Sunday, June 28, 2015

Simvastatin



Simvastatin
Indikasi
Hiperkolesterolemia primer, heterozygous familial hiperkolesterolemia,homozygous familial hiperkolesterolemia,atau tipe hiperkolesterolemia campuran pada pasien yang tidak menunjukkan respon yang adekuat terhadap diet dan tindakan lain yang sesuai
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
  • Hyperkolesterolemia primer, hyperlipidemia kombinasi , 10 – 20 mg sehari pada malam hari, interval disesuaikan paling sedikit 4 minggu; kisaran dosis lazim 10 – 80 mg sekali sehari pada malam hari
  • Hyperkolesterolemia familial homozygous , 40 mg sehari pada malam hari atau 80 mg sehari terbagi dalam 3 dosis (dengan dosis terbesar pada malam hari)
  • Pencegahan kardiovaskuler , dosis awal 20 – 40 mg sekali sehari pada malam hari, interval disesuaikan paling sedikit 4 minggu; maksimal 80 mg sekali sehari pada malam hari.
  • Catatan : maksimal 10 mg sehari jika digunakan bersama ciclosporin , fibrat atau penurun lipid nicotinic acid . Maksimal 20 mg sehari jika digunakan bersama amiodaron atau verapamil. Maksimal 40 mg sehari dengan diltiazem.
Farmakokinetika
Onset kerja : > 3 hari
Efek puncak : 2 minggu
Absorpsi : 85%
Ikatan obat-protein (protein binding) ~ 95%
Metabolisme : di hati melalui CYP3A4; first-pass effect
Bioavailabilitas : < 5%
T½ eliminasi : tidak diketahui
Waktu untuk mencapai puncak : 1,3-2,4 jam
Ekskresi : feces

Kontraindikasi
Statin kontraindikasi pada pasien dengan penyakit hati yang aktif (tes fungsi hati abnormal yang persisten) , pada kehamilan dan menyusui, porphyria
Efek samping
  • Myositis reversibel merupakan efek samping yang jarang tetapi bermakna (significant side effect)
  •  Efek pada saluran cerna termasuk nyeri abdomen,flatulence, konstipasi, diare, mual dan muntah
  • Rash dan reaksi hipersensitifitas (termasuk angioedema dan anafilaksis) dilaporkan jarang terjadi.
  • Efek pada otot : myalgia, myositis dan myopathy jika myopathy diduga terjadi dan kreatinin kinase meningkat (lebih dari 5 kali batas atas nilai normal), atau timbul gejala muskular yang berat, pengobatan tidak boleh dilanjutkan.
  • Pada pasien dengan risiko tinggi terhadap gangguan otot, pemberian statin tidak boleh dimulai jika kreatinin kinase meningkat. Insidensi terjadinya myopati akan meningkat jika statin diberikan pada dosis tinggi atau diberikan dengan fibrat, dengan asam nikotinat atau dengan immunosupresan seperti siklosporin
  • perlu pengawasan (monitoring) yang ketat terhadap fungsi hati dan jika kreatinin kinase menunjukakan gejala akibat penggunaan obat tersebut.
  • Rhabdomyolysis dengan gagal ginjal akut sekunder hingga myoglobinuria juga dilaporkan terjadi.
  • Efek samping yang lain : alopesia, anemia, pusing, neuropati perifer, hepatitis, jaundice, pankreatitis
 Interaksi Dengan Obat lain
  • Efek Cytochrome P450: substrat CYP3A4 (mayor); menghambat CYP2C8/9 (lemah), 2D6 (lemah)
  • Meningkatkan efek/toksisitas : resiko myopati/rhabdomyolyis dapat meningkat dengan pemberian bersama senyawa penurun lipid yang dapat menyebabkan rhabdomyolysis (gemfibrozil, turunan asam fibrat atau niasin pada dosis = 1 g/ hari),atau selama penggunaan bersama inhibitor CYP3A4 kuat .
  • Inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan efek/kadar simvastatin;contoh inhibitor meliputi:antifungi golongan azol, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon, nicardipin, propofol, inhibitor protease, kuinidin, telitromisin dan verapamil
  • Dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L), jus grapefruit dapat meningkatkan serum konsentrasi simvastatin, meningkatkan risiko rhabdomyolysis
  • Pada umumnya penggunaan bersama dengan inhibitor CYP3A4 tidak direkomendasikan;
  • Produsen merekomendasikan pembatasan dosis simvastatin hingga 20 mg/hari jika digunakan dengan amiodaron atau verapamil, dan 10 mg/hari jika digunakan dengan siklosporin, gemfibrozil atau turunan asam fibrat.
  • Efek antikoagulan warfarin dapat ditingkatkan oleh simvastatin. Efek penurun kolesterol aditif bila digunakan bersama dengan golongan sekuestran asam empedu (kolestipol atau kolestiramin).
  • Menurunkan efek: Jika digunakan dalam 1 jam sebelum atau hingga 2 jam sesudah kolestiramin, penurunan absorpsi simvastatin dapat terjadi.
Interaksi Dengan Makanan
  • Hindari penggunaan etanol yang berlebihan (potensial mengakibatkan efek hepatik)
  • Konsentrasi serum simvastatin dapat ditingkatkan jika digunakan dengan jus grapefruit ; hindari penggunaan bersama dengan jus dalam jumlah besar ( > 1 quart/hari, 1 quart = 0,9463 L)
  • St. John’s wort dapat menurunkan efek simvastatin
 
Peringatan
  • Statin harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati atau pasien yang menggunakan alkohol dalam jumlah yang banyak (penggunaan dihindari pada penyakit hati yang aktif).
  • Hipotiroidisme harus diberi pengobatan yang adekuat lebih dahulu sebelum memulai pengobatan dengan statin). Tes fungsi hati harus dilakukan sebelum pengobatan dan 1 – 3 bulan setelah penggunaan obat, diteruskan tiap 6 sampai 1 tahun, kecuali jika terdapat tanda-tanda hepatotoksisitas. Pengobatan harus dihentikan apabila kadar serum transminase meningkat hingga dan bertahan 3 kali batas atas nilai normalnya.
  • Statin harus digunakan dengan peringatan (hati-hati) pada pasien dengan faktor resiko mengalami myopathy atau rhabdomyolysis; pasien diberi nasehat untuk melaporkan nyeri otot yang terjadi padanya.
  • Statin dihindari penggunaannya pada porphyria , namun rosuvastatin aman digunakan

Mekanisme Kerja
Simvastatin adalah turunan metilasi dari lovastatin yang bekerja secara kompetitif menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reduktase, enzim yang sangat berperan dalam katalisasi biosíntesis kolesterol.

No comments:

Post a Comment