PERDARAHAN INTRASEREBRAL
1.
Batasan
Perdarahan intraserebral adalah disfungsi fokal yang akut dan disebabkan
oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh
karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena
dan kapiler.
2.
Patofisiologi
Perdarahan yang disebabkan pecahnya arteri, pembuluh
kapiler atau vena di dalam parenkim otak, oleh karena gangguan hemodinamika
(hipertensia0, kelainan dinding pembuluh darah(AVM, aneurisma, dll) dan faal
koagulasi
3.
Gejala
Klinis
Tergantung dari bagian otak
yang terkena, yang ditandai dengan gejala-gejala, sebagai berikut:
·
Gejala awal biasanya pada waktu melakukan kegiatan
·
Sakit kepala kadang-kadang hebat
·
Perubahan yang cepat dari defisit neurologi termasuk
penurunan kesadaran sampai koma
·
Biasanya terdapat hipertensi sedang dan berat
4.
Diagnosis
Pemeriksaan:
·
Anamnesis
·
Pemeriksaan umum : tensi, nadi, respirasi, suhu
·
Pemeriksaan klinis neurologi
·
Pemeriksaan tambahan
o
Darah: seperti pada RIND/ PRIND
o
Punksi lumbal: jangan dikerjakan apabila diduga
perdarahan intraserebral. CT scan/ MRI kepala nampak jelas area hiperdens/
hiperintens sejak awal serangan
5.
Penatalaksanaan
Terapi (PDT soetomo, 2008)
·
Medis:
Penderita dalam keadaan koma
sedapat mungkin di ICU
o
Hiperventilasi
o
Dengan intubasi untuk membuat p CO2 28-34
mmHg
o
Apabila ada kejang, baisanya pada perdarahan lesi
dekat korteks diberikan diaxepam intravena pelan tidak lebih dari 2 mg/menit
sampai kejang berhenti atau maksimal 20 mg
o
Bila terdapat kejang, berikan diphenylhydantoin/
phenitoin parenteral dengan dosis pertama/ bolus 10-15 mg/kg BB intravena
selanjutnya diberikan 3 kali 100 mg/ iv. Pemberian pelan-pelan, 1cc/menit.
o
Hipertensi: penurunan tekanan darah dengan hati-hati
dapat segera dilakukan untuk mengoptimalkan aliran darah ke daerah yang
mengalami iskemia dan menghentikan perdarahan. Penurunan tekanan darah secara
drastis akan menimbulkan hipoperfusi dan memperberat iskemia serebri
o
Pemberian cairan infus tidak boleh terlalu banyak,
diberikan 1L/ hari kecuali bila panas > 1,5 L/hari. Cairan yang diberikan
ringer laktat
o
Albumin 20% bila ada hipoalbuminia dan dapat untuk
mengurangi edema.
o
Gambaran CT-scan/ MRI: terdapat edema luas dan mid
line shift dan sesudah 6 jam dari awitan dapat diberikan manitol dosis 0,25-0,5
gr/kg BB/ kali pemberian. Diberikan sebanyak:
§ 6x sehari selama 7 hari
§ 4x sehari selama 2 hari
§ 3x sehari selama 2 hari
§ 2x sehari selama 2 hari
·
Pembedahan:
o
Tindakan operatif pada perdarahan intraserebral
dilakukan secara selektif sesuai dengan indikasinya. (derajat kesadaran,
lokalisasi dan besar hematom serta tidak adanya penyakit lain yang memperberat
keadaan)
o
Tindakan operatif dikerjakan pada kasus dengan efek
massa atau perdarahan pada fossa posterior/ perdarahan serebelar
o
Volume hematom: bila volume darah > 60 cc
Perlu diingat bahaya terjadi DIC (Disseminated Intravaskular Coagulation)
sebagai kelanjutan dari perdarahan intraserebral
No comments:
Post a Comment