Monday, June 29, 2015

Interpretasi hasil biakan urin



Interpretasi hasil biakan urin
Setelah diperoleh biakan urin, maka dilakukan interpretasi. Pada biakan urin dinilai jenis mikroorganisme, kuantitas koloni (dalam satuan CFU), serta tes sensitivitas terhadap antimikroba (dalam satuan millimeter luas zona hambatan). Pada uretra bagian distal, daerah perianal, rambut kemaluan, dan sekitar vagina adalah habitat sejumlah flora normal seperti laktobasilus, dan streptokokus epidermis. Untuk membedakan infeksi saluran kemih yang sebenarnya dengan mikroorganisme kontaminan tersebut, maka hal yang sangat penting adalah jumlah CFU. Sering terdapat kesulitan dalam mengumpulkan sampel urin yang murni tanpa kontaminasi dan kerap kali terdapat bakteriuria bermakna tanpa gejala, yang menyulitkan penegakkan diagnosis infeksi saluran kemih. Berdasarkan jumlah CFU, maka interpretasi dari biakan urin adalah sebagai berikut:
a.       Pada hitung koloni dari bahan porsi tengah urin dan dari urin kateterisasi.
·         Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah disebut dengan bakteriuria bermakna
·         Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis disebut bakteriuria asimtomatik
·         Bila terdapat mikroba 102 – 103 CFU/ml urin kateter pada wanita muda asimtomatik yang disertai dengan piuria disebut infeksi saluran kemih.
b.      Hitung koloni dari bahan aspirasi supra pubik.
Berapapun jumlah CFU pada pembiakan urin hasil aspirasi supra pubik adalah infeksi saluran kemih.
Interpretasi praktis biakan urin oleh Marsh tahun 1976, ialah sebagai berikut:
Kriteria praktis diagnosis bakteriuria. Hitung bakteri positif bila didapatkan:
·         > 100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah yang dilakukan seara berturut – turut.
·         > 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit > 10/ml urin segar.
·         > 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala klinis infeksi saluran kemih.
·         > 10.000 CFU/ml urin kateter.
·         Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.

Berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah bakteri biakan urin pada infeksi saluran kemih:
·         Faktor fisiologis
ü  Diuresis yang berlebihan
ü  Biakan yang diambil pada waktu yang tidak tepat
ü  Biakan yang diambil pada infeksi saluran kemih dini (early state)
ü  Infeksi disebabkan bakteri bermultiplikasi lambat
ü  Terdapat bakteriofag dalam urin
·         Faktor iatrogenic
ü  Penggunaan antiseptic pada waktu membersihkan genitalia
ü  Penderita yang telah mendapatkan antimikroba sebelumnya
Cara biakan yang tidak tepat:
·         Media tertentu yang bersifat selektif dan menginhibisi
·         Infeksi E. coli (tergantung strain), baketri anaerob, bentuk K, dan basil tahan asam
Jumlah koloni mikroba berkurang karena bertumpuk.

No comments:

Post a Comment