Tuesday, August 25, 2015

SOP OTOKLAF




1.      Pendahuluan
Sterilisasi panas basah adalah suatu standarisasi yang efektif dan selalu digunakan dalam bentuk uap steril bertekanan dan dilakukan di dakam suatu bejana khusus yang disebut otoklaf. Metoda ini cocok untuk sterilisasi bahan yang dapat dibasahi air dan larutan dalam air

2.      Defenisi
            Siklus otoklaf : serangkaian tahap berurutan yaitu pembuangan udara, masa tunggu, waktu tunggu sterilisasi oleh pendinginan
            Waktu tunggu : waktu yang dibutuhkan untuk seluruh muatan mencapai tekanan dan suhu sterilisasi yang telah ditentukan
            Waktu sterilisasi : waktu dimana seluruh muatan berada pada tekanan dan suhu sterilitas yang telah ditentukan
            Muatan berpori : muatan yang terdiri dari barang yang mengandung beberapa rongga udara yang dapat mengurangi evakuasi udara


3.      Sterilisasi
            Ada dua jenis siklus sterilisasi yang dapat dipakai

  • Siklus berpulsa

Udara dievakuasi dengan membiarkan tekanan uap mengalir ke dalam rongga sterilisasi diikuti penghampaan udara setelah beberapa kali evakuasi udara, uap dialirkan kembali ke dalam rongga sterilisasi untuk memanaskan proses sterilisasi dimulai. Uap dikeluarkan dan pengeringan dicapai dengan cara menvakumkan dilanjutkan dengan mengalirkan udara ke dalam rongga sterilisasi

  • Siklus non pulsa

Udara dievakuasi sekaligus sampai tekanan lebih kurang 50 mmHg, uap dialirkan untuk pemanasan, diikuti sterilisasi untuk suatu waktu yang telah ditentukan. Pendinginan dilakukan dengan mengurangi tekanan secara perlahan dan mengalirkan udara steril sampai muatan menjadi dingin
            Barang yang dapat dicuci harus dibilas pirogen. Barang yang telah dicuci harus diseterilkan dalam waktu 8 jam setelah pencucian


            Persiapan muatan
Barang yang akan disterilkan harus dilindungi terhadap kontaminasi partikel atau debu selama sterilisasi dan terhadap mikroba setelah sterilisasi
Muatan harus dipersiapkan sedemikian rupa agar tersedia ruang yang memadai antara barang – barang sehingga udara dan kondensat dapat dibuang secara efektif
Bila barang ditempatkan dalam kotak atau baki logam maka permukaan datar dari kotak atau baki tidak boleh bersentuhan satu sama lain dan tidak juga dengan permukaan dalam dari rongga sterilisasi
Bila barang dibungkus bahan pembungkus harus tembus uap dan udara
Bahan pembungkus yang cocok digunakan antara lain adalah kertas perkamen, kain sintetis atau kain kasa pembungkus yang tidak cocok antara lain adalah bahan yang dapat melepas serat seperti kasa, kapas muslin atau kertas
Dapat juga digunakan foil logam dengan syarat pembungkusan harus longgar agar dapat membiarkan pengaliran dan penetrasi uap air ke dalam bungkusan


            Penghilangan udara
Otoklaf harus diperiksa setiap hari terhadap kebocoran dengan cara sebagai berikut :
Rongga udara dievakuasi sampai tekanan 50 mmHg atau lebih rendah, katup vakum ditutup dan pompa dihentikan
 Setelah satu menit monometer dibaca dan waktu dicatat. Setelah 10 menit monometer dibaca kembali. Selisih pembacaan pertama dan kedua tidak lebih dari 20 mmHg
Pada barang – barang  berpori harus dilakukan dengan siklus berpulsa (lihat butir 3.1) jumlah pulsa hendaknya ditetapkan bagi setiap muatan yang dibakukan
Terhadap muatan tidak berpori juga dilakukan siklus berpulsa meskipun penghilangan udara tidak sulit. Siklus berpulsa tidak direkomendasikan untuk rakitan filter membran dan cairan yang dapat mendidih
setelah penghilangan udara berakhir, pengujian kebocoran rongga steril harus dilakukan dan hanya setelah itu otoklaf dapat digunakan untuk muatan berpori
            Pemanasan
Setelah udara dihilangkan, uap air dialirkan ke dalam rongga sterilisasi hingga mencapai tekanan yang diinginkan pada titik ini waktu tunggu mulai dihgitung. Seluruh ,muatan harus mencapai suhu sterilisasi yang ditetapkan
Waktu tunggu harus ditentukan untuk setiap jenis muatan
Dianjurkan agar mensterilkan muatan yang telah distandarisasi dan mengikuti waktu tunggu secara seragam dalam pelaksanaan rutin
            Waktu sterilisasi
Waktu sterilisasi dihitung setelah waktu tunggu berakhir
Waktu sterilisasi minimum adalah :
-          30 menit untuk suhu 115o – 116 oC
-          20 menit untuk suhu 121o  - 123 oC
-          10 menit untuk suhu 126 o – 129 oC
            Pendinginan Muatan
Untuk muatan berisi cairan, setelah waktu sterilisasi berakhir, tekanan uap dalam rongga, sterilisasi dan jaket diturunkan atau dibiarkan turun perlahan – lahan sampai tekanan atmosfir dicapai. Setelah itu udara steril dialirkan ke dalam rongga sterilisasi hingga suhu muatan cukup rendah untuk ditangani dengan aman
air pendinginan boleh disirkulasikan melalui jaket untuk mempercepat pendinginan, tetapi hal ini dilakukan hanya bila tekanan dalam ruangan telah mencapai tekanan atmosfir
Untuk muatan selain cairan, setelah waktu sterilisasi berakhir, barang – barang dikeringkan dengan jalan menurunkan tekanan uap dalam rongga sterilisasi secara cepat hingga mencapai tekanan atmosfer, dengan cara menghilangkan vakum di rongga sterilisasi sambil mengalirkan udara steril. Bila perlu, panas dapat diberikan ke dalam jaket ruangan
apabila muatan telah kering , kondisi vakum dan atau pemanasan dengan jaket (bila digunakan) dihentikan dan udara steril disirkulasikan ke dalam rongga sterilisasi hingga suhu muatan turun, agar dapat ditangani secara aman
            Mengeluarkan muatan
Barang yang telah disterilkan untuk penggunaan proses aseptis dikeluarkan di dalam ruang steril

4.      Catatan
            Catatan lengkap pengoperasian otoklaf disimpan dalam bentuk catatanb diagram buku log dan sebagainya
            Catatan diagram harus memenuhi ketentuan persyaratan sebagai berikut :
Memiliki ukuran dan bentuk yang mudah dibaca
mencatat suhu saluran keluar rongga sterilisasi dan tekanan uap air dalam rtongga sterilisasi selama siklus sterilisasi dan
Ditanda tangani segera setap akhir suatu siklus oleh petugas dan supervisor
            Setiap otoklaf harus memiliki log yang memenuhi ketentuan berikut :
Memiliki nomor identitas :
mencatat setiap penggunaan dan jumlah muatan
Mencatat setiap kondisi abnormal yang diamati sebelum dan selama siklus sterilisasi dan tindakan yang diambil
Mencatat secara rinci setiap perbaikan dan modifikasi termasuk pengujian yang dilakukan dari waktu ke waktu
            Keterangan tambahan yang dicatat :
            Tanggal penggunaan
            kondisi paparan muatan (load expossure)
            Jumlah muatan
            Nomor bets barang (jika ada) dan
            Hasil dari indikator sterilisasi (apabila digunakan)



No comments:

Post a Comment