ACUTE SYMPTOMATIC SEIZURE
1.
Batasan
(Beghi
dkk, 2010)
Acute symptomatic seizure atau gejala kejang akut adalah kejang klinis
yang terjadi pada saat insult sistemik atau atau berhubungan erat dengan insult
dokumentasi otak. Gejala kejang akut dapat terjadi dalam minggu pertama setelah
serangan stroke, cedera traumatis, anoxic encephalopathy atau operasi
intrakranial.
2.
Penyebab
(Schweich&Zempsky,
1999)
·
Kejang demam
·
Infeksi (intrakranial, meningitis, ensefalitis)
·
Keracunan (alkohol, teofilin, kokain)
·
Gangguan meabolik
·
Trauma kepala
·
Penghentian obat anti epilepsi mendadak
·
Idiopatik
3.
Pemeriksaan
(Dimyati,
2006)
Pemeriksaan untuk mencarai
etiologi kejang:
·
Dilakukan secara individual sesuai dengan kasus
masing-masing
·
Penyebab tersering adalah kejang demam
·
Bila etiologi belum jelas, dapat diperiksa:
o
Darah lengkap, AGDA, elektrolit, fungsi hati, fungsi
ginjal, KGD, kultur darah
o
Kadar obat dalam darah
o
Pungsi lumbal
o
CT scanning
4.
Penatalaksanaan
(Dimyati,
2006)
·
Manajemen jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi yang
adekuat
·
Terminasi kejang dan pencegahan kembalinya kejang.
Obat-obat yang biasa diberikan untuk menghentikan kejang akut dan mencegah
kejang berikutnya pada anak adalah seperti pada tabel dibawah ini:
Obat
|
Pemberian
|
Dosis
|
Ulangan
|
Kecepatan Pemberian
|
Komentar
|
Diazepam
|
IV,
IO
|
o,3
mg/kg BB. Dosis maksimum 10 mg
|
5
menit
|
<
2 mg/ menit
|
tanpa
dilarutkan
|
Diazepam
|
rektal
|
0,5
mg/kg BB. Dosis maksimum 10 mg
|
tiap
5-10 menit
|
||
Lorazepam
|
IV,
SL, IO
|
0,1
mg/ kg BB. Dosis maksimum 4 mg
|
2
kali tiap 10 menit
|
<
2 mg/ menit
|
harus
dilarutkan
|
Midazolam
|
IM
|
0,2
mg/ kg BB. Dosis maksimum 10 mg
|
2
kali tiap 5-10 menit
|
||
Fenitoin
*
|
IV,
IO
|
20
mg/kg BB. Dosis maksimum 1000 mg
|
tambahkan
5 mg/ kg BB bila masih kejang
|
1
mg/ kg/ menit
|
larutkan
dengan non-glukosa
|
Fenobarbital*
|
IV
|
20
mg/kg BB. Dosis maksimum 600 mg
|
2
mg/ kg/ menit
|
pilihan
utama untuk
neonatus
depresi napas,
terutama setelah diazepam
|
No comments:
Post a Comment