PENGATURAN
ALAMI DARI PROLIFERASI DAN DIFERENSIASI SEL
Model dasar pematangan sel termasuk sidalamnya termasuk
pupilasi sel-sel batang diperkirakan mampu memperbaharui diri, menyediakan
sel-sel awal atau progenitor untuk maturasi selanjutnya, diferensiasi dan
ekspansi menjadi semua tipe-tipe sel darah. Hal ini diikuti oleh tahap
diferensiasi awal ketika sel diproduksi (progenitor oligopoten) yang akan
menjadi satu diantara beberapa tipe sel darah yang matang. Pada akhirnya
progenitor monopoten yang mengalami diferensiasi dibatasi menjadi satu tipe
sel. Sel-sel selanjutnya akan mengalami serangkaian tahap-tahap pematangan
untuk menjadi sel yang matang.
Sel
Batang
Aktivitas sel batang dalam memperbaharui dirinya lebih
baik dari diferensiasinya dan pemilihan lini sel oleh sel progenitor multipoten
selama proses diferensiasi diperkirakan terjadi secara acak. Sebaliknya
pertahanan dan proliferasi sel-sel progenitor selanjutnya diatur oleh kelompok
sitokin sebagai factor stimulasi koloni ( yang dikenal juga sebagai CSFs,
hematopoetin, sitokin hematopoetin atau factor pertumbuhan hematopoetik.
Reseptor- reseptor untuk berbagai CSFs berada pada permukaan sel-sel batang
yang diyakini oleh studi aktifitas stimulator secara in vitro untuk sitokin,
seperti factor sel batang atau SCF, IL-1, IL-6, G-CSF, IL-11, IL-12, IL-13,
TPO, factor pertumbuhan fibroblast dasar, factor inhibitor leukemia yang berupa
kombinasi.
Neutrofil
Normalnya dibutuhkan waktu selam 14 hari untuk
pembentukan diferensiasi pada sum-sum tulang. Molekul pengatur yang terpenting
dalam pembentukan neutrofil adalah G-CSF, GM-CSF, dan IL-3. Seorang dewasa yang
sehat akan memproduksi kira-kira 1,6 juta neutrofil per kgBB perhari. Secara
keseluruhan neutrofil diganti palng sedikit dua kali dalam 24 jam, waktu
sirkulasi rata-rata untuk satu sel diperkirakan 6-12 jam. Kebanyakan dari
penggantian ini diperkirakan merupakn fungsi efektor pada jaringan dan bukanlah
jaringan yang sederhana.
Eusinofil
Waktu sirkulasi untuk eusinofil ini diperkirakan 6 jam
tapi dapat bertahan beberapa minggu pada jaringan. Sitokin sangat penting pada
pembentukan dan fungsi eusinofil, termasuk IL-1, IL-3, GM-CSF, G-CSF dan
kemungkinan yang terpenting adalah IL-5. Kortikosteroid dapat menyebabkan pemabatasan eusinofil dan
menghalangi pelepasan sel-sel batang dari sum-sum tulang.
Monosit
dan Makrofag
Baik monosit dan makrofag mensekresi sitokin yang
menstimulasi monositopoesis. Sitokin yang bekerja monosit matang termasuk
factor stimulasi koloni makrofag (M-CSF) dan GM-CSF. Monosit darah memiliki
waktu transit yang pendek dalam sum-sum dibanding neutofil (6 vs 13 hari) dan tidak ada monosit yang
tersedia.
Limfosit
Sel T yang belum matang diproduksi pada sum-sum tulang
dan berpindah pada kelenjer timus. Berbagai jenis sitokin termasuk IL-2, IL-4,
IL-7, lymphopoesis fasilitasi dimana yang lainnya seperti perubahan factor
pertumbuhan beta dapat memperlambat proses ini.
Limfokin digunakan untuk memjelaskan sekresi sitokin oleh
sel T. Limfokin seperti IL-2 penting
pada aktifasi dan proliferasi system imun sedangkan monokin juga penting
sebagai pengatur perkembangan limfosit. Limfosit B dan T saling mempunyai
interaksi yang penting pada pembentukan dan aktivasi dan pembentukan limfosit
yang dibutuhkan untuk imuno kompeten.
Platelet
Trombopoesis digunakan untuk memjelaskan proses pembuatan
platelet. Sum-sum tulang memproduksi 40.000 platelet per ml cairan darah setiap
harinya. Prekusor prolifersi dan diferensiasi platelet terutama dipengaruhi
oleh sitokin seperti IL-6, IL-11, factor inhibitor leukemia dan khususnya
trombopoetin.
Eritrosit
Waktu hidup dari eritrosit diperkirakan 100-120 hari
dengan tingkat sirkulasi selnya 1%/hari, pada orang dewasa produksinya
diperkirakan 200 juta retikulosit per hari. Pada kasus anemia dan hipoksemia menstimulasi sel
peritubular intersisial ginjal untuk memproduksi EPO oleh interaksinya dengan
sesnsor oksigen ginjal. Tingkat elevasi pada konsentarasi EPO darah tergantung
pada tingkat keparahan anemia dan hipoksemia.
Produksi sel darah merah yang seimbang untuk kasus anemia
merupakan taksiran yang bagus dengan mengevaluasi jumlah retikulosit walaupun
kisaran normalnya kira-kira 0,4% sampai 1,7% dari sel darah merah, persentase
ini akan terus meningkat pada pasien darah merah dengan kapsitas produktif yang
adekuat. Konsentarasi sel darah merah pada wanita dewasa sehat 4,6 x 106/mm3
dan pada pria dewasa sekitar 5,251 x 106mm3. Konsentarsi
haemoglobin pada pria dewasa sehat adalah 15,7 gram/dl sedanmgkan pada wanita
dewasa sehat adalah 13,8 gram/dl. Variasi dari konsentarsi normal ini
tergantung pada umur, status menstruasi, ras,factor lingkungan dan kehamilan.
No comments:
Post a Comment