Allopurinol
|
Kemasan & No Reg :.
|
Allopurinol
100 mg tablet (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet),
No.
Reg : GKL0708514410A1.
|
Farmakologi :.
|
Allopurinol dan metabolitnya
oxipurinol (alloxanthine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan
menghambat xanthin-oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxanthin
menjadi xanthin dan mengubah xanthin menjadi asam urat. Dengan menurunkan
konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol mencegah atau
menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout arthritis dan urate
nephropathy.
|
Indikasi :.
|
Hiperurisemia primer : gout
Hiperurisemia sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat.
Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera,
terapi sitostatik.
|
Kontra Indikasi :.
|
Penderita yang hipersensitif
terhadap allopurinol Keadaan serangan akut gout
|
Dosis :.
Dewasa :
Dosis awal 100-300 mg sehari
Dosis pemeliharaan : 200-600 mg per hari
Dosis tunggal maksimum 300 mg
|
Bila
diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi, maksimal 900 mg sehari.
Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar asam urat dalam serum/air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tercapai yaitu selama ± 1 - 3 minggu, atau: Untuk kondisi ringan : 2-10mg/kg BB sehari atau 100 - 200 mg sehari. Kondisi sedang : 300 - 600 mg sehari. Kondisi berat : 700 - 900 mg sehari.
Anak-anak:
10
- 20 mg/kg BB sehari atau 100 - 400 mg sehari. Penggunaan pada anak-anak
khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan enzim
tertentu, misalnya sindroma Lesch-Nyhan.
|
.: Efek Samping :.
|
Gejala
hipersensitifitas seperti ekspoliatif, demam, limfodenopati, arthralgia,
eosinofilia
Reaksi
kulit : pruritis, makulopapular Gangguan gastrointestinal, mual, diare Sakit
kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa
Gangguan
darah : leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik
|
.: Peringatan dan Perhatian :.
|
Efek allopurinol dapat diturunkan
oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid. Hentikan
penggunaan bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau terjadi gejala
alergi. Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal atau
penderita hiperurisemia asimptomatik. Pada penderita kerusakan fungsi hati,
dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal
perawatan. Keuntungan dan risiko penggunaan allopurinol pada ibu hamil dan
menyusui harus dipertimbangkan terhadap janin, bayi atau ibunya.
|
.
Interaksi Obat :.
|
Allopurinol dapat meningkatkan
toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain. Allopurinol dapat menghambat
metabolisme obat di hati, misalnya warfarin. Allopurinol dapat meningkatkan
efek dari azathioprin dan merkaptopurin, sehingga dosis perhari dari
obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan
allopurinol. Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan
meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan
fungsi ginjal. Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan
urikosurik,seperti probenesid.
|
Penyimpanan:
Simpan
dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada suhu 15-30°C.
HARUS
DENGAN RESEP DOKTER.
|
Monday, August 17, 2015
Allopurinol
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment