Saturday, June 27, 2015

meropenem



Meropenem
Farmakologi kategori        : antibiotic, carbapenem
Indikasi                         : pengobatan intra abdomen infeksi (komplikasi apendisitis dan peritonitis); pengobatan bahteri peningitis pada pasien pediatric umur ≥ 3 bulan yang disebabkan oleh S.Pneumonia, H. influenza, N. meningitis. Pengobatan komplikasi kulit dan infeksi struktur kulityang disebabkan organism susceptible.
Kontrindikasi                : hipersensitif meropenem, komponen dalam formulasi, pasien yang mempunyai riwayat anafilaksis dengan Beta Laktam
Efek samping                : 1 – 10 %. Cardiovaskuler ; Periferal vaskuler disorder. CNS : Rush (2 – 3 %). Endokrin : hipolikemia. Gastrointestinal : diare ( 4 – 7 % ), mual muntah ( 1 -8 % ) konstipasi (1-7 %). Hematologi  ; anemia (6 %)
Interaksi Obat               : Meningkatkan efek : agent uricosuric. Menurunkan efek : Typoid vacin, asam valproat.
Mekanisme Aksi           : menghambat sintesa dinding sel bahteri dengan berikatan dengan satu atau lebih ikatan protein pada tahap transpeptidase dari sintesa peptidaglikan pada pembetukan dinding sel bahteri, sehingga menghambat biosintesa dinding sel bahteri.
Farmakokinetik             : Distribusi : Vd : dewasa ~ 3 L/Kg. anak-anak : 0,4 – 0,5 L/kg. penetrasi baik ke dalam sebagian besar cairan tubuh dan jaringan.CFS ; konsentrasi kira-kira sama dengan dalam plasma. Ikatan protein 2 %. Metabolism hepatic, metabolism membuka cincin beta laktam ( bentuk inaktif). T ½ eliminasi .pada fungsi ginjal normal 1- 1,5 jam, Clcr 30 -80 ml/menit : 1.9 – 3.3 jam, Clcr2 – 30 ml /menit : 3.82 – 5,7 jam. Waktu puncak jaringan : 1 jam. Ekresi : Urin ( 25 %  dalam bentuk metabolit)
Dosis                             : dosis anak  ≥ 3 bulan : IV  :  30 – 120 mg/kg/hari  dibagi dalam setiap 8 jam ( maksimum dose 6 gram/hari). Untuk infeksi saluran kemih 500 mg – 1 gr setiap 8 jam. Clcr 25 – 50  ml/menit; direkomendasikan setiap 12 jam. Clcr 10 – 25 ml/menit: pemberian setengah dari dosis biasa setiap 12 jam. Clcr < 10 ml/menit : pemberian setangah dari dosis biasa setiap 24 jam.

No comments:

Post a Comment