Clobazam
Farmakologi:
Klobazam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja berdasarkan potensiasi inhibisi neuron dengan asam gama-aminobutirat (GABA) sebagai mediator. Klobazam memiliki efek antikonvulsi, ansiolitik, sedatif, relaksasi otot, dan amnestik.
Klobazam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja berdasarkan potensiasi inhibisi neuron dengan asam gama-aminobutirat (GABA) sebagai mediator. Klobazam memiliki efek antikonvulsi, ansiolitik, sedatif, relaksasi otot, dan amnestik.
Indikasi:
Mengatasi keadaan ansietas dan psikoneurotik yang disertai ansietas.
Mengatasi keadaan ansietas dan psikoneurotik yang disertai ansietas.
Kontraindikasi:
- Pasien yang mengalami depresi sistem saraf pusat (koma).
- Penderita psikotik dan gangguan depresi mental.
- Penderita gangguan pernapasan.
- Reaksi hipersensitif terhadap klobazam.
- Trimester pertama kehamilan.
- Myastehenia gravis.
Dosis:
Dewasa : 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg/hari.
Untuk kasus berat dosis dapat diberikan samapai 6 tablet sehari.
Orang lanjut usia : 10 – 15 mg sehari dalam dosis terbagi.
Anak ≥ 3 tahun : ½ – 1 tablet sehari dalam dosis terbagi.
Dewasa : 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg/hari.
Untuk kasus berat dosis dapat diberikan samapai 6 tablet sehari.
Orang lanjut usia : 10 – 15 mg sehari dalam dosis terbagi.
Anak ≥ 3 tahun : ½ – 1 tablet sehari dalam dosis terbagi.
Efek samping:
- Mulut dan tenggorokan kering, disuria, retensi urin, disartria, ataksia, vertigo, pusing, depresi mental, gangguan saluran cerna, takikardia, palpitasi.
- Kegagalan pernapasan dan hipotensi tidak/jarang terjadi pada dosis terapi, tetapi dapat terjadi pada dosis tinggi.
- Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat dan koma.
- Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang nafsu makan, mual, mengantuk, bingung.
- Reaksi kulit seperti erupsi, urtikaria.
- Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan abnormalitas yang reversibel seperti gangguan bicara, gangguan fungsi motorik, gangguan penglihatan (penglihatan ganda, nistagmus), peningkatan berat badan.
- Berkurangnya libido.
Peringatan dan perhatian:
- Hati-hati pemberian obat ini pada orang lanjut usia atau pasien yang lemah, gagal fungsi ginjal, hati, dan pasien yang sedang menjalani terapi dengan obat sistem depresan.
- Selama minum obat ini dilarang menjalankan mesin atau kendaraan.
- Hindari pemakaian dosis tinggi dan jangka lama, karena dapat menyebabkan toleransi dan ketergantungan fisik.
- Kelemahan otot (myasthenia gravis), spinal atau serebral ataksia dan pada kasus keracunan akut alkohol, zat-zat hipnotik, analgesik, neuroleptik, antidepressan, lithium, pasien dengan kerusakan hati serius (misal cholestatic jaundice) dan pasien dengan sleep apnoea syndrome.
- Klobazam diekskresi melalui air susu ibu. Hentikan pemberian ASI selama pengobatan dengan klobazam.
Interaksi obat:
- Jika klobazam dikombinasi dengan depresan sistem saraf pusat (termasuk antikonvulsan dan alkohol) akan menambah terjadinya depresi sistem saraf pusat.
- Simetidin dapat mengurangi klirens plasma klobazam, meningkatkan waktu paruh dan konsentrasi klobazam.
No comments:
Post a Comment