Friday, August 28, 2015

Penghitungan ukuran sampel pada penelitian berkelompok (cohort)



Penghitungan ukuran sampel pada penelitian berkelompok (cohort)
Perhitungan Ukuran sampel yang diperlukan dalam studi sampel cohort/berkelompok tergantung pada apa yang akan diharapkan dari penelitian. Untuk menghitung ukuran sampel, diperlukan 5 variabel, yaitu:
  1. alfa () atau kesalahan tipe 1 yang dapat ditoleransi pada penelitian.
Kesalahan tipe 1 adalah kemungkinan menyimpulkan adanya perbedaan yang kenyataannya tidak ditemukan. Penggunaan uji diagnosa sebagai sebuah analogi, kesalahan tipe 1 adalah sebuah positif palsu pada penemuan penelitian. Toleransi yang lebih pada kesalahan tipe 1, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih kecil.
Toleransi yang kurang pada kesalahan tipe 1, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar. Lazimnya alfa () diatur pada 0.05, walaupun ini biasanya tidak dipermasalahkan. Alfa () ditetapkan sebagai 1-sisi atau 2-sisi. Jika hanya satu dari kelompok penelitian yang dapat masuk akal yang menimbulkan penyakit dan hanya tertarik pada penemuan hasilnya saja, kemudian ini dapat menetapkan alfa ()  sebagai 1-sisi. Jika setiap kelompok penelitian yang mungkin menimbulkan penyakit, dan setiap hasilnya menjadi penting, kemudian ini dapat menetapkan alfa () sebagai 2-sisi. Untuk menentukan apakah alfa () seharusnya 1-sisi atau 2-sisi, peneliti harus melihat apa reaksi mereka yang penting secara statistik pada sebuah petunjuk yang berseberangan yang akan diharapkan.

  1. beta ( ) atau kesalahan tipe 2 yang ditoleransi pada penelitian.
Kesalahan tipe 2 adalah kemungkinan menyimpulkan tidak adanya perbedaan ketika pada kenyataannya ditemukan perbedaan. Dengan kata lain, kesalahan tipe 2 adalah kemungkinan kehilangan perbedaan yang nyata. Penggunaan uji diagnosa sebagai sebuah analogi, kesalahan tipe 2 adalah sebuah negatif palsu pada penemuan penelitian. Jumlah yang lengkap dari beta ( ) adalah kekuatan dari sebuah penelitian, kemungkinan menemukan sebuah perbedaan jika benar-benar ada. Kekuatan dihitung sebagai ( 1-beta ). Toleransi yang lebih pada kesalahan tipe 2, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih kecil. Beta ( ) lazimnya diatur pada 0.1-0.2, walaupun ini tidak dipermasalahkan. Beta ( ) selalu 1-sisi.

  1. resiko relatif minimum yang ingin ditemukan atau dideteksi
Untuk variabel yang kecil dibutuhkan ukuran sampel yang besar. Resiko relatif sering digunakan oleh peneliti dalam penghitungan ini adalah resiko relatif yang diharapkan peneliti dari penelitian ini.

  1. Kejadian tak terduga yang tidak nampak pada kelompok kontrol
pengaruh yang diharapkan dari variabel hasil pada kelompok kontrol yang tidak diexpos. Untuk variabel yang lebih besar, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar. Untuk hasil yang jarang, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar.

  1. ratio kontrol yang nampak
jumlah subjek kontrol yang termasuk dalam penelitian untuk beberapa subjek penelitian yang diexpos. Penelitian ini memiliki kekuatan statistik paling besar pada jumlah subjek penelitian jika penelitian ini memiliki jumlah yang sama dari kontrol sebagai subjek yang dijelaskan. Namun, kadang-kadang jumlah dari subjek yang dijelaskan terbatas. Pada kasus tersebut, kekuatan tambahan dapat diperoleh dengan meningkatkan jumlah dari kontrol itu sendiri. Penggandaan jumlah dari kontrol termasuk dua kontrol pada setiap subjek menghasilkan peningkatan dari kekuatan statistik. Memasukkan tiga kontrol pada setiap subjek meningkatkan kekuatan yang lebih besar. Setiap penambahan kenaikan jumlah dari kelompok kontrol meningkatkan kekuatan penelitian, tapi kekuatan statistik kecil. Jadi, sangat jarang digunakan lebih dari tiga atau empat control persubjek penelitian. Contohnya jika kita mendesign sebuah penelitian dengan alfa 0,05 untuk menemukan resiko relative dari dua untuk variable hasil yang terjadi pada kelompok kontrol dengan kejadian rata-rata 0,01, sebuah penelitian dengan 2319 individu dan 2319 kontrol akan memberikan kekuatan 0,80 atau 80% dari penemuan perbedaan pada ukuran tersebut. Dengan jumlah yang sama pada subjek, rasio dari subjek kontrol berbanding subjek yang diekspos adalah 1:1, 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, 10:1, 50:1 yang akan menghasilkan kekeuatan statistik 0.8, 0.887, 0.913, 0.926, 0.933, 0.947, dan 0.956 secara respektif.

Sangat penting untuk membedakan antara rasio jumlah kontrol dan jumlah kelompok kontrol. Ini tidak seperti biasa terutama pada penelitian kasus kontrol, dimana pemilihan kelompok kontrol dapat menjadi sulit, untuk memilih lebih dari satu kelompok kontrol. Tujuannya untuk memperoleh jawaban yang sama pada setiap perbandingan, tidak untuk meningkatkan ukuran sampel yang tersedia.
Salah satu dari kelima variabel di atas telah ditentukan, ukuran sampel yang dibutuhkan pada sebuah penelitian dapat ditentukan. Beberapa rumus yang berbeda telah digunakan pada perhitungan ini. Setiap rumus menghasilkan perbedaan hasil yang tipis. Formula yang paling sering digunakan dimodifikasi dari Schlesselman.
Penelitian berkelompok membutuhkan ukuran sampel yang sangat besar dibandingkan penelitian pada penyakit yang tidak biasa. Sebuah penelitian yang tidak biasa biasanya lebih baik digunakan desain penelitian control kasus.

No comments:

Post a Comment