Spektrofotometri Absorpsi, UV & Visibel
Menurut European Pharmacophea
Penentuan Absorban
Absorban (A)
adalah logaritma dari kebalikan transmitan (1/T) untuk radiasi
monokromatik.
A = log10
(1/T) = log10 (Io/I)
T= I/Io
Io= Intensity of
incident monochromatic radiation
I = Intensity of transmitted monochromatic
radiation
Dalam kondisi
dimana faktor fisikokimia lain dihilangkan maka absorban (A) sebanding dengan
tebal kuvet yang dilewati radiasi dan dengan konsentrasi larutan. Ini
dirumuskan dalam persamaan :
A = ε
. c . b
ε = molar absortivity (absortivitas molar
atau serapan molar), jika b dalam satuan cm dan c dalam mol/L. Lambang A
merupakan spesifik absorbance (serapan spesifik) yang berarti serapan dari
10g/L larutan dalam kuvet dengan ketebalan 1 cm pada suhu 20 ± 1oC. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan pelarut atau campuran pelarut yang sama dengan
referensi. Absorban sebaiknya tidak melebihi 0,4 dan lebih disukai kurang dari
0,2. Kurva absorban dibentuk dari nilai absorban sebagai ordinat dan panjang
gelombang sebagai absis.
Jika suatu monografi zat hanya memberikan satu nilai saja untuk posisi
dimana didapatkan absorban maksimumnya maka penyimpangan nilai yang dibolehkan
adalah ± 2 nm.
Alat
Spektrofotometer
yang cocok untuk mengukur spektrum UV-Vis adalah yang dilengkapi dengan sistem
optik yang mampu memproduksi radiasi monokromatik pada range 200 – 800 nm dan
tujuannya sesuai untuk mengukur absorban.
Kontrol Panjang Gelombang
Untuk memeriksa
skala panjang gelombang menggunakan absorpsi maksimum dari larutan holmium
perchlorate R, the line of a hydrogen atau deuterium discharge lamp or the
lines of a mercury vapour diperlihatkan pada Tabel 2.2.25.1. batas toleransi
yang diperbolehkan adalah ± 1 nm untuk range UV dan ± 3 nm untuk range visible.
Tabel 2.2.25-1. Serapan maximum (Absorption maximal)
untuk kontrol skala panjang gelombang.
241,15 nm (Ho)
253,7 nm (HG0
287,15 nm (Ho)
302,25 nm (Hg)
313,16 nm (Hg)
334,15 nm (Ho)
361,5 nm (Ho)
365, 48 nm
(Hg)
|
404,66 nm (Hg)
435,83 nm (Hg)
486,0 nm (D$)
486,1 nm (H$)
536,3 nm (Ho)
546,07 nm (Hg)
576,96 nm (Hg)
579,07 nm (Hg)
|
Pengaturan Serapan (Absorban)
Cek absorban dengan menggunakan filter yang sesuai
atau larutan potassium dichromat R pada panjang gelombang yang ditunjukkan pada
tabel 2.2.25.2 yang memberikan tiap panjang gelombang suatu nilai dan batasan
untuk serapan spesifik. Toleransi yang diperbolehkan untuk absorban adalah ±
0,01.
Untuk kontrol absorban gunakan larutan potassium
dichromat yang dibuat sesuai prosedur berikut :
Larutkan
57,0 mg sampai 63,0 mg potassium dichromat R, (sebelumnya keringkan sampai
didapatkan berat konstan pada 130oC ), dalam 0.005 M sulphuric acid
dan encerkan sampai 1000,0 ml dengan asam yang sama.
Tabel 2.2.25 – 2
Panjang gelombang
(nm)
|
Serapan
spesifik
(A)
|
Toleransi maksimum
|
235
257
313
350
|
124,5
144,5
48,6
107,3
|
122,9 – 126,2
142,8 – 146,2
47,0 – 50,3
105,6 – 109,0
|
Limit Stray of Light (Batas Penyimpangan Cahaya)
Penyimpangan
cahaya bisa dideteksi dengan filter atau larutan yang cocok. Sebagai contoh
serapan dari 12g/l larutan potassium chlorida R dalam kuvet 1 cm meningkat
secara bertahap antara 220 nm dan 200 nm dan melebar lebih dari 2 (greter than
2) pada panjang gelombang antara 198 nm dan 202 nm jika dibandingkan dengan air
sebagai compensation liquid (larutan pengganti).
Resolusi (Untuk Analisa Kualitatif)
Untuk mengukur
resolusi dari peralatan adalah : rekam (catat) spektrum dari 0,02 persen u/v larutan Toluena R dalam
heksan R. Perbandingan minimal dari absorban pada maksimum 269 nm dengan
minimum 266 nm seperti yang tercatat dalam monografi.
No comments:
Post a Comment