Wednesday, September 16, 2015

PEMERIKSAAN SISTEM IMUN



PEMERIKSAAN SISTEM IMUN

Kegunaan;
  1. Diagnosis penyakit
  2. untuk memonitor perkembangan suatu penyakit
  3. untuk penelitian

PEMERIKSAAN SISTEM IMUN SECARA INVITRO

  1. RIA, prinsip; pembentukan AG/AB menggunakan reagen bertanda
  2. RAST (radio allorgo sorben test)
       Prinsip; RIA tapi khusu untuk IgE, kit terbentuki dari selulosa
  1. C-RIA (competition radioimuno essay)
Prinsip; AG yangn ditentukan dikompetisikan dengan AG lain
  1. Radio Imuno Sorben Test
Prinsip; Sama dengan C-RIA untuk IgE
5.       ELISA (enzim linked imuno sorben assay)Prinsip ; pembentukan AB dengan AG bertanda enzim dan digunakan indicator
6.       Fluoprorescence/ immuno assay
Prinsip; menggunakan penanda seny, yang bisa berfluresen sec uv
7.       Hema aglutinasi prinsip ; penentuan AB atas dasar kemampuan mengaklutinasi sel darah merah
8.       Rx. Presipitasi prinsip ; penentuan ada tidaknya AG - AB
9.       RX. Imuno difusi, dibagi :
a.   ganda ; menggunakan sumur berisi AG/AB terjadi difusi kedua sumur
b.   Radial: penentuan jumlah anti gen yang terbentuk diamati melalui cincin presipitasi
10.    caunter current elektroforesis
prinsip ; berdasarkan momen dipol yang dimiliki oleh seny. Tsb

PEMERIKSAAN SISTEM IMUN SELULER

Dua Cara Menilai Limposit

1.       pemeriksaan kuantitas

2.       pemeriksaan fungsi sel

ad 1. KUANTITAS

Merupakan pemeriksaaan jumlah dan hitung jenis leukosit 75 – 80 % limfosit dalam sirkulasi ferifer



ADA BEBERAPA METODA

1.       metoda ficoll test; digunakan untuk isolasi limfosit dari darah
2.       metoda E Rosette; dimana sel T manusia memasuki reseptor untuk sel darah merah Gini-gini (E), bila kedua sel tsb dicampur maka akan terbentuk rosette , terbentuk makromolekul dan dapat dilihat di bawah mikroskop
3.       metoda EA Rosette ; prinsipnya sama, sel ditambah kan anti eritrosit dari domba baru di + eritrosit, eritrosit akan berikatan dengan reseptor yang ada anti eritrositnya
4.       metoda Antibodi monoclonal ; merupakan AB homogen yang dihasilkan dari singgel clone. Dengan menggunakan tehnik imuno fluoresenci yg menggunakan AB monoclonal jumlah sel B,selT,dan sub selT dapat dibedakan, dihitung dibawah mikroskop fluoresen

PEMERIKSAAN FUNGSI LIMFOSIT, metodanya :
1.   Transformasi Limfosit; prinsipnya sejauh mana ia memperbanyak diri biloa dirangsang oleh Ag, limpoid + AG menghasilkan transformasi dan proliferasi dan membunuh AG yang masuk
2.       LMIT (leukocyte migration inhibitor test)
Limposit akan melepas berbagai limpokin bila dicampur dengan AG , salah satu limfokin yang disebut faktor LMI akan menghambat gerakan neutrofil dan derajat hambatan gerakan yang dapat diukur invitro sesuai dengan produksi limpokin
PENILAIAN NEUTROFIL DAN MONOSIT
1.       kualitas sel,; jumlah absolut neutrofil dan monosit dalam darah tapi bisa diketaghui dengan mudah dari jumlah hitung jenis sel darah putih
2.       pemeriksaan fungsi sel;
a.       Rebuck skin window (jendela kulit); mrp kemampuan sel untuk bergerak ke arah proses kemotaksis
Cara; buat goresan pada kulit, tutup dengan coper glass, makin cepat monosit berpindah ketempat luka makin baik
b.       Kemotaksis;  prinsip; dengan mengukur kecepatabn dan jarak yang ditempuh sel. Pengerahan system pertahanan tubuh menuju organ target dengan menggunakan  membran pemisah
c.        Fagositosis; diperiksa dengan menginkubasikan fagosit dengan butiran inert, seperti lateks atau bakteri, bahan yang dimakan bakteri dapat dilihat dibawah mikroskop
d.       Pemeriksaan lain; uji aktivitas enzim intra seluler dan uji Nitroblue tetrazolium (NBT), kemiluminasen dan protein assay
PEMERIKSAAN INVIVO
a.       uji kulit (intra dermal)
untuk mengetahui IgE pada keadaan alergi terhadap allergen yang menimbulkan rx cepat
misalnya ; inhalan, makanan, penisilin
b.       Patch test (uji tempel)
Untuk mengetahui allergen kontak yang dapat menimbulkabn dermatitis kontak
c.        Reccal antigen
Dilakukan untuk berbagai AG seperti PPD,candida maps,trichophyton styreptokinase, streptodornase untuk mengetahui adanya defisiensi selular
d.       uji provokasi bronchial
dil;akukan untuk menegakkan diagnosa bronchial


No comments:

Post a Comment