Primakuin
Deskripsi
Nama
& Struktur Kimia
|
:
|
C15H21N3O.2H3PO4
|
Sifat
Fisikokimia
|
:
|
Serbuk
kristal tidak berbau, berwarna oranye sampai merah, larut dalam air, praktis
tidak larut dalam alkohol.
|
Keterangan
|
:
|
-
|
Golongan/Kelas
Terapi : Anti Infeksi
Nama Dagang
-
Primatene
|
- Primaxin
|
-
Primaquine Phosphate
|
Indikasi
Eradikasi P. vivax atau P. Ovale malaria setelah serangan klinik ditunjukkan
dengan pemeriksaan darah atau titer serologi dan profilaksis setelah terpapar.
Karena primakuin tidak aktif secara umum melawan bentuk eritrositik aseksual
dari plasmodia dan agen schizonticidal darah maka primaquin biasanya
diberikan bersama klorokuin untuk pengobatan P. vivax atau P. Ovale malaria.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama
Pemberian
- Dosis Oral Anak: 0,3 mg basa/kg/hari sekali sehari untuk 14 hari (tidak melampaui 15 mg/hari) atau 0,9 mg basa/kg sekali tiap minggu untuk 8 minggu dan tidak melampaui 45 mg basa/minggu
- Dosis Oral Dewasa: 15 mg/hari (basa) sekali sehari untuk 14 hari atau 45 mg basa/minggu untuk 8 minggu
Farmakologi
- Absorbsi: terabsorbsi dengan baik dalam gastrointestinal. Pada penggunaan oral konsentrasi puncak plasma tercapai dalam 6 jam, konsentrasi plasma secara umum dapat diabaikan setelah 24 jam.
- Distribusi: pada penggunaan oral primakuin terdistribusi secara luas dalam tubuh.
- Metabolisme: primakuin dimetabolisme secara cepat dalam hati menjadi karboksiprimakuin.
- Ekskresi: melalui urin (sejumlah kecil dalam bentuk utuh). Waktu paruh eliminasi: 3,7-9,6 jam
Stabilitas
Penyimpanan
Tablet primakuin harus disimpan dalam wadah yang tertutup baik, tahan terhadap
cahaya serta disimpan dalam suhu kurang dari 40°C diutamakan antara suhu
15-30°C.
Kontraindikasi
Kontraindikasi
Hipersensitifitas terhadap primakuin atau alkaloid sejenis, atau komponen lain
dalam formulasi; pasien akut yang memiliki kecenderungan mengalami
granulositopenia (arthritis rematoid, sindrom lupus erithematosus) ; pasien
yang menggunakan obat lain yang mendepresi sumsum tulang jangan melampaui dosis
yang dianjurkan (Contoh: kuinakrin bersama primakuine) serta pasien yang
mendapatkan obat-obat yang potensial menyebabkan haemolisis
Efek Samping
- > 10%:
- Gastrointestinal: nyeri abdomen, mual, muntah serta kram perut ringan sampai sedang. Efek samping ini dapat berkurang jika primakuin diminum bersama makanan.
- Hematologik: Anemia hemolitik
- 1%-10%:
- Hematologik
- Methemoglobinemia
- < 1% (cukup penting dan mengancam jiwa)
- Agranulositosis
- aritmia
- leukositosis
- leukopenia.
- Overdosis/Toksisitas : Simptom overdosis akut meliputi kram perut, muntah-muntah, sianosis, methemoglobinemia (berat), leukopenia, anemia hemolitik akut, dan granulositopenia. Overdosis kronik meliputi ototoksisitas dan retinopati.
- Terapi suportif dekontaminasi : Penggantian cairan, antikonvulsan, transfusi metilen blue jika methemoglobinemia parah, 1-2 mg/kg tiap beberapa menit)
Interaksi
- Dengan Obat Lain
: Pengaruh Sitokrom P450: substrat CYP3A4, inhibisi
CYP2D6, 3A4; Induksi CYP1A2. Peningkatan efek/toksisitas: meningkatkan
toksisitas/ level kuinakrin oleh karena itu penggunaan primaquin bersama
kuinakrin harus dihindari. Selain itu primakuin tidak boleh diberikan pada
pasien yang baru saja menerima pengobatan kuinakrin.
- Pengaruh Terhadap Kehamilan
: Faktor risiko : C. Keamanan penggunaan primakuin
selama kehamilan belum diketahui. Tetapi diketahui bahwa terjadi perpindahan
primakuin melalui plasenta yang dapat menyebabkan defisiensi G6PD pada fetus.
Primaquin digunakan oleh wanita hamil hanya jika keamanannya lebih besar
daripada resikonya terhadap janin. Para ahli menyarankan untuk profilaksis dan
pengobatan kekambuhan penyakit malaria pada wanita hamil digunakan klorokuin
sampai melahirkan.
- Terhadap Ibu
Menyusui : Ekskresi di ASI belum diketahui
Parameter
Monitoring
CBC secara periodik, warna urin, glukosa, elektrolit, jika diduga terjadi
haemolisis: CBC, peripheral smear, urinalysis dipstick pada darah
Bentuk
Sediaan
Tablet Primakuin (Sebagai Fosfat) 7,5 mg dan 15 mg
Peringatan
Sebaiknya hati-hati pada pasien dengan defisiensi G6PD, defisiensi NADH methemoglobin
reduktase, pasien akut yang memiliki kecenderungan mengalami granulositopenia
serta pada pasien yang menggunakan obat lain yang mendepresi sumsum tulang,
pada pasien-pasien tersebut jangan melampaui dosis yang dianjurkan.
Informasi
Pasien
Sebelum menggunakan obat;Kondisi yang mempengaruhi penggunaan,khususnya hipersensitifitas terhadap primaquine,kehamilan (penggunaan tidak dianjurkan),
obat lain (khususnya hemolitik lain dan quinajrin),masalah kesehatan lain
(khususnya defisiensi G6PD). Kesesuaian penggunaan obat; Digunakan bersama
makanan atau antasida untuk mengurangi iritasi lambung. Pemahaman kepatuhan
terhadap terapi. Kesesuaian dosis, bila lupa minum obat maka diminum sesegera
mungkin, jangan diminum bila telah mendekati pemberian dosis selanjutnya,
jangan menggandakan dosis. Kesesuaian penyimpanan obat. Perhatian selama
menggunakan obat ini; kunjungan berkala ke dokter untuk mengetahui perkembangan
terapi.
Mekanisme
Aksi
Mengeliminasi primary tissue bentuk exoerythrocytic dari P. Falciparum, merusak
mitokondria dan mengikat DNA
Monitoring
Penggunaan Obat
Determinasi hitung sel darah dan hemoglobin (disarankan pada interval tiap
minggu selama terapi pada pasien dengan defisiensi G6PD, sejak anemia,
methemoglobinemia dan leukopenia dilaporkan terjadi setelah pemberian primakuin
dosis besar, leukositosis ringan juga dilaporkan terjadi. Pemberian primakuin
harus segera dihentikan bila terjadi penurunan secara drastis konsentrasi
hemoglobin, jumlah eritrosit maupun leukosit). Determinasi
Glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) (perlu perhatian khusus, khususnya
pada Caucasians of Mediterranean origin, Blacks, Asians, dan Orientals; jika
defisiensi ditemukan, primakuin harus diberikan secara hati-hati karena efek
hemolitik dapat meningkat.
No comments:
Post a Comment