COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
1.
Batasan
Pneumoni
adalah suatu keradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri,
virus, jamur, parasit). CAP atau pneumoni komuniti adalah pneumoni yang didapat
di masyarakat.
2.
Klasifikasi pneumoni
Berdasarkan klinis
dan epidemiologis
·
Pneumoni
komuniti
·
Pneumoni
nosokomial
·
Pneumoni
aspirasi
·
Pneumoni
penderita imunokompromis
Berdasarkan kuman
penyebab
·
Pneumoni
bakteri/ tipikal
·
Pneumoni
atipikal
·
Pneumoni
virus
·
Pneumoni
jamur
Berdasarkan
predileksi infeksi
·
Pneumoni
lobaris
·
Bronkopneumoni
·
Pneumoni
interstisial
3.
Etilogi CAP
Agen
penyebab dapat diidentifikasi pada 50 % kasus. Bakteri lebih sering teridentifikasi
dari pada virus.
4.
Patogenesis
Dalam
keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme paru. Keadaan ini
disebabkan oleh mekanisme pertahanan saluran napas. Apabila terjadi
ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, maka
mikroorganisme dapat berkembang biak dan menimbulkan penyakit. Mekanisme
mikroorganisme mencapai permukaan saluran napas melalui cara:
·
Inokulasi
langsung
·
Penyebaran
melalui pembuluh darah
·
Inhalasi
·
Kolonisasi
di permukaan mukosa
5.
Patologi
Mikroorganisme yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam
alveoli menyebabkan reaksi radang berupa edema seluruh alveoli disusul
infiltrasi sel-sel PMN dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi permulaan
fagositosis sebelum terbentuk antibodi. Sel-sel PMN mendesak mikroorganisme ke
permukaan alveoli dan dengan bantuan leukosit yang lain melalui pseudopodosis
sitoplasmik mengelilingi baktri tersebut kemudian difagositosis. Pada waktu
terjadi interaksi antara host dan mikroorganisme, maka akan tampak 4 zona yaitu:
·
Zona
luar: alveoli yang terisi dengan mikroorganisme dan cairan edema
·
Zoba
permulaan konsolidasi: terdiri dari PMN dan beberapa eksudasi sel darah merah
·
Zona
konsolidasi yang luas: daerah tempat terjadi fagositosis aktif dengan jumlahPMN
yang banyak
·
Zona
resolusi: daera tempat terjadi resolusi dengan banyak mikroorganisme yang mati,
leukosit dan makrofag alveolar.
6.
Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan pada:
1.
Gambaran
klinis
Seperti suhu tubuh meningkat (>40 0C),
menggigil, batuk dengan dahak purulen dapat disertai darah & nyeri dada.
2.
Pemeriksaan
fisik
Tanda-tanda konsolidasi.
3.
Pemeriksaan
penunjang
Seperti foto toraks, laboratorium (leukosit & LED),
pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi serta analisa gas darah.
7.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
meluputi:
·
Antibiotik
(secara empirik)
·
Pengobatan
suportif
Penatalaksanaan
dibagi menjadi:
1.
Penderita
rawat jalan
Pasien diberikan antibiotik secara empirik dan pengobatan
suportif/ simtomatik seperti dengan istirahat di tempat tidur, minum cukup untuk
mengatasi dehidrasi, apabila mengalami demam dapat dikompres atau minum obat
antipiretik, apabila batuk diberikan mukolitik atau ekspektoran.
2.
Penderita
rawat inap biasa
Pasien diberikan antibiotik secara empirik dan pengobatan
suportif seperti pemberian oksigen, infus rehidrasi dan nutrisi elektrolit
(ringar laktat, NaCl 0,9% atau ringer asetat), pemberian obat simtomatik
antipiretik (paracetamol 500 mg sehari 3 kali 1 tablet) bila demam, dan
mukolitik (bromhexin sehari 3 kali 1 tablet atau ambroksol sehari 3 kali 1
tablet) bila batuk.
3.
Penderita
rawat inap ruangan intensif
Pada pasien diberikan antibiotik secara empirik dan
penanganan lainnya sama dengan pasien diruang rawat inap biasa hanya saja bila
diperlukan dapat dipasang ventilator mekanik.
