A.
Uji Antiimplantasi
Tikus
betina dewasa yang mempunyai siklus estrus normal dan kawin pada fase proestrus
bila diberikan obat antiimplantasi akan memperlihatkan jumlah kelahiran bayi
tikus yang lebih sedikit dari jumlah implantasi.
Hewan
yang dipakai adalah tikus betina dan jantan yang berumur 2-3 bulan atau lebih
dan sehat.
Prosedur
Pertama-tama dilakukan pemeriksaan
apusan vagina dengan metoda pipet dan mikroskopis dengan bantuan larutan biru
metilen 1% dalam etanol. Pemeriksaan apusan vagina dilakukan selama 10 hari
betrut-turut. Tikus terseleksi adalah yang sehat dan normal dan mempunyai
siklus estrus yang teratur dan pendek (4-5 hari).
Pemeberian sediaan uji dilakukan pada
fase diestrus dan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama selama 7 hari
berturut-turut.
Pada fase proestrus tikus betina dikawinkan dengan tikus jantan.
Keesokan harinya dilakukan apusan vagina untuk melihat ada tidaknya sperma yang
memberi pertanda telah terjadinya perkawinan yang dihitung sebagai hari pertama
kehamilan.
Kemudian pemberian dilanjutkan setiap
harinya sampai sepuluh hari kehamilan. Laparaktomi dilakukan pada hari
kesepuluh kehamilan untuk melihat jumlah implantasi.
Laparaktomi dilakukan sebagai berikut :
Tikus pada kehamilan hari ke 10 dibius
dengan eter atau dengan nembutal. Tikus yang telah terbius sempurna
ditelentangkan di atas meja operasi dengan keempat kakinya diikat. Bulu-bulu
pada bahagian abdomen bawah digunting dan dibersihkan dengan etanol 70% atau
dengan antiseptik lainnya. Lakukan pambedahan sepanjang 2 cm pada jarak 1.5 – 2
cm dari lobang vagina ke arah perut. Keluarkan uterus kiri dan kanan dengan
pertolongan pinset ujung tumpul, kemudian dicatat jumlah implantasi pada kedua
bagian uterus kanan dan kiri. Selesai penghitungan segera dimasukkan dan
disusun uterus ketempat semula, lalu dibasahi dengan beberapa tetes NaCl
fisiologis dan segera dilakukan penjahitan bagian abdomen yang dibedah dengan
benang catgut. Bekas jahitan diolesi dengan antiseptik (obat merah atau
betadin, lalu ditaburi dengan antibiotika (Penisilin G). Kemudian tikus dihangatkan dengan lampu sorot sampai
tikus kembali sadar. Pindahkan tikus yang telah sadar ke kandang dan dipelihara
sampai anaknya lahir. Jumlah anak yang lahir dicatat dan dibandingkan dengan
jumlah implantasi yang dicatat sebelumnya waktu pembedahan. Perkembangan anak
selalu dimonitor sampai penyapihan dan sampai anak berumur satu bulan untuk
melihat kalau-kalau ada kelainan atau cacat.
No comments:
Post a Comment