Aktivitas Antioksidan berhubungan dengan Lipid dan
Fenolik yang berasal dari perkembangan biji Pangium
edule Reinw.
ABSTRAK
Biji tanaman ini dimakan oleh orang2 di Asia Tenggara tapi setelah
diproses, bukan mentah. Biji ini difermentasi menjadi bumbu. Ini merupakan
tanaman liar dan tidak dibudidayakan secara komersial. Kegunaannya terhadap
efek makanan tidak diketahui, penelitian ini menunjukkan perubahan biokimia
selama perkembangan biji yang dikaitkan dengan aktivitas antioksidan dan
perpindahan dari fenolik dan lipid. Kandungan lipid berkurang, tetapi asam
lemak yang dominan disini tidak berubah. Asam lemak yang dominan itu adalah
asam oleat dan linoleat. Perkembangan asam oleat berkurang tapi asam linoleat
meningkat secara secara proporsional. Klorofil hipokotil yang disintesa dan
tokol komposisinya juga berubah secara substansial. Aktivitas antioksidan dari
ekstrak fenolik ini meningkat secara proporsional terhadap total fenoli. Enzim
Guaiacol peroxidase (GPX) dan Glukosa-6-phospat dehidrogenase khusus bekerja
sama dengan metabolisme dari fenolik menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas
total fenolik dengan prolin bebas.
PENDAHULUAN
Dari penelitian menunukkan adanya aktivitas antioksidan dan mengandung γ
tocorienol yang berpotensi sebagai antioksidan, pencegah kanker dan menurunkan kadar kolesterol, dan daya
kerjanya lebih tinggi dari tokoferol yang lain. Kadar atau tingkat dari senyawa
antioksidan dalam biji diatur oleh kadar asam lemak tidak jenuh. Senyawa
antioksidan (fenolik)tersebut dihasilkan melalui metabolisme sekunder fenolik
dari jalur sikimat dalam bentuk fenolik bebas dan disimpan dalam vakuola.
Menurut hipotesa mengatakan bahwa produksi dari fenolik bebas ini diatur
melalui jalur protein pentose phospat. Penelitian ini untuk menujukkan adanya
perpindahan lipid, tokol dan fenolik bebas, juga aktivitas antioksidan yang
dihubungkan dengan perkembangan bijinya adalah tujuan utama. Tujuan keduanya
adalah untuk memastikan adanya aktivitas enzim utamayaitu glukosa-6-phospat
(G-6-PDH) dan (GPX).
MATERI DAN METODE
Lipid dan komposisi Asam, Kandungan lipid/minyak dihitung dengan metode
gravimetri setelah serbuk biji dikeringkan dan dihilangkan kadar lemaknya
menggunakan metoda ekstraksi soklet meggunakan heksan sebagai solventnya.
Minyka didapatkan setelah solvent diuapkan dibawah tekanan. Ekstrak minyak
solvent ini dianalisa untuk melihat profil dari asam amino. Turunan metyl ester
diuapkan berdasarkan metoda standar AOCS dan IUPAC dengan modifikasi yaitu : ±
1 mg sampel minyak didelusi menggunakan heksan yang ditempatkan dalam vial
kecil dengan penutup Teflon, NaOH (0,5-0,7 mL 2N) dalam etanol kemudian
ditambah untuk setiap sampelnya, setelah proses homogenisasi vial ditempatkan
pada pemanas pada suhu 800C
selama 10 menit. Vial dipindahkan lalu ditambah 1 mL Bf3 dalam methanol
setelah homogeny vial ditempatkan lagi pada pemanas selama 8-10 menit pada T 800C,
dan dihomogenkan lagi selama 3 menit. 1,5 mL heksan ditambahkan pada campuran
setelah dingin. Lalu tambahkan NaCl jenuh dan dilanjutkan dengan sentrifuse
selama 1-3 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Bagian fase atas (heksan)
dipindahkan dan diletakkan dalam vial megandung Na2SO4
anhidrat. Fase heksan yang mengandung turunan asam lemak yang ditempatkan pada
suhu 40C. vial ini ditutup dengan avo dan diamati selama 1 minggu.
Turunan asam lemak ini dianalisa dengan kromatografi gas kolom
menggunakan kapiler silica pada T 1500C yang meningkatkan 30C
per menit sampai mencapai suhu 240 C dilakukan selama 10 menit.
ANALISA TOKOL
Analisa tokol dari residunya ini menggunakan HPLC, residu ini
disuspensikan lagi dengan menggunakan methanol, homogenisasi dan filtrasi
dilakukan berulang kali lalu disentrifuse sebelumnya HPLC menggunakan heksan
dan diambil 2 mL masukkan kedalam vial lalu dianalisa.
