Wednesday, September 16, 2015

SISTEM IMUN



SISTEM IMUN

Imunitas;kemampuan tubuh untuk mengatasi serangan mo terhadap tubuh kita
Imunitas dibagi 2;
a.     alamiah ; imunitas individu, imunitas ras, dan imunitas spesies
b.     dapatan ; didapat setelah berhubungan dengan AG

PENGEBALAN ADA BEBERAPA

1.     pengebalan BCG , digunakan untuk TBC, dibuat dari kuman  hidupTBC, tidak boleh digunakan pada penyakit kulit
2.     pengebalan DPT ( dipteri partusis tetanus )
sering diberikan ketiganya, beru8pa anti toksi dalam tubuh, dibrikan IM 2X 0,2 ml 4 – 6 minggu untuk anak2 atau dewasa yg belum 3 thn
3.     pengebalan polio , dibagi 3 ; tipe I,II,III ( dicampur )
pada vaksin tipe ini dibedakan berdasarkan rx AG/AB, vaksin dimasukkan dalam pipet berskala(0,2 ml), lalu teteskan pada sendok yang telah berisi aquadest
4.     pengebalan kotipa, vibrio kolera
5.     pengebalan rabies anjing / kera
pengobatan ; pasien disuntik 2 ml disekitar pusat selama 2 mgg
pencegahan ; disuntik secara IK 0,1 ml 3 x berturut2 dengan masa antara 1 mgg dan dilakukan / thn.
ALERGI: suatu rx sensitifitas dari jaringan tubuh thdp benda asing yang telah kontak dg tubuh
ANTIGEN: substansi/benda asing yang masuk dlm tubuh yang dapat merangsang   respon imun yang menimbulkan AB
JENIS2 ALERGEN:
1.     Allergen hirup ; melalui9 pernafasan
spt; dari bunga, pollen butir2 debu
2.     makanan tertentu spt; timbulnya jerawat
3.     Obat2 tertentu, spt ; penisilin ( shoch anapilaksis)
4.     Allergen sentuh, spt bamboo, bulu binatang, kosmetik
5.     Allergen lain, spt ; udara panas/dingin

BEDA TOKSIS DG ALERGI


TOKSIK
ALERGI
Populasi manusia
+
-
Populasi obat
Tdk perlu kontak
Perlu kontak
dosis
Tgt dosis
Tdk tgt dosis
mekanisme
Intr. obat-reseptor
Rx AG-AB
efek
Tgt eliminasi obat
Tdk
penanngulangan
antagonis
antihistamin

HIPERSENSITIFITAS
Merupakan pengaruh patologik pada proses imunologis, dibagi ;
1, hipersensitif cepat
2, hipersensitif lambat

REAKSI HIPERSENSITIFITAS DIBAGI 4 OLEH COOMB

1.     Rx tipe I (anapilaksis tife cepat)
-       timbul rx 5 – 30 mnt setelah terpapar oleh AG
-       kemudian mereda 30 – 60 mnt
-       gejala rx anapilaksis disebabkan adanya substansi aktif yang dihasilkan oleh sel mediator, sel basofil, dan mastosit
-       setelah terikat dg AB (IgE) yg bersipat sitotropik
-       untuk mastosit dari spesies berbeda menghasilkan heterositotropik, spesies sama menghasilkan homositotropik, berlaku juga untuk IgG, IgA, IgM
PENYAKIT YANG TIMBUL SEGERA
asma bronkial
rinitis urtikaria
Dermatitis

