Wednesday, June 24, 2015

Clobazam



Clobazam
Farmakologi:
            Klobazam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja berdasarkan potensiasi inhibisi neuron dengan asam gama-aminobutirat (GABA) sebagai mediator. Klobazam memiliki efek antikonvulsi, ansiolitik, sedatif, relaksasi otot, dan amnestik.

Indikasi:
            Mengatasi keadaan ansietas dan psikoneurotik yang disertai ansietas.

Kontraindikasi:
  • Pasien yang mengalami depresi sistem saraf pusat (koma).
  • Penderita psikotik dan gangguan depresi mental.
  • Penderita gangguan pernapasan.
  • Reaksi hipersensitif terhadap klobazam.
  • Trimester pertama kehamilan.
  • Myastehenia gravis.
Dosis:
Dewasa                      : 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
                                     Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg/hari.
                                     Untuk kasus berat dosis dapat diberikan samapai 6 tablet sehari.
Orang lanjut usia       : 10 – 15 mg sehari dalam dosis terbagi.
Anak ≥ 3 tahun          : ½ – 1 tablet sehari dalam dosis terbagi.

Efek samping:
  • Mulut dan tenggorokan kering, disuria, retensi urin, disartria, ataksia, vertigo, pusing, depresi mental, gangguan saluran cerna, takikardia, palpitasi.
  • Kegagalan pernapasan dan hipotensi tidak/jarang terjadi pada dosis terapi, tetapi dapat terjadi pada dosis tinggi.
  • Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat dan koma.
  • Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang nafsu makan, mual, mengantuk, bingung.
  • Reaksi kulit seperti erupsi, urtikaria.
  • Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan abnormalitas yang reversibel seperti gangguan bicara, gangguan fungsi motorik, gangguan penglihatan (penglihatan ganda, nistagmus), peningkatan berat badan.
  • Berkurangnya libido.
Peringatan dan perhatian:
  • Hati-hati pemberian obat ini pada orang lanjut usia atau pasien yang lemah, gagal fungsi ginjal, hati, dan pasien yang sedang menjalani terapi dengan obat sistem depresan.
  • Selama minum obat ini dilarang menjalankan mesin atau kendaraan.
  • Hindari pemakaian dosis tinggi dan jangka lama, karena dapat menyebabkan toleransi dan ketergantungan fisik.
  • Kelemahan otot (myasthenia gravis), spinal atau serebral ataksia dan pada kasus keracunan akut alkohol, zat-zat hipnotik, analgesik, neuroleptik, antidepressan, lithium, pasien dengan kerusakan hati serius (misal cholestatic jaundice) dan pasien dengan sleep apnoea syndrome.
  • Klobazam diekskresi melalui air susu ibu. Hentikan pemberian ASI selama pengobatan dengan klobazam.
Interaksi obat:
  • Jika klobazam dikombinasi dengan depresan sistem saraf pusat (termasuk antikonvulsan dan alkohol) akan menambah terjadinya depresi sistem saraf pusat.
  • Simetidin dapat mengurangi klirens plasma klobazam, meningkatkan waktu paruh dan konsentrasi klobazam. 
 

No comments:

Post a Comment