TOTAL FENOLIK
Dari serbuk biji yang dikeringkan, 6 gram sampel ditambah 100 mL methanol
selama 3 jam menggunakan shaker. Campuran diletakkan diWB dengan suhu 700C
selama 1 jam dan disaring dengan menggunakan kertas Waitman. Akan didapatkan
residunya. Lalu residu ini dibilas dengan methanol. Solvent dibuang dengan
menggunakan Rotary evaporator. Jadi total fenolik dari ekstrak ditentukan
dengan : kira-kira 1 ml dari 5 mg ekstrak /mL , diambil dan diletakkan dalam
testube dimana 1 ml etanol 96 % dan 5 ml
aquadest reagen folin Ciokalteu (50%) 0,5 ml tambahkan pada tiap sampel.
Setelah 5 menit 1 ml Na2CO3 5 % ditambahkan dan dicampur dengan
menggunakan protek mixer dilakukan selama 60 menit tanpa menggunakan efek
cahaya lalu hitung adsorbannya pada 725 nm kurva standar menggunakan asam galat
dalam etanol 96%.
UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN
Menggunakan β-karoten/linoleat larutan ini dibuat dengan 2 mg β-karoten
dalam 10 ml CHCl3, 1 ml larutan ini dipipet disekeliling tempat. Setelah CHCl3
dihilangkan dibawah kondisi vakum menggunakan Rotary dengan T 400C,
ditambah 20 mg asam linoleat yang dimurnikan, 200 mg tween 40 emulsi cair dan
50 ml aquadest dikocok. Aquadest 5 ml dari emulsi ini dipindahkan kedalam tube
yang berisi 2 mg ekstrak kering, setelah itu adsorban diukur 470 nm yang
merupakan panjang gelombang maksimum dari β-karoten.
KANDUNGAN PROLIN BEBAS
Menggunakan
metoda batas 50 mg serbuk biji yang dikerigkan ditimbang dan ditempatkan pada 3
ml larutan asam sulfat salisilat 3%, setelah homogen sentrifuse selam 10 menit.
Sampel tersebut pada bagian bawah diambil 1 ml dan direaksikan didlm testube
lalu ditutup. Asam asetat glacial 1 ml dan asam ninhidrin ( campur dari 1,25
gram ninhidrin dalam 30 ml asam asetat glacial tambah 20 ml asam fosfor 6 M ) ditambahkan kedalam masing-masing
testube lalu tutup dan panaskan diWB dengan suhu 1000C selama 1 jam.
Setelah sampel dingin simpan dalam lemari pendingin dengan suhu 50C
. 2 ml toluene ditambahkan pada masing-masing sampel diikuti dengan protexing
selama 20 detik untuk memastikan campuran tersebut sudah homogeny atau belum.
Absorban dari fase toluene digunakan sebagai blanko. Kurva standar menggunakan
proli larutan dengan kosentrasi 3% dalam asam slfosalisilat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
§
Lemak atau lipid yang bisa diekstraksi dan
diklasifikasikan, biji yang berminyak selama kandungan lemak ini berkurang dari
46% - 18,5% dalam bentuk kering.
§
Pemecahan lemak ini disimpan dan dibentuk dalam
bentuk energi yang diperlukan untuk fotosintesis. Asam lemak dan lemak tidak
larut dalam air.
§
Profil asam lemak,kandungan asam lemak oleat dan
linoleat tidak mengandung asam lemak siklopentanoat.selama perkembangan biji
ini asam menurun(dari 46,53% - 38,46%) dan asam linoleat meningkat (38,07% -
46,32%) secara proporsional.pertumbuhan larutan oksigen dalam air pada saat
temperature menurun dapat mensuplai oksigen sebagai reseptor atom hydrogen
esensial.untuk proses pentidaklenuhan padatan.
§
Pada tanaman tingkat tinggi,asam linoleat
disentesa dari asam oleat.
§
Profil tokol,kadarnya dalam tanaman di tentukan
oleh kadar asam lemak tidak jenuh dan peningkatan hasil larutan. jumlah yang
meningkat menghasilkan oksidan untuk melindungi kandungan biji
tersebut.aktivitas antioksidan dari tokoferol sudah diketahui.
Aktivitas antioksidan dan kandungan
fenolik
Selama perkembangan biji kadar fenolik meningkat,dan berkaitan dengan
meningkatnya aktivitas antioksidan,mengidentifikasikan tanaman,lalu tanaman
menghasilkan prekusor untuk mensitesa lignin dan aktivitas antioksidan dari
ekstrak fenolik ini juga tinggi.
Penerapan(implication)
Melalui penelitian ini kita bisa mengetahui tingkat dasar dari sintesa fenolik
melalui ikatan dan fungsi antioksidan yang berkaitan dengan pergerakan lipid
yang sebagaimana proses pembentukan lignin.
Untuk level aplikasi,penerapannya gernerasi ini dan penggunaan metabolit
fenolik bisa diterapkan sebagai sumber fenolik fungsional yang bermanfaat pada
makanan,nutrisi dan pencegahan oksidasi melalui pendekatan makanan.
No comments:
Post a Comment