Tuesday, September 15, 2015

TITRASI OKSIDASI-REDUKSI (REAKSI REDOKS)


TITRASI OKSIDASI-REDUKSI (REAKSI REDOKS)

Oksidasi adalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. Sedang reduksi adalah penangkapan satu atau lebih elektron oleh suatu atom, ion atau molekul. Tidak ada elektron bebas dalam sistem kimia, dan pelepasan elektron oleh suatu zat kimia selalu disertai dengan penangkapan elektron oleh bagian yang lain, dengan kata lain reaksi oksidasi selalu diikuti reaksi reduksi.
Dalam reaksi oksidasi reduksi (redoks) terjadi perubahan valensi dari zat-zat yang mengadakan reaksi. Disini terjadi transfer elektron dari pasangan pereduksi ke pasangan pengoksidasi.
Reaksi redoks secara luas digunakan dalam analisa titrimetrik dari zat-zat anorganik maupun organik. Untuk menetapkan titik akhir pada titrasi redoks dapat dilakukan secara potensiometrik atau dengan bantuan indikator.
Analisis volumetri yang berdasarkan reaksi redoks diantaranya adalah bromatometri, yodometri, yodimetri, yodatometri, permanganometri dan serimetri.


 Yodometri dan Yodimetri
Yodida merupakan oksidator yang relatif lemah. Oksidasi potensial sistem yodium yodida ini dapat dituliskan sebagai reaksi berikut ini :
I2 + 2 e-     ------->           2 I-              Eo = + 0,535 volt
Yodimetri merupakan titrasi langsung dengan baku yodium terhadap senyawa dengan potensial oksidasi yang lebih rendah, yodometri merupakan titrasi tidak langsung, metode ini diterapkan terhadap senyawa dengan potensial oksidasi yang lebih besar dari sistem yodium yodida. Yodium yang bebas dititrasi dengan natrium tiosulfat.
Satu tetes larutan yodium 0,1 N dalam 100 ml air memberikan warna kuning pucat. Untuk menaikkan kepekaan titik akhir dapat digunakan indikator kanji. Yodium dilihat dengan kadar yodium 2 x 10-4 M dan yodida 4 x 10-4 M. Penyusun utama kanji adalah amilosa dan amilopektin. Amilosa dengan yodium membentuk warna biru, sedangkan amilopektin membentuk warna merah. Sebagai indikator dapat pula digunakan karbon tetraklorida. Adanya yodium dalam lapisan organik menimbulkan warna ungu.
Yodatometri
Kalium yodat merupakan oksidator yang kuat. Dalam kondisi tertentu kalium yodat dapat bereaksi secara kuantitatif dengan yodida atau yodium. Dalam larutan yang tidak terlalu asam, reaksi yodat dengan garam yodium, seperti kalium yodida, akan berhenti jika yodat telah tereduksi menjadi yodium.
Reaksi : IO3- + 2 I- + 3 Cl-     ------>      3 H2O + 3 I2
I2 yang terbentuk dapat dititrasi dengan natrium tiosulfat baku. Jika konsentrasi asamnya tinggi yaitu lebih dari 4 N, yodium yang terbentuk pada reaksi diatas akan dioksidasi oleh yodat menjadi ion yodium, I_. Konsentrasi ion klorida yang tinggi menyebabkan terbentuknya yodium monoklorida yang stabil terhadap hidrolisis karena adanya asam klorida.
IO3- + 2 I- + 3 Cl- + 6H+     ------------>      3 ICl + 3 H2O
Pada reaksi ini untuk mengamati titik akhir reaksi dapat digunakan kloroform atau karbon tetraklorida. Pada awal titrasi timbul yodium sehingga larutan kloroform berwarna ungu. Pada titrasi selanjutnya yodium yang terbentuk akan dioksidasi lagi menjadi I- dan warna lapisan kloroform menjadi hilang.
Permanganometri
Permanganometri adalah penetapan kadar zat berdasar atas reaksi oksidasi reduksi dengan KMnO4. Dalam suasana asam reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
MnO4- + 8 H+ + 5 e     -------->          Mn++ + 4 H2O
Dengan demikian berat ekivalennya seperlima dari berat molekulnya atau 31,606. Asam sulfat merupakan asam yang paling cocok karena tidak bereaksi dengan permanganat. Sedangkan dengan asam klorida terjadi reaksi sebagai berkut:
2 MnO4- + 10 Cl- + 16 H+        -------->       2 Mn++ + 5 Cl2 + 8 H2O
Untuk larutan tidak berwarna, tidak perlu menggunakan indikator, karena 0,01 ml kalium permanganat 0,1 N dalam 100 ml larutan telah dapat dilihat warna ungunya. Untuk memperjelas titik akhir dapat ditambahkan indikator redoks seperti feroin, asam N-fenil antranilat. Penambahan indikator ini biasanya tidak diperlukan, kecuali jika menggunakan kalium permanganat 0,01 N .

No comments:

Post a Comment