Friday, August 28, 2015

Perencanaan Barang



Perencanaan Barang
            Perencanaan adalah seluruh rangkaian proses pemikiran, penentuan, dan penyusunan secara matang tentang pengadaan obat dalam satu periode selanjutnya untuk mencapai optimalisasi pelayanan obat di rumah sakit. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, RSUD Dr. Achmad Mochtar mempunyai sumber dana yang terdiri dari :
1.            Dana Swadana, berasal dari biaya Operasional Rumah Sakit
2.            Dana APBD, berasal dari  DPRD TKT I Propinsi
3.            Dana APBN
4.            Dana Hibah
Dana hibah ini seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan oleh pihak rumah sakit.
Sistem perbekalan farmasi ini berdasarkan kepada pola kombinasi antara  pola konsumsi dengan pola epidemiologi, untuk menyusun perencanaan yang berdasarkan pola ini dibutuhkan data-data sebagai berikut :
µ    Pemakaian tahun lalu
µ    Jumlah rata-rata penggunaan perbulan
µ    Stock on Hand
µ    Waktu tunggu atau masa tenggang proses pengadaaan  atau  tender
µ    Dana yang tersedia
µ    Harga obat dan alat kesehatan
µ    Daftar penyakit terbanyak tahun lalu
µ    Standar terapi untuk kasus-kasus yang sudah ada standar   terapinya
µ    Formularium rumah sakit
µ    Hari perawatan
µ    Jumlah kunjungan
µ    LOS
µ    Sisa stok yang ada dalam gudang sentral farmasi dan depo-depo
Berdasarkan prioritas penggunaannya, perbekalan farmasi dan alat kesehatan dibagi atas :
·         Obat-obatan
a.       Very essential (V)
Merupakan kelompok obat-obatan yang bersifat live saving (penyelamat hidup) seperti bersifat anti tetanus, anti bisa ular, antidot, oralit dan lain-lain, obat program pemerintah seperti : obat TBC (Rifampisin, INH, Etambutol, Pirazinamid), Obat ISPA (Parasetamol, GG, CTM), obat KB, obat-obat yang dapat mengobati 10 penyakit utama penyebab kematian seperti obat jantung, obat kanker danm lain-lain.
b.      Essential
Merupakan kelompok obat-obatan yang biasa dan banyak digunakan sehari-hari di rumah sakit seperti antibiotik
c.                                                             Non essential
Merupakan kelompok obat-obat penunjang seperti : vitamin B komplek, perban, kapas, aquadest dan lain-lain
·         Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai
Antiseptik, prembalut, benang bedah, X-Ray dan bahan kontras radiologi, bahan baku obat, reagensia, dan bahan kimia laboratorium.
·         Alat Kedokteran
Penggantian alat kedokteran yang rusak dan tambahan alat baru (jika dana  masih ada). Dalam menentukan stok minimal, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


SM = LT x PX + SD
 
 


                        Keterangan :
                         SM              =    Stok minimal
 LT               =    Lead Time (waktu dalam bulan dimulainya pesanan sampai obat diterima)biasanya,3-7 hari
 PX               =    Rata-rata pemakaian satu tahun
 SD               =    Stok Dapar
§    Stok Dapar
Tujuan Stok Dapar adalah untuk menghindari kekosongan obat yang disebabkan oleh ketidakpastian atau fluktuasi pemakaian. Biasanya stok dapar erat kaitannya dengan lamanya waktu tunggu (Lead Time).

§    Pengendalian Stok
Untuk mengendalikan stok dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1.      Membandingkan persediaan pada kartu stok dengan stok minimal setiap kali pengeluaran
2.      Semua stok minimal dibungkus tersendiri. Jika pelayanan amprah pesanan sudah berubah membandingkan persediaan pada kartu stok dengan stok minimal maka perlu dilakukan pengadaan
3.      Pemberian tanda pada stok minimal yang berukuran besar
§    Re Order Point
ROP (Re Order Point) atau titik pemesanan kembali berfungsi untuk pengendalian persediaan yaitu degan cara melihat stok minimal dimana yang perlu pembulatan jumlah dibulatkan ke atas. Perencanaan dilakukan setahun yang dibuat oleh bagian administrasi. Setelah disetujui Kepala Instalasi Farmasi, usul rencana pengadaan diteruskan kepada direktur rumah sakit untuk diseleksi dan disetujui lebih lanjut. Bila usulan diterima maka dibentuk panitia pengadaan yang akan melakukan pemesanan obat dan alat kesehatan.

No comments:

Post a Comment