Interpretasi
hasil biakan urin
Setelah
diperoleh biakan urin, maka dilakukan interpretasi. Pada biakan urin dinilai
jenis mikroorganisme, kuantitas koloni (dalam satuan CFU), serta tes
sensitivitas terhadap antimikroba (dalam satuan millimeter luas zona hambatan).
Pada uretra bagian distal, daerah perianal, rambut kemaluan, dan sekitar vagina
adalah habitat sejumlah flora normal seperti laktobasilus, dan streptokokus
epidermis. Untuk membedakan infeksi saluran kemih yang sebenarnya dengan
mikroorganisme kontaminan tersebut, maka hal yang sangat penting adalah jumlah
CFU. Sering terdapat kesulitan dalam mengumpulkan sampel urin yang murni tanpa
kontaminasi dan kerap kali terdapat bakteriuria bermakna tanpa gejala, yang
menyulitkan penegakkan diagnosis infeksi saluran kemih. Berdasarkan jumlah CFU,
maka interpretasi dari biakan urin adalah sebagai berikut:
a.
Pada
hitung koloni dari bahan porsi tengah urin dan dari urin kateterisasi.
·
Bila
terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah disebut dengan
bakteriuria bermakna
·
Bila
terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis
disebut bakteriuria asimtomatik
·
Bila
terdapat mikroba 102 – 103 CFU/ml urin kateter pada
wanita muda asimtomatik yang disertai dengan piuria disebut infeksi saluran
kemih.
b.
Hitung
koloni dari bahan aspirasi supra pubik.
Berapapun jumlah CFU pada pembiakan urin hasil aspirasi
supra pubik adalah infeksi saluran kemih.
Interpretasi praktis biakan urin oleh Marsh tahun 1976,
ialah sebagai berikut:
Kriteria praktis diagnosis bakteriuria. Hitung bakteri
positif bila didapatkan:
·
>
100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah yang dilakukan seara
berturut – turut.
·
>
100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit > 10/ml
urin segar.
·
>
100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala klinis infeksi
saluran kemih.
·
>
10.000 CFU/ml urin kateter.
·
Berapapun
CFU dari urin aspirasi suprapubik.
Berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah
bakteri biakan urin pada infeksi saluran kemih:
·
Faktor
fisiologis
ü
Diuresis
yang berlebihan
ü
Biakan
yang diambil pada waktu yang tidak tepat
ü
Biakan
yang diambil pada infeksi saluran kemih dini (early state)
ü
Infeksi
disebabkan bakteri bermultiplikasi lambat
ü
Terdapat
bakteriofag dalam urin
·
Faktor
iatrogenic
ü
Penggunaan
antiseptic pada waktu membersihkan genitalia
ü
Penderita
yang telah mendapatkan antimikroba sebelumnya
Cara biakan yang tidak tepat:
·
Media
tertentu yang bersifat selektif dan menginhibisi
·
Infeksi
E. coli (tergantung strain), baketri anaerob, bentuk K, dan basil tahan asam
No comments:
Post a Comment