Tuesday, September 8, 2015

Evaluasi Tablet


Evaluasi Tablet
  1. Ukuran Tablet
Farmakope Indonesia menetapkan bentuk tablet kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak boleh melebihi tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga tebal tablet. Perbandingan ini ada kaitannya dengan penampilan yang menarik sebagai hasil perkiraan bobot per tablet sesuai dengan jumlah zat khasiat yang dikandungnya.
Pemeriksaan dilakukan terhadap tablet dengan menggunakan alat micrometer atau jangka sorong yang bersifat manual. Pengukuran dilakukan terhadap 20 tablet dan diambil rata-ratanya, maka rata-rata tersebut merupakan ukuran diameter tablet yang dimaksud keseragaman bobot.

  1. Keseragaman Bobot tablet
Tablet yang tidak dilapsi (seperti dengan gula atau salut enterik) harus memenuhi peraturan berikut ini :
Berat rata-rata dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu. Farmakope Indonesia menyatakan bahwa tidak lebih dari dua tablet mempunyai penyimpangan lebih besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan lebih dari kolom B, sesuai dengan table berikut.


Bobot Rata-Rata
Penyimpangan bobot rata-rata dalam %
A
B
25 mg atau kurang
26 mg sampai dengan 150 mg
151 mg sampai dengan 300 mg
Lebih dari 300 mg
15 %
10 %
7,5 %
5 %
30 %
20 %
15 %
10 %

  1. Kekerasan Tablet

Pengukuran dilakukan terhadap 10 tablet, petunjuk resmi tentang jumlah tablet ini masih berbagai ragam, tetapi dengan makin banyak diukur jumlahnya maka makin kecil kesalahan yang ditemui. Petunjuk resmi tentang berapa kekerasan suatu tablet belum ada. Bagaimanapun tablet yang begitu rapuh akan rendah mutunya. Kekerasan tablet perlu dinilai untuk menjamin keutuhan bentuknya selama waktu penyimpanan dan proses pengemasan dan pengangkutannya serta ada kaitannya dengan waktu hancur. Pada praktikum ini ditetapkan bahwa kekerasan tablet yang bagus adalah 5 sampai 8 kg/cm2.
Alat-alat yang digunakan dengan petunjuk angka kekerasan banyak diperoleh. Diantaranya adalah alat uji kekerasan ‘Strong Cobb’, ‘Stokes- Monsato’, dan alat uji kekerasan ‘Erweka’. Di dalam praktikum ini digunakan salah satunya yaitu ‘Stokes – Monsanto’ yang merupakan kategori alat yang manual.


cara kerja menentukan Ukuran tablet:
-          Pemeriksaan dilakukan terhadap 20 tablet dengan menggunakan micrometer atau jangka sorong yang bersifat manual.
-          Lakukan pengukuran diameter dan tebal terhadap 20 tablet tersebut, dengan ketentuan diameter tablet tidak boleh melebihi 3 kali dan tidak kurang dari satu sepertiga tebal tablet.

cara kerja menentukan Keseragaman Bobot tablet:
-          Keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu. Farmakope Indonesia menyatakan bahwa tidak lebih dari dua tablet mempunyai penyimpangan lebih besar dari 5 % (kolom A) dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan lebih dari 10 % ( kolom B), sesuai dengan table berikut.
-          Hitung berat rata-rata dengan menggunakan standar deviasi sebagai berikut :


SD  =  Standar deviasi
                        X1   =  berat tablet dalam gram
                        X2   =  kuadrat deviasi

cara kerja menentukan Kekerasan Tablet:
1.      Percobaan dilakukan terhadap 6 tablet dengan menggunakan alat hardnesstester
2.      Letakkan tablet pada alat
3.      Putar skrup pada alat sampai tablet pecah
4.      Baca skalanya
 

No comments:

Post a Comment