Spektrofotometri UV-Visibel
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV
Teori dan Istilah
Daya
dari suatu berkas radiasi akan berkurang sehubungan dengan jarak yang
ditempuhnya melalui medium penyerap. Daya tersebut juga akan berkurang
sehubungan dengan kadar molekul atau ion yang terserap dalam medium tersebut.
Kedua faktor tersebut menentukan proporsi dari kejadian total energi yang
timbul. Penurunan daya radiasi monokromatis yang melalui medium penyerap yang
homogen dinyatakan secara kuantitatif oleh Hukum Lambeer-Beer.
Log 10 (1/T) = A =
abc
Istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut :
Serapan (simbol : A )
logaritma dasar 10 dari kebalikan transmitan (T) (istilah yang digunakan
sebelumnya densitas optik ; absorbansi
dan ekstingsi).
Serapan Jenis (simbol
: A (1%,1 cm) adalah serapan dari larutan 1% zat terlarut dalam sel dengan
ketebalan 1 cm. Harga serapan jenis pada panjang gelombang tertentu dalam suatu
pelarut merupakan sifat dari zat terlarut.
Daya serap (simbol :
a ) adalah hasil bagi serapan (A) dibagi dengan hasil perkalian kadar yang
dinyatakan dalam g per liter zat (c) dan panjang sel dalam cm (b).
A
a = -----
b c
(tidak boleh dirancukan dengan indeks absorbansi;
ekstingsi spesifik atau koefisien ekstingsi).
Daya serap molar
(simbol : ε ) hasil bagi serapan (A) dengan perkalian
zat, dinyatakan dalam mol per liter, dan panjang serapan dalam cm (istilah yang
digunakan sebelumnya meliputi indeks serapan molar, koefisien ekstingsi molar
dan koefisien serapan molar). Untuk sebagian besar sistem yang digunakan dalam
spektrofotometer serapan, serapan jenis suatu zat merupakan konstanta yang
tidak tergantung dari intensitas radiasi datang, panjang sel bagian dalam
kadar, dengan demikian kadar dapat ditetapkan secara fotometri.
Hukum
Beer tidak menunjukkan adanya pengaruh suhu, panjang gelombang atau jenis
pelarut. Untuk sebagian besar analisis pengaruh variasi suhu yang normal dapat
diabaikan.
Penyimpangan
dari Hukum Beer dapat disebabkan oleh variabel kimia atau instrumen. Kegagalan
Hukum Beer dapat disebabkan oleh perubahan kadar molekul terlarut sebagai
akibat asosiasi molekul terlarut atau asosiasi antara molekul terlarut dan
molekul pelarut atau disosiasi atau ionisasi. Penyimpangan lain dapat disebabkan
oleh pengaruh instrumen seperti radiasi polokromatis, pengaruh lebar celah atau
cahaya yang menyimpang.
Bahkan
pada suhu tertentu dalam pelarut yang tertentu, serapan jenis tidak benar-benar
konstan. Walaupun demikian dalam hal spesimen hanya mempunyai satu komponen
yang menyerap, tidak perlu sistem serapan tersebut memenuhi Hukum Beer untuk
digunakan dalam analisis kuantitatif. Kadar yang tidak diketahui dapat
diperoleh dengan membandingkan dengan kurva baku yang ditetapkan secara
eksperimental.
Meskipun
dalam pengertian yang eksak, Hukum Beer tidak berlaku dalam spektrofotometri
serapan atom karena kurang pastinya panjang sel dan kadar, proses penyerapan
yang terjadi dalam nyala api pada kondisi aspirasi yang berulang kembali pada
prinsipnya mengikuti Hukum Beer tersebut. Secara khusus serapan atau logaritma
negatif dari transmitans langsung berbanding lurus dengan koefisien absorpsi,
jadi berbanding lurus dengan banyaknya atom yang menyerap. Atas dasar ini kurva
kalibrasi dapat dirancang untuk evaluasi nilai serapan yang tidak diketahui dalam
arti kadar zat dalam larutan.
Spektrum serapan suatu penampilan dalam
bentuk grafik dari serapan atau fungsi dari serapan terhadap panjang gelombang
atau suatu fungsi dari panjang gelombang.
Transmitan (simbol :
T) hasil bagi daya radiasi yang ditransmisikan oleh spesimen dengan daya
radiasi yang jatuh pada spsimen tersebut (istilah yang digunakan sebelumnya
termasuk transmitansi dan transmisi).
No comments:
Post a Comment