Meropenem
Farmakologi
kategori : antibiotic, carbapenem
Indikasi :
pengobatan intra abdomen infeksi (komplikasi apendisitis dan peritonitis);
pengobatan bahteri peningitis pada pasien pediatric umur ≥ 3 bulan yang
disebabkan oleh S.Pneumonia, H. influenza, N. meningitis. Pengobatan komplikasi
kulit dan infeksi struktur kulityang disebabkan organism susceptible.
Kontrindikasi :
hipersensitif meropenem, komponen dalam formulasi, pasien yang mempunyai
riwayat anafilaksis dengan Beta Laktam
Efek samping :
1 – 10 %. Cardiovaskuler ; Periferal vaskuler disorder. CNS : Rush (2 – 3 %).
Endokrin : hipolikemia. Gastrointestinal : diare ( 4 – 7 % ), mual muntah ( 1
-8 % ) konstipasi (1-7 %). Hematologi ;
anemia (6 %)
Interaksi Obat :
Meningkatkan efek : agent uricosuric. Menurunkan efek : Typoid vacin, asam
valproat.
Mekanisme Aksi :
menghambat sintesa dinding sel bahteri dengan berikatan dengan satu atau lebih
ikatan protein pada tahap transpeptidase dari sintesa peptidaglikan pada
pembetukan dinding sel bahteri, sehingga menghambat biosintesa dinding sel
bahteri.
Farmakokinetik :
Distribusi : Vd : dewasa ~ 3 L/Kg. anak-anak : 0,4 – 0,5 L/kg. penetrasi baik
ke dalam sebagian besar cairan tubuh dan jaringan.CFS ; konsentrasi kira-kira
sama dengan dalam plasma. Ikatan protein 2 %. Metabolism hepatic, metabolism
membuka cincin beta laktam ( bentuk inaktif). T ½ eliminasi .pada fungsi ginjal
normal 1- 1,5 jam, Clcr 30 -80 ml/menit : 1.9 – 3.3 jam, Clcr2 – 30 ml /menit :
3.82 – 5,7 jam. Waktu puncak jaringan : 1 jam. Ekresi : Urin ( 25 % dalam bentuk metabolit)
Dosis :
dosis anak ≥ 3 bulan : IV : 30 –
120 mg/kg/hari dibagi dalam setiap 8 jam
( maksimum dose 6 gram/hari). Untuk infeksi saluran kemih 500 mg – 1 gr setiap
8 jam. Clcr 25 – 50 ml/menit;
direkomendasikan setiap 12 jam. Clcr 10 – 25 ml/menit: pemberian setengah dari
dosis biasa setiap 12 jam. Clcr < 10 ml/menit : pemberian setangah dari
dosis biasa setiap 24 jam.
No comments:
Post a Comment