Friday, August 28, 2015

Kromatografi Lapis Tipis


Kromatografi Lapis Tipis



Kromatografi adalah suatu metada pemisahan campuran senyawa atau komponen tersebut antara dua fasa yaitu
-          Fasa diam ( adsorben atau lapisan penyerap )
Betindak sebagai pemisah campuran tersebut. Contoh pelrut yang digunakan adalah slikagel, alumunium oksida, selulosa. Namun yamg paling banyak digunakan adalah slikagel dan alumunium oksida karena kadar air yang diguakan berpengaruh nyata terhadap daya.
-          Fasa gerak ( Eluan )
Bertindak sebagai pembawa campuran tersebut . komponen-komponen  campuran akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda akibat hambatan dari fase diam sehingga terjadi pemisahaan.


Prinsip KLT adalah :
“ untuk menentukan atau memisahkan campuran senyawa menjadi komponen-komponennya secara tepat. Mudah dan cepat berdasarkan perbedaan dari daya serap masing-masing komponen “ berdasarkan perbedaan distribusi diliha dari prinsipnya KLT dibagi atas dua:
-          Krometografi partisi
Prisip kerja pabila dua cairan tidak dp[at bercampur/ bebaur dicampurkan dengan zat ketiga yang dapat larut kedal kedu cairan itu. Maka zat kaetiga akan terbagi begitu rupa sehingga perbanding kosentrasi akan tetap konstan. Contoh : kromotografi kertas.
-          Kromotografi Absorbsi.
Gejala timbul adanya konse3ntrasi yang lebih agar pada bidang batas antara dua fase dari masing-masing fase terdapat pemisahan yang diakibatkan oleh gaya tarik fase stasioner yang kuat terhadap komponen yang harus dipisahkan yaitu interaksi vanderwalls. Kromatografi lapisan tipis.

Kromatografi partisi karena memiliki fase tebaik untuk senyawa yang kepolarnya rendah. Dan menggunakan fase geraknya cair dan fase diam cair. Kromotografi adsopsi karena terjadi pada fase normal untuk senya untuk kepolarannya rendah, Eluenya fase air dan adsorben fase padat.
Kromotografi lapisan tipis dikembangkan oleh Egon sthal dngan menempelkan adsorben pada lempengan gelas, sehingga merupakan lapisan,  selain plat kca yang digunakan alumunium  Eluen KLT berapa cairan yang mengelusi campuran/komponen dari ujung satu keujung yang lain, yaitu dari bagian bawah plat ke bagian atas plat.
Komponen yang lebih kuat diserap oleh adsorben akan lebih almbat naiknya dari komponen yang kurang diseap adsorben akan lebih cepat naiknya  ke plat; sehingga pada plat akan terdapat komponen-komponen yang tersusut sepanjang plat. Kondisi optimum suatu pemisah merupakan hasil kesesuaian antara absorben dan eluen.
Untuk mengidentifikasi komponen yang satu dengan yang lainnya digunakan faktor refensi (Rf).
Jarak yang ditempuh komponen dapat diperbesar menggunakan pelarut polar, sebaliknya ukuran identitasbercak dapat untuk mempekirakan kadar dari masing-masing komponen yang terdapat dalam campuran.
Untuk zat yang bersifat asam / basa kuat yang tidak dapat dapaa dilakukan demngan kromotografi kertas dapat dipisahkan dengan KLT.
            Tujuan lain dari KLT:
-          Metode untuk mencapai hasil kualitatif dan kuntitatif
-          Untuk menjajahi pelarut pada k.kolom.

Pemisahan pada KLT didasarkan pada:
-          Penyerapan, pembagian, pertukaran ion, dan gabungan dari ketiganya.

Yang harus diperhatikan dalam KLT adalah;
-          Cara pembuatan lapisan tipis.
-          Cara penetesan zat yang akan dianalisa.
-          Cara mengelusi dan penampakan nada.

Cara bembuatan lapisan tipis:
-          Dengan mencelupkan kaca pada bubuk absorben.
-          Dengan menyemprotkan absorben pada kaca.
-          Degan alat menyebar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Rf adalah:
-          Kehadiran ion.
-          Kesamaan larutan lainnya.
-          Adanya kation dlam kosentrasinya.

Faktor yang mempengaruhi gerak dan harga Rf:
-          Sifat dari penyerap dan derajat aktivitas.
-          Struktur kimia dari senyawa dipisahkan.
-          Kerapan dari satu pasang penyerap.
-          Pelarut (derajat kemurnian) fase bergerak.

Syarat-syarat pelarut yang diinginkan dalam KLT :
-          Pelarut yang digunakan tergantung pada sifat zat yang akan dianalisa. Yang polar akan larut pada pelarut polar.
-          Untuk komponen yang lebih polar.

Letak bercak nada yang diperoleh dari zat yang dimotografikan dapat ditetapkan dengan cara:
-          Pengamatan lamgasung, jika zat tamapak dengan cahaya biasa.
-          Pengamatan denagan cahaya, biasan sinar UV setelah pelarut di semprot dengan reaksi yang dapat memberikan warna.
-          Menggunakan percobaan geiger muller jika ada zat radio aktifnya.

Keuntungan KLT
-          Waktu relatif singkat
-          Menggunakan inestasi yang kecil.
-          Paling cocok untuk analisis bahan alam dan obat.
-          Jumlah cuplikan yang dengan sedikit.
-          Kebutuhaan ruang minimum.
-          Penanganan sederhana.
-          Zat yang bersifat asam/basa kuat dapat dipisahkan dengan KLT.

Kelemahan KLT.
-          Hanya merupakan langkah awal untuk menentukan pelarut yang cocok dengan pada k.kolom.
-          Noda yang terbetuk belum tentu senyawa murni.

No comments:

Post a Comment