Friday, August 28, 2015

KONTRIBUSI POTENSI FARMAKOEPIDEMIOLOGI



KONTRIBUSI POTENSI FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Kontribusi potensi farmakoepidemiologi baru disadari  Bagaimanapun, beberapa kontribusi telah memperlihatkan  kesiapan ( lihat table 1.1 ). Faktanya, sejak awal tahun 1970, FDA membutuhkan persetujuan postmarketing research untuk 1/3 obat. Pada bab ini, kita akan mereview kembali potensi farmakoepidemiologi. Untuk informasi supplement yang tersedia sebelumnya dipasaran, dan selanjutnya mereview tipe baru dari informasi yang dapat diperoleh dari postmarketing kajian farmakoepidemiologi. Untuk setiap kasus, informasi yang relevan tersedia dari kajian premarketing yang akan mempertegas pemeriksaan awal, untuk mengklarifikasi bagaimana postmarketing dapat mengkaji informasi supplement.
INFORMASI SUPPLEMENT
Kajian premarketing untuk efek obat sangat penting dalam batas pengukuran, setelah dipasarkan kajian nonexperimental epidemiologi dapat diperlihatkan, evaluasi efek dari pemberian obat sebagai bagian dari medical care.
 Tabel 1.1
1. informasi yang merupakan suplemen yang didapat dari kajian pemasaran awal, memberikan gambaran jumlah dari luasnya pengaruh kerugian dan keuntungan
·         tingginya angka presisi
·         pasien yang tidak menjadi kajian utama dalam pemasaran, seperti lansia, anak-anak, wanita hamil
·         keuntungan dan kerugian yang telah dibatasi oleh obat-obatan dan penyakit lainnya
·         pengaruh keuntungan dan kerugian relatif terhadap obat-obatan lain yang digunakan untuk indikasi yang sama
2.jenis-jenis informasi baru yang tidak diperoleh dari kajian informasi awal,
·         penemuan pengaruh keuntungan dan kerugian yang tidak terdeteksi sebelumnya.
·         pola-pola penggunaan obat
·         Pengaruh dari over dosis obat
·          Tenerapan ekonomi dari pemakaian obat
3. Kontribusi umum farmakoepidemiologi
·         penjaminan kembali mengenai keamanan obat
·         terpenuhinya palaksanaan kewajiban etis dan legal
Sebagai alasan efesiensi statistic, percobaan klinik pemasaran awal secara umum melihat subjek sedapat mungkin sama, dimana hal ini bertujuan untuk mengurangi keanekaragaman yang tidak dapat dijelaskan dalam  variable hasil yang diukur dan meningkatkan tingkat kemungkinan dari terdeteksinya perbedaan antara kelompok-kelompok yang dikaji, jika mereka benar-benar ada.
            Sedangkan kajian pemasaran akhir dapat mengkaji bagaimana factor-faktor seperti penyakit-penyakit dan obat-obatan lainnya bisa merubah efek-efek dari obat-obatan.
TAMBAHAN UMUM MENGENAI FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Sebagai seorang seorang klinisi, ketertarikan mengenai informasi baru tentang efek obat dan biaya penggunaan obat dapat ditemukan di dalam farmakoepidemiologi. Tentunya, ada beberapa penemuan di dalam farmakoepidemiologi ini yang mendapat perhatian besar dari publik dan dari segi politik. Bagaimanapun, seringkali tidak ada informasi baru yang di dapatkan, khususnya mengenai efek samping baru pada obat. Hal ini bukanlah suatu poin yang mengecewakan, namun faktanya, terdapat poin yang cukup menenangkan mengenai kontribusi studi farmakoepidemiologi ini yakni bahwa sponsor studi farmakoepidemiologi ini, sangat tertarik untuk memenuhi kewajiban untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang belum dapat dipecahkan. Hal yang bisa di ubah adalah persepsi atau pandangan mengenai manufacturer dapat melakukan semua hal mungkin untuk mendeteksi adanya kemungkinan di atas, termasuk kemungkinan adanya kesalahan.

No comments:

Post a Comment