OBAT ALERGINYA

Anti histamin
kortikosteroid menghambat kerja igg
dan reseptor histamin
2.     Rx. Tipe II (terjadinya sitotoksik)
AG bergabung dan mengikat diri pada membran sel
Kebanyakan jaringa disebabkkan oleh AB kelas IgG dan IgM
MEKANISME;
-       terjadi rx AG_AB sehingga terjadi aktifitas sis.komplemen akibat terjadi lisis sel, sasaran sel darah dan sel dalam jaringan
-       bereaksi dengan AB dan berlanjut dg pagositosis sel, sehingga melepaskanpagosit
PENYAKIT; terjadi pada tranfusi darah yanf tidak cocok
3.     Rx. Tipe III (reaksi kompleks imun )
hipersensitifitas terjadi rx AG_AB yg menimbulkan komplek imun, jika komplek mengendap di jaringan akan menimbulkan kerusakan, komplek akan mengaktifkan komplemen sehingga melepaskan makrofag (merupakan faktor hormonal)
contoh penyakit ; serum sickness
4.     Rx tipe IV (tipe lambat)
reaksi timbul lebih dari 24 jam, tidak melibatkan AB
merupakan penyimpangan dari system imun sel
-             terjadi rx terikatnya alergan pada limposit T melalui reseptor kemudian akan melepaskan zat2 yang akan dinamakan LIMPOKIN,MIF,MAF
-             ini dapat mengaktifkan makrofag dan menimbulkan kerusakan jaringan 
penyakitnya ; dermatitis kontak , tranplantasi

TOLERANSI IMUNOLOGIK

Merupakan suatu keadaan ketidak mampuan merespon monologik, disebut juga imuno supresi , dimana AG tidak dapat merangsang respon imun, benda asing dianggap sama denga  benda2 dlm tubuh

JENIS2 TOLERANSI

1.     toleransi sentral ; tidak ditemukan AB bila mendapat tantangan dari AG
mekanisme ; ketidakmampuan melangsungkan respon imun terhadap AG eksogen
2.     toleransi feriper ; di induksi melalui aktivasi T-supresor
mekanisme T imunologik alami ; merespon imun terhadap AG endogen

FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TOLERANSI

1.     Ketidak matangan imunologik
2.     faktor genetic, dapat merusak /meningkatkan respon imun
3.     dosis AG, dapat mempengaruhi lamanya toleransi
4.     cara pemberian AG
5.     manifulasi tertul;is
6.     pemberian radiasi

MEKANISME INDUKSI TOLERANSI

a.     dengan teori penghapusan klon
b.     teori abortus, disini terjadi kegagalan dalam perkembangan menjadi sel imuno kompoten
PERANAN LIMPOSIT T DAN B
Induksi toleran bagi limfosit T, beda bagi lim B dalam dosis dan waktu

PERANAN SEL T SUP

T sup akan muncul bila ada kelemahan rx AG terhadap makrofag dan adanya gangguan genetic

PERANAN LIMPOSIT T HELP

Dapat diimbangi aktifitasnya oleh T sup
T sup muncul bila;
adanya kelemahan rx AG + makrofag
adanya gangguan genetik
untuk mengimbangi keaktifan dari sel T help

PENYAKIT AUTO IMUN

Merupakan suatu penyakit dimana system imun yang berubah strukturnya, struktur monologik punya kemampuan untuk mengenali komponen tubuh itu sendiri dan komponen diluar tubuh (AG) akibatnya timbul respon imun dalam bentuk AB.
TUJUAN; untuk menghancurkan, merusak,mengeluarkan AG dari dalam tubuh.Terjadi kontak waktu embriogenesis , jika terjadi kontak lagi maka akan terjadi rx yang menimbulkan peny. Auto imun
TIDAK TERJADI TOLERANSI IMUNOLOGI APABILA:
1.     bila AG itu otology ( tersembunyi)sehingga pada saat embriogenesis tidak mengalami kontak dengan system imun
2.     AG berubah sifat ; dipengaruhi oleh zat kimia, fisika,mo, sehingga tidak dikenali lagi
3.     adanya pelepasan klon dari limposit ; komponen tubuh menjadi yang dikenali sebagai komponen asing  sehingga dapat merangsang system imun untuk sel imunokompoten
4.     AG heteropil ; jenis dari mo tertentu yang punya epitop yang sama bentuknya dengan sis. Komponen taubuh sehingga dapat bereaksi silang terhadap tubuh sendiri

ORGAN SPESIFIK DAN NON SPESIFIK

Penyakit Auto Imun Organ Spesifik

Kegagalan autotoleransi yang ditujukan terhadap jaringan organ tertentu, contoh ; maag, diabet
penyakit auto imun non spesifik
Tidak terdapat elemen organ tertentu, contoh ; rematik diomana ia akan bereaksi dengan IgG yang ditujukan pada sendi sehingga dapat merusak tulang

No comments:

Post a Comment