Bila tidak ada perbaikan dengan antibiotik empirik atau
bahkan meburuk maka terapi disesuaikan dengan bakteri penyebab dan uji
sensitivitas. Faktor modifikasi antara lain:
·
Pneumococcus
resisten terhadap penicillin: > 65 tahun, memakai obat beta lactam selama 3 bulan
terakhir, pecandu alkohol, kondisi imunosupresi, penyakit penyerta yang
multipel
·
Bakteri
enterik gram negatif: penghuni rumah jompo, mempunyai penyakit dasar kelainan
jantung paru, penyakit penyerta multipel, riwayat penggunaan antibiotik.
·
Pseudomonas
aeruginosa: bronkietasis, pengobatan kortikosteroid > 10mg/hari, pengobatan antibiotik spektrum
luas > 7 hari pada bulan terakhir dan malnutrisi.
TABEL PEMILIHAN ANTIBIOTIK SESUAI DENGAN GOLONGAN KUMAN
PENYEBAB
rawat jalan
|
tanpa
penyakit kardiopulmonal dan/atau faktor modifikasi (biasanya disebabkan oleh
kuman S.pneumoniae, M. Pneumoniae, C.
Pneumoniae, H.influenzae, Legionella spp, M.tuberculosa)
|
*golongan
beta lactam atau beta lactam + anti beta lactamase
|
|
dengan
penyakit kardiopulmonal dan/atau faktor modifikasi (biasanya disebabkan oleh
kuman S.pneumoniae, M. Pneumoniae, C.
Pneumoniae, H.influenzae, Legionella spp, M.tuberculosa, M.catarhalis dan
infeksi campuran)
|
|
*golongan
beta lactam + anti beta lactamase atau
|
|
*fluoroquinolon
respirasi (levofloxacin, moxifloxacin, gatifloxacin)
|
|
bila
dicurigai pneumonia atipik
|
|
*
+ macrolid baru (clarithromycin, azithromycin, roxithromycin)
|
|
rawat inap
|
tanpa
penyakit kardiopulmonal dan/atau faktor modifikasi (biasanya disebabkan oleh
kuman S.pneumoniae, M. Pneumoniae, C.
Pneumoniae, H.influenzae, Legionella spp, M.tuberculosa, M.catarhalis,
P.carinii dan infeksi campuran)
|
*golongan
beta lactam + anti beta lactamase iv atau
|
|
*cephalosporin
g2, g3 iv atau
|
|
*fluoroquinolon
respirasi iv
|
|
dengan
penyakit kardiopulmonal dan/atau faktor modifikasi (biasanya disebabkan oleh
kuman S.pneumoniae, M. Pneumoniae, C.
Pneumoniae, H.influenzae, legionella spp, M.tuberculosa, M.catarhalis dan
infeksi campuran)
|
|
*cephalosporin
g2, g3 iv atau
|
|
*fluoroquinolon
respirasi iv
|
|
bila
dicurigai pneumonia atipik
|
|
*
+ macrolid baru (clarithromycin, azithromycin, roxithromycin)
|
|
rawat ruang intensif
|
tidak
ada faktor resiko infeksi pseudomonas (biasanya disebabkan oleh kuman S.pneumoniae, M. Pneumoniae, C.
Pneumoniae, H.influenzae, legionella spp, M.tuberculosa, M.catarhalis dan
infeksi campuran)
|
*cephalosporin
g3 iv nonpsudomonas + makrolid baru atau fluoroquinolon respirasi iv
|
|
ada
faktor resiko infeksi pseudomonas (biasanya disebabkan oleh kuman S.pneumoniae, M. Pneumoniae, C.
Pneumoniae, H.influenzae, Legionella spp, M.tuberculosa, M.catarhalis,
P.carinii, P.aeruginosa dan infeksi campuran)
|
|
*cephalosporin
antipseudomonas atau carbapenem iv + fluoroquinolon antipseudomonas iv atau
aminoglikosida iv
|
|
bila
dicurigai pneumonia atipik
|
|
*
+ macrolid baru (clarithromycin, azithromycin, roxithromycin)
|
No comments:
Post a Comment