LANSOPRAZOL
Komposisi : lansoprazol 30 mg
Indikasi : Benign gastric ulcer, tukak duodenal, tukak lambung
akibat NSAID, Zollinger-Ellison Syndrome, refluks gastroesofageal, dispepsia
Dosis : 30 mg sekali sehari pada pagi hari selama
4 minggu, dilanjutkan 4 minggu lagi jika belum sembuh total, profilaksis : 15 –
30 mg sekali sehari.
Farmakokinetik :
Lansoprazol tidak stabil pada pH asam sehingga dibuat dalam
bentuk granul salut enterik dengan pelepasan yang tertunda (delayed-release). Absorpsi
: Lansoprazol cepat diabsorpsi di sistemik setelah pemberian per oral, dengan
konsentrasi plasma puncak dicapai setelah 1,5 jam. Bioavailabilitas lebih
dari 80%, adanya makanan dapat menurunkan absorpsi. Distribusi
: volume distribusi (sistemik) 0,5L/kg. 97% terikat
plasma protein.
Metabolisme
: hepatik. Ekskresi :
sistemik : biliary / fecal : 2/3; ginjal 14-25%, kurang dari 1% dalam bentuk
tidak berubah. Waktu paruh eliminasi pada dewasa 1,5 jam, pada geriatrik
1,9-2,9 jam
Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas terhadap lansoprazol
Efek samping : Efek samping yang umum / paling
sering muncul yaitu nyeri abdomen, diare, mual, sakit kepala, kemerahan pada
kulit. Efek samping yang lain meliputi gatal, pusing, konstipasi, mual, muntah,
kembung, nyeri pada perut / abdomen, mulut kering.
Interaksi Obat : Antacid dan sukralfat
mengurangi bioavailabilitas Lansoprazol dan sebaiknya tidak diminum dalam waktu
1 jam setelah pemberian Lansoprazol.
Interaksi Makanan : adanya makanan dapat menurunkan absorpsinyaih baik
di pagi hari
Informasi Pasien : diminum 30 menit sebelum makan, leb
Mekanisme aksi :
Lansoprazol merupakan penghambat pompa proton yang
selektif dan irreversible. Dalam lingkungan asam di sel parietal lambung,
Lansoprazol dikonversi menjadi turunan sulfenamid aktif yang terikat dengan
gugus sulfhidril dari (H+, K+)-ATPase, yang juga dikenal sebagai pompa proton. Hambatan Lansoprazol pada (H+,
K+)-ATPase menyebabkan hambatan sekresi asam lambung. Efek penghambatan ini
terkait dengan dosis.
No comments:
Post a Comment