Friday, August 28, 2015

Antioksidan dari biji Pangium edule Reinw.



Aktivitas Antioksidan berhubungan dengan Lipid dan Fenolik yang berasal dari perkembangan biji Pangium edule Reinw.
 
ABSTRAK
Biji tanaman ini dimakan oleh orang2 di Asia Tenggara tapi setelah diproses, bukan mentah. Biji ini difermentasi menjadi bumbu. Ini merupakan tanaman liar dan tidak dibudidayakan secara komersial. Kegunaannya terhadap efek makanan tidak diketahui, penelitian ini menunjukkan perubahan biokimia selama perkembangan biji yang dikaitkan dengan aktivitas antioksidan dan perpindahan dari fenolik dan lipid. Kandungan lipid berkurang, tetapi asam lemak yang dominan disini tidak berubah. Asam lemak yang dominan itu adalah asam oleat dan linoleat. Perkembangan asam oleat berkurang tapi asam linoleat meningkat secara secara proporsional. Klorofil hipokotil yang disintesa dan tokol komposisinya juga berubah secara substansial. Aktivitas antioksidan dari ekstrak fenolik ini meningkat secara proporsional terhadap total fenoli. Enzim Guaiacol peroxidase (GPX) dan Glukosa-6-phospat dehidrogenase khusus bekerja sama dengan metabolisme dari fenolik menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas total fenolik dengan prolin bebas.

PENDAHULUAN
Dari penelitian menunukkan adanya aktivitas antioksidan dan mengandung γ tocorienol yang berpotensi sebagai antioksidan, pencegah kanker  dan menurunkan kadar kolesterol, dan daya kerjanya lebih tinggi dari tokoferol yang lain. Kadar atau tingkat dari senyawa antioksidan dalam biji diatur oleh kadar asam lemak tidak jenuh. Senyawa antioksidan (fenolik)tersebut dihasilkan melalui metabolisme sekunder fenolik dari jalur sikimat dalam bentuk fenolik bebas dan disimpan dalam vakuola. Menurut hipotesa mengatakan bahwa produksi dari fenolik bebas ini diatur melalui jalur protein pentose phospat. Penelitian ini untuk menujukkan adanya perpindahan lipid, tokol dan fenolik bebas, juga aktivitas antioksidan yang dihubungkan dengan perkembangan bijinya adalah tujuan utama. Tujuan keduanya adalah untuk memastikan adanya aktivitas enzim utamayaitu glukosa-6-phospat (G-6-PDH) dan (GPX).

MATERI DAN METODE
Lipid dan komposisi Asam, Kandungan lipid/minyak dihitung dengan metode gravimetri setelah serbuk biji dikeringkan dan dihilangkan kadar lemaknya menggunakan metoda ekstraksi soklet meggunakan heksan sebagai solventnya. Minyka didapatkan setelah solvent diuapkan dibawah tekanan. Ekstrak minyak solvent ini dianalisa untuk melihat profil dari asam amino. Turunan metyl ester diuapkan berdasarkan metoda standar AOCS dan IUPAC dengan modifikasi yaitu : ± 1 mg sampel minyak didelusi menggunakan heksan yang ditempatkan dalam vial kecil dengan penutup Teflon, NaOH (0,5-0,7 mL 2N) dalam etanol kemudian ditambah untuk setiap sampelnya, setelah proses homogenisasi vial ditempatkan pada pemanas pada suhu 800C  selama 10 menit. Vial dipindahkan lalu ditambah 1 mL Bf3 dalam methanol setelah homogeny vial ditempatkan lagi pada pemanas selama 8-10 menit pada T 800C, dan dihomogenkan lagi selama 3 menit. 1,5 mL heksan ditambahkan pada campuran setelah dingin. Lalu tambahkan NaCl jenuh dan dilanjutkan dengan sentrifuse selama 1-3 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Bagian fase atas (heksan) dipindahkan dan diletakkan dalam vial megandung Na2SO4 anhidrat. Fase heksan yang mengandung turunan asam lemak yang ditempatkan pada suhu 40C. vial ini ditutup dengan avo dan diamati selama 1 minggu.
Turunan asam lemak ini dianalisa dengan kromatografi gas kolom menggunakan kapiler silica pada T 1500C yang meningkatkan 30C per menit sampai mencapai suhu 240 C dilakukan selama 10 menit.

ANALISA TOKOL
Analisa tokol dari residunya ini menggunakan HPLC, residu ini disuspensikan lagi dengan menggunakan methanol, homogenisasi dan filtrasi dilakukan berulang kali lalu disentrifuse sebelumnya HPLC menggunakan heksan dan diambil 2 mL masukkan kedalam vial lalu dianalisa.

