TAKIPNEA SEMENTARA PADA NEONATUS
TRANSIENT TACHYPNEA OF THE
NEWBORN (TTN)
BATASAN
Disebut juga wet
lung dan sindroma gawat pernafasan (SGP) tipe II, terutama terjadi pada bayi
cukup bulan, dan biasanya ringan serta dapat sembuh sendiri.
PATOFISIOLOGI
1. Clearance cairan paru janin terlambat oleh karena gangguan
fungsi saluran limfe paru dan tekanan vena sentral ↑.
2. Imaturitas paru (ditandai dengan tidak
adanya fosfatidil gliserol paru)
3. Defisiensi surfaktan ringan.
FAKTOR RISIKO
1. Lahir seksio seksaria
2. Laki-laki
3. Penjepitan tali pusat terlambat
4. Penggunaan obat sedasi berlebihan
5. Ibu DM
KRITERIA DIAGNOSIS
1.
Anamnesis
a.
Bayi cukup bulan
b.
Riwayat dengan faktor risiko diatas
2.
Klinis
a.
Takipnea (> 60 x/mnt)
b. Dapat juga disertai dengan gangguan nafas.
3.
Laboratorium
Analisis
gas → hipoksemia ringan-sedang dengan asidosis respitorik yang menghilang dalam
8-24 jam.
4.
Foto toraks
a.
Hipererasi disertai kardiomegali ringan.
b.
Pembuluh darah paru menyerupai gambaran sunburst yang dimulai dari hilus.
c.
Fisure interlober tampak melebar dan dapat disertai
efusi pleura.
d.
Kadang-kadang disetai dengan gambaran perselubungan
yang kasar akibat ederma alveolar.
e.
Gambaran radiologik tersebut menghilang dalam 2-3 hari.
DIAGNOSIS BANDING
1.
Pneumonia bakteri
2.
Sindroma aspirasi mekonium
3.
Penyakit membran hialin (PMH)
4.
Edema paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Laboratorium
a.
Analisis gas
2.
Foto toraks
PENATALAKSANAAN
1. Sembuh sendiri, biasanya dalam 48-72 jam
2. Retriksi cairan : 60 ml/kgBB/hari.
3.
Jika memerlukan O2 biasanya 30-50%.

No comments:
Post a Comment