AIDS
·
darah
diskariasis
·
kehamilan
- menyusui
No comments:
Post a Comment