TOTAL FENOLIK
Dari serbuk biji yang dikeringkan, 6 gram sampel ditambah 100 mL methanol selama 3 jam menggunakan shaker. Campuran diletakkan diWB dengan suhu 700C selama 1 jam dan disaring dengan menggunakan kertas Waitman. Akan didapatkan residunya. Lalu residu ini dibilas dengan methanol. Solvent dibuang dengan menggunakan Rotary evaporator. Jadi total fenolik dari ekstrak ditentukan dengan : kira-kira 1 ml dari 5 mg ekstrak /mL , diambil dan diletakkan dalam testube dimana 1 ml etanol 96 %  dan 5 ml aquadest reagen folin Ciokalteu (50%) 0,5 ml tambahkan pada tiap sampel. Setelah 5 menit 1 ml Na2CO3  5 % ditambahkan dan dicampur dengan menggunakan protek mixer dilakukan selama 60 menit tanpa menggunakan efek cahaya lalu hitung adsorbannya pada 725 nm kurva standar menggunakan asam galat dalam etanol 96%.

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Menggunakan β-karoten/linoleat larutan ini dibuat dengan 2 mg β-karoten dalam 10 ml CHCl3, 1 ml larutan ini dipipet disekeliling tempat. Setelah CHCl3 dihilangkan dibawah kondisi vakum menggunakan Rotary dengan T 400C, ditambah 20 mg asam linoleat yang dimurnikan, 200 mg tween 40 emulsi cair dan 50 ml aquadest dikocok. Aquadest 5 ml dari emulsi ini dipindahkan kedalam tube yang berisi 2 mg ekstrak kering, setelah itu adsorban diukur 470 nm yang merupakan panjang gelombang maksimum dari β-karoten.

KANDUNGAN PROLIN BEBAS
Menggunakan metoda batas 50 mg serbuk biji yang dikerigkan ditimbang dan ditempatkan pada 3 ml larutan asam sulfat salisilat 3%, setelah homogen sentrifuse selam 10 menit. Sampel tersebut pada bagian bawah diambil 1 ml dan direaksikan didlm testube lalu ditutup. Asam asetat glacial 1 ml dan asam ninhidrin ( campur dari 1,25 gram ninhidrin dalam 30 ml asam asetat glacial tambah 20 ml asam fosfor  6 M ) ditambahkan kedalam masing-masing testube lalu tutup dan panaskan diWB dengan suhu 1000C selama 1 jam. Setelah sampel dingin simpan dalam lemari pendingin dengan suhu 50C . 2 ml toluene ditambahkan pada masing-masing sampel diikuti dengan protexing selama 20 detik untuk memastikan campuran tersebut sudah homogeny atau belum. Absorban dari fase toluene digunakan sebagai blanko. Kurva standar menggunakan proli larutan dengan kosentrasi 3% dalam asam slfosalisilat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
§  Lemak atau lipid yang bisa diekstraksi dan diklasifikasikan, biji yang berminyak selama kandungan lemak ini berkurang dari 46% - 18,5% dalam bentuk kering.
§  Pemecahan lemak ini disimpan dan dibentuk dalam bentuk energi yang diperlukan untuk fotosintesis. Asam lemak dan lemak tidak larut dalam air.
§  Profil asam lemak,kandungan asam lemak oleat dan linoleat tidak mengandung asam lemak siklopentanoat.selama perkembangan biji ini asam menurun(dari 46,53% - 38,46%) dan asam linoleat meningkat (38,07% - 46,32%) secara proporsional.pertumbuhan larutan oksigen dalam air pada saat temperature menurun dapat mensuplai oksigen sebagai reseptor atom hydrogen esensial.untuk proses pentidaklenuhan padatan.
§  Pada tanaman tingkat tinggi,asam linoleat disentesa dari asam oleat.
§  Profil tokol,kadarnya dalam tanaman di tentukan oleh kadar asam lemak tidak jenuh dan peningkatan hasil larutan. jumlah yang meningkat menghasilkan oksidan untuk melindungi kandungan biji tersebut.aktivitas antioksidan dari tokoferol sudah diketahui.

Aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik
Selama perkembangan biji kadar fenolik meningkat,dan berkaitan dengan meningkatnya aktivitas antioksidan,mengidentifikasikan tanaman,lalu tanaman menghasilkan prekusor untuk mensitesa lignin dan aktivitas antioksidan dari ekstrak fenolik ini juga tinggi.
Penerapan(implication)
Melalui penelitian ini kita bisa mengetahui tingkat dasar dari sintesa fenolik melalui ikatan dan fungsi antioksidan yang berkaitan dengan pergerakan lipid yang sebagaimana proses pembentukan lignin.
Untuk level aplikasi,penerapannya gernerasi ini dan penggunaan metabolit fenolik bisa diterapkan sebagai sumber fenolik fungsional yang bermanfaat pada makanan,nutrisi dan pencegahan oksidasi melalui pendekatan makanan.

No comments:

Post a Comment