PENENTUAN SENG (Zn) DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM (SSA)-NYALA
- Ruang Lingkup
Metoda ini digunakan untuk penentuan logam seng (Zn) dalam air dan air
limbah secara Spektrofotometri Serapan Atom – Nyala (SSA) pada kisaran kadar Zn
0, 05 mg/ L sampai dengan 2, 0 mg/ L dan
panjang gelombang 213, 9 nm.
- Acuan Normatif
JIS. K.0102.53.12002, Testing Methods for Industrial Wastewater.
3. Istilah dan Definisi
Larutan induk logam seng (Zn), larutan yang mempunyai kadar
logam seng Zn 1000 mg/ L yang digunakan untuk membuat larutan baku dengan kadar yang lebih rendah.
Larutan baku
logam seng (Zn), larutan induk logam seng Zn yang diencerkan dengan air
suling sampai kadar tertentu.
Larutan kerja logam krom, larutan baku logam seng Zn yang
diencerkan digunakan untuk membuat kurva kalibrasi dan mempunyai kisaran kadar
Cr 0,0 mg/ L ; 0,05 mg/ L ; 0,1 mg/ L ; 0,2 mg/ L ; 0,5 mg/ L ; 1,0 mg/ L dan 2,0 mg/ L.
Larutan blanko, air suling yang diasamkan atau perlakuannya
sama dengan contoh uji.
Larutan pengencer, larutan yang digunakan untuk mengencerkan
larutan kerja yang dibuat dengan cara menambahkan asam nitrat pekat ke dalam
air suling sampai pH 2.
Kurva kalibrasi, grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan
kerja dengan hasil pembacaan absorbansi masuk yang merupakan garis lurus.
- Cara Uji
Prinsip
Penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam dan
menghilangkan zat-zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji air dan air
limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA menggunakan
gas asetilen C2H2.
Bahan
Air Suling
Asam nitrat (HNO3)
Larutan standar logam seng
(Zn)
Gas asetilen (C2H2)
Peralatan
Spektrofotometri Serapan Atom
Lampu Hollow Katoda Zn
Gelas piala 250 ml
Pipet ukur 5 ml ; 10 ml dan 20
ml
Labu ukur 100 ml
Corong Gelas
Pemanas listrik
Kertas saring Whatman 40, dengan ukuran pori ǿ 0,42 µm
Labu semprot
Persiapan dan Pengawetan
Contoh Uji
Bila contoh uji tidak bisa
segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan penambahan HNO3 p
sampai pH kurang dari 2 dengan waktu simpan kurang lebih 6 bulan.
Persiapan Pengujian
A. Persiapan Contoh Uji
a. Masukkan 100 ml contoh uji yang sudah dikocok
sampai homogen ke dalam gelas piala.
b. Tambahkan 5 ml asam nitrat.
c. Panaskan di pemanas listrik sampai larutan
contoh uji hampir kering.
d. Ditambahkan 50 ml air suling, masukkan ke dalam
labu 100 ml melalui kertas saring dan ditepatkan 100 ml dengan air suling.
B. Pembuatan Larutan Baku
Logam Seng Zn 100 mg/ L
a. Pipet 10 ml larutan induk logam seng Zn
1000 mg/ L ke dalam labu ukur 100 mL.
b. Tepatkan dengan larutan pengencer sampai
tanda tera.
C. Pembuatan Larutan Baku
Logam Seng Zn 10 mg/ L
a. Pipet 50 ml larutan standar seng Zn 100
mg/ L ke dalam labu ukur 500 ml.
b. Tepatkan dengan larutan pengencer sampai
tanda tera.
D. Pembuatan Larutan Kerja
Logam Seng Zn
a. Pipet 0 mL ; 0,5 mL ; 1 mL ; 2 mL ; 5 mL ;
10 mL dan 20 mL larutan baku seng Zn 10 ml/ L masing-masing ke dalam labu ukur
100 mL.
b. Tambahkan larutan pengencer sampai tepat
tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam besi 0,0 ml/L ; 0,05 mg/L ; 0,1
mg/L ; 0,2 mg/ L ; 0,2 mg/ L ; 0,5 mg/L ; 1,0 mg/ L dan 2 mg/L.
Prosedur dan Pembuatan Kurva
Kalibrasi
a. Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk
penggunaan alat.
b. Ukur masing-masing larutan kerja yang telah
dibuat pada panjang gelombang 213,9 nm.
c. Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan
persamaan garis regresi.
d. Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji
yang sudah dipersiapkan.
Perhitungan
a. Konsentrasi logam seng Zn
Zn (mg/L) =
C X fp
Dengan
pengertian :
C adalah
konsentrasi yang didapat hasil pengukuran (mg/L)
Fp adalah
faktor pengenceran
b.
Persen Temu Balik (% Recovery, % R)
% R = A – B
x 100 %
C
Dengan pengertian :
A adalah kadar contoh uji yang di spike
B adalah kadar contoh uji yang tidak di spike
C adalah kadar contoh uji yang diperoleh (target value)
5. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Jaminan Mutu
a. Gunakan bahan kimia berkualitas murni (pa)
b. Gunakan alat gelas bebas terkontaminasi
c. Gunakan alat ukur yang terkalibrasi
d. Dikerjakan oleh analisis yang kompeten
e. Lakukan analisis dalam jangka waktu yang
tidak melampaui waktu penyimpanan maksimum
Pengendalian Mutu
a. Koefisien
korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,95 dengan intersepsi lebih
kecil atau sama dengan batas deteksi.
b. Lakukan analisis blanko untuk kontrol
kontaminasi.
c. Lakukan
analisis duplo untuk kontrol ketelitian analisis.
d. Jika koefisien variasi/ standar deviasi
relatif hasil pengukuran lebih besar atau sama dengan 10 % maka dilakukan
pengukuran ketiga.
6. Rekomendasi
Kontrol Akurasi
a. Analisis blind sampel
b. Untuk kontrol gangguan matriks lakukan
analisis spike matrix kisaran persen temu balik adalah 85 % sampai dengan 115
%.
c. Buat kurva kendali (control chart) untuk
akurasi ananlisis.
No comments:
Post